Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Islam KTP Tidak Puasa, Bolehkah?

1 April 2023   22:38 Diperbarui: 1 April 2023   22:48 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. (Foto: Dok. iStock)

Tak terasa ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1444 H telah memasuki hari ke-10, masih ada waktu bagi pemeluk agama Islam yang masih belum terketuk hatinya untuk menjalankan ibadah puasa disisa bulan Ramadhan tahun ini.

Allah telah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 183, "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Yang patut digaris bawahi disini, kalimat atau kata "Orang-orang yang beriman", dimaksudkan adalah pemeluk agama Islam.

Sering kali kita mendengar, obrolan di sebuah angkringan atau warung makan, jika ada seseorang yang sedang tidak puasa, mereka menganggapnya karena mereka bukanlah masuk golongan orang yang beriman. Yang dimaksud orang beriman disini dalam tafsir mereka adalah, mereka bukanlah pemeluk agama islam yang taat, jarang beribadah dan masih banyak melakukan dosa.

Istilah yang sering kita dengar, mereka menganggapnya hanya "Islam KTP".

Inilah yang terkadang menjadi salah kaprah. Merasa masih punya banyak dosa atau bukan seseorang muslim / Muslimah yang taat, sehingga ketika mereka tidak melaksanakan ibadah puasa, mereka menganggapnya merupakan hal yang lumrah atau wajar.

Padahal sudah ditetapkan dalam ajaran Islam, siapa saja yang diperbolehkan tidak puasa, asalkan memenuhi beberapa syarat berikut ini: Anak-anak yang belum Baligh, Hilang akal sehat, Orang sakit, Orang Tua lanjut usia yang lemah, Orang yang bepergian dengan tempat tujuannya lebih dari 84 Kilometer, Perempuan hamil, Ibu menyusui, Perempuan haid dan Ibu nifas.

Namun, hal ini bukan serta-merta kita dibebaskan dari puasa. Orang-orang yang masuk kategori di atas, harus mengganti puasanya di bulan lainnya atau bisa juga dengan cara membayar fidyah.

Bagi pemeluk agama Islam yang merasa masih punya banyak dosa atau merasa hanya Islam KTP, yuk mulai sekarang mumpung kita masih dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan, sudah selayaknya dan menjadi kewajiban kita untuk menjalankan ibadah puasa.

Jika sampai hari ini masih belum terketuk hatinya, tidak perlu mencari dalil-dalil Islam yang rumit sehingga akan membuat kalian pusing sendiri. Atau jangan membuat pembenaran karena belum mendapatkan hidayah untuk menjalankan ibadah puasa.

Hidayah tidak akan mendatangi orang-orang yang tidak tergerak hatinya untuk melakukan ibadah atau melakukan sebuah kebaikan kecil.

Kita harus memulainya dari hal yang tidak pernah kita sadari, yaitu dengan cara bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Hingga detik ini, Allah telah memberikan oksigen gratis kepada setiap makhluk ciptaan-Nya.

Dalam sebuah artikel Kementerian Kesehatan, pada tanggal 27 Juli 2022, bahwa kebutuhan oksigen manusia per harinya mencapai 2.200 liter. Kemudian harga oksigen di pasaran sekitar Rp. 25.000,- per liter. Jadi, jika dirupiahkan setiap manusia harus merogoh kocek sejumlah Rp. 5.500.000,- setiap harinya.

Nah, misal umur kita saat ini 30 tahun, maka nominal yang harus kita keluarkan untuk oksigen yang kita hirup selama ini sejumlah 60,225 Milyar (5.500.000 x 365 hari x 30 tahun). Angka yang sangat fantastis bukan.

Itu hanyalah salah satu bentuk  kenikmatan dari Allah dalam hal bernafas, ternyata tanpa kita sadari nikmat Allah yang diberikan mencapai angka puluhan milyar. Belum lagi jika menghitung kenikmatan dalam hal: penglihatan, pendengaran, berjalan, dll.

Itulah yang tidak pernah kita sadari sebelumnya. Bisa jadi, kita terlalu sibuk atau terlalu sombong karena merasa sehat dan berkecukupan. Sehingga kita lupa, betapa sayangnya Allah kepada seluruh umat manusia di penjuru dunia ini, dengan memberikan semua kenikmatan secara gratis.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah, bulan penuh dengan pahala dan bulan penuh dengan pengampunan dosa. Jadi kita harus merasa malu dihadapan Allah, jika kita tidak menjalan ibadah Puasa.

Allah tidak akan pernah meminta kepada kita untuk membayar atau menggantinya dengan uang atas kenimatan yang telah Allah berikan kepada kita, Allah hanya meminta kepada kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Lalu bagaimana cara kita mensyukurinya, salah satunya melalui ibadah atau bertakwa kepada Allah.

Nah, disisa kurang lebih 20 hari puasa di bulan Ramadhan tahun ini, kita mulai memperbaiki diri dengan menjalankan ibadah puasa. Mungkin di awal-awal akan terasa berat menjalaninya, tetapi jika kita sudah terbiasa dan niat kita sudah kuat, rasa lapar dan haus itu tidak akan pernah kita rasakan.

Setelah kita terbiasa menahan godaan lapar dan haus, secara perlahan level kita mulai ditingkatkan, yaitu belajar memerangi hawa nafsu dan godaan-godaan lainnya.

Mumpung kita masih sehat, jangan sia-siakan umur kita untuk melakukan banyak dosa atau melakukan perbuatan maksiat. Sudah saatnya kita "move on"atau hijrah ke jalan yang diridhoi Allah. Dan jangan membuat pembenaran karena hanya "Islam KTP" atau bukan orang beriman jadi merasa boleh tidak puasa.

Itulah yang harus diluruskan, bahwa setiap pemeluk agama Islam diwajibkan untuk berpuasa, dan apabila tidak memiliki udzur, kemudian orang tersebut tidak puasa, maka orang tersebut telah melakukan dosa besar.

Semoga seluruh umat pemeluk agama Islam di penjuru dunia dimudahkan dan dibukakan pintu hatinya oleh Allah untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun