3). Pelanggaran terhadap Asnawi Mangkualam yang sedang melakukan tusukan ke kotak penalti Vietnam tidak berbuah kartu kuning. Padahal jegalan pemain Vietnam bernomor punggung 14 termasuk ilegal, karena posisi Asnawi membahayakan gawang Vietnam.
Jadi pelanggaran yang dilakukan Nguyen Hoang Duc kepada Asnawi layak mendapatkan kartu kuning.
4). Pelanggaran terhadap Rachmat Irianto dimenit ke-74 yang dilakukan oleh pemain Vietnam, Do Duy Manh, juga tidak berbuah kartu kuning. Posisi Rachmat Irianto yang sedang bebas, mendapat gangguan dari pemain bernomor punggung 2 ini.
Wasit kembali menganggap itu hanya sebuah pelanggaran biasa, tanpa harus diberikan kartu kuning. Pelitnya wasit dalam memberikan kartu kuning, membuat para pemain Vietnam tampil seenaknya sendiri. Mereka menganggap wasit akan membiarkan pelanggaran keras yang dilakukannya tanpa dihadiahi kartu kuning maupun kartu merah.
5). Di masa injury time babak kedua, Doan Van Hau kembali melancarkan aksinya. Kali ini yang jadi korban "drama korea-nya" adalah Ricky Kambuaya. Bola berawal dari umpan Asnawi, yang diberikan kepada Marselino Ferdinan. Kemudian bola itu diumpankan kepada Ricky Kambuaya.
Sayangnya sepakan first time dari Ricky Kambuaya tidak menemui bola, sehingga peluang emas Timnas Indonesia terbuang sia-sia. Namun Ricky Kambuaya tidak menyerah, ia mengejar bola untuk memberikan umpan kepada Yakob Sayuri.
Jangkauan kaki Ricky Kambuaya telah mengenai bola dan bola mengarah kepada Yakob Sayuri, namun ada terjangan kaki Doan Van Hau yang luput dari amatan wasit asal Oman.
Lagi-lagi Van Hau, melakukan aksi tidak sportif, seolah-olah ia yang jadi korbannya. Ricky Kambuaya yang terkena terjangan kaki Van Hau, malah baik-baik saja, tetapi Van Hau mengerang kesakitannya terlalu lebay.
Aksi kotor dari Van Hau berhasil mengelabui wasit, sehingga Timnas Indonesia tidak mendapatkan hadiah penalti. Bahkan, komentator sepakbola Piala AFF 2022 dalam bahasa Inggris, menganggap itu sebagai pelanggaran dan layak diganjar penalti. Dan, andai ada VAR itu pun pasti penalti.
Tapi ya sudahlah, semua sudah terjadi dan keputusan wasit telah merugikan Indonesia. Timnas Garuda harus bekerja keras dilaga semifinal leg kedua agar lolos ke babak final.