Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Salah Witan Sulaeman?

30 Desember 2022   06:12 Diperbarui: 30 Desember 2022   06:16 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan Witan Sulaeman menjebol gawang Thailand jadi salah satu penyebab, Timnas Indonesia gagal mengalahkan tim gajah perang. Skuad Garuda harus puas bermain imbang dengan skor 1-1, saat melawan tim asuhan pelatih Mano Polking, dalam lanjutan babak penyisihan grup A Piala AFF 2022, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Pemain asal klub AS Trencin (Slovakia) tersebut, gagal menyelesaikan peluang emas 24 karat. Andai bola sepakan Witan Sulaeman, menjebol gawang Thailand, mungkin hasil akhirnya akan berbeda. Bisa saja, Timnas Indonesia memenangi laga dengan skor 2-1.

Tapi apa daya, nasi telah menjadi bubur, kegagalan Witan menjebol gawang kosong Thailand, menimbulkan sebuah pertanyaan. Apa Salah Witan Sulaeman?

Apakah ia sedang apes ataukah dewi fortuna sedang tidak mau memberi keberuntungan kepada pemain bernomor punggung 8 ini.

Dalam 3 laga bersama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2022, seharusnya Witan Sulaeman telah mencetak 4 gol ke gawang lawan. Dan ia akan memimpin daftar top skor sementara.

Sayangnya, sampai saat ini Witan Sulaeman baru mengemas 1 gol, gol tersebut ia ciptakan ke gawang Kamboja.

Lho..., 3 gol lainnya kemana?

Gol pertama yang melayang, saat ia menyia-nyiakan peluang melawan Kamboja. Pada babak kedua sebelum kakinya tertarik karena cedera. Witan Sulaeman mendapatkan peluang "99 persen" harusnya menjadi gol.

Saat ia hanya berhadapan dengan kiper Kamboja, bola sontekan Witan Sulaeman melebar tipis ke sisi kanan penjaga gawang Kamboja.

Kemudian gol keduanya yang melayang, saat ia gagal mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam. Lagi-lagi, Witan gagal saat tinggal berhadapan dengan kiper lawan, bola chip yang dilakukan Witan Sulaeman masih bisa digagalkan Kiper Brunei, Muhammad Haimie bin Abdullah Nyaring.

Dan terakhir gol ketiga yang baru saja melayang, saat berhadapan dengan tim gajah perang, sore kemarin (Kamis, 29/12/2022). Saat Thailand melakukan serangan, bola yang mengarah ke kotak penalti Indonesia, dihalau oleh Jordi Amat.

Bola sapuan Jordi Amat dibiarkan pemain Thailand dan diambil oleh Kiper Thailand, Kittipong Phoothawchuek.

Bola yang mudah untuk kiper Thailand, tetapi pressing Witan Sulaeman membuat Kittipong melakukan blunder terburuk sepanjang tahun 2022. Sayangnya bola yang telah direbut Witan, eksekusi akhirnya tidak merobek gawang Thailand.

Saya yakin seluruh pecinta sepakbola tanah air, baik yang hadir di Stadion GBK maupun yang menonton lewat layar kaca, berkeyakinan jika peluang emas 24 karat milik Witan akan berbuah gol dan membawa Timnas Indonesia unggul dengan skor 1-0 dimenit ke-39.

Ammbyaarrrr! Tendangan kaki kiri Witan meleset dan tidak mau mengarah ke gawang Thailand. Teriakan gol, dari suporter Indonesia jadinya mubazir.

Pemain sekelas Witan, yang telah malang melintang berkarier beberapa tahun di Eropa, seharusnya mudah mencetak gol ke gawang Thailand, yang telah kosong melompong.

Seandainya Witan lebih tenang dalam situasi tersebut mungkin hasilnya akan berbeda. Seharusnya, setelah merebut bola dari kiper Thailand, ia berlari mendekati arah gawang dan baru melepaskan sepakan dengan kaki kirinya dan mungkin cara ini akan memberikan gol bagi Timnas Indonesia.

Ini yang jadi PR berat bagi Coach Shin Tae-yong, karena dalam 3 pertandingan mengutip livescore.com, Timnas Indonesia telah menyia-nyiakan 34 peluang emas (dari 44 peluang yang berbuah gol Cuma 10 biji).

Witan, Hansamu Yama dan pemain lainnya harus menambah porsi latihan penyelesaian akhir. Ditambah lagi pekerjaan rumah bagi STY adalah, mengajari anak asuhnya cara passing yang benar dan jangan terlalu asyik menggocek bola. Bermainlah mengandalkan kolektivitas.

Ayo bangkit Witan Sulaeman dan Timnas Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun