Dua pemain ini berperan penting terciptanya dua gol balasan dari Prancis, yang semuanya dicetak oleh Kylian Mbappe. Masing-masing lewat dititik putih dimenit ke-80 dan tendangan first timenya dimenit ke-81. Setelah skor berubah jadi 2-2, gantian tim Prancis yang mengusai jalannya pertandingan.
Kecepatan lari Marcus Thuram, Kolo Muani dan Kylian Mbappe hampir saja berujung mimpi buruk bagi Lionel Messi, beruntung Emiliano Martinez tampil gemilang dibawah mistar gawang Argentina.
Pada babak perpanjangan waktu, gantian Scaloni lebih jeli dalam melakukan pergantian pemain. Masuknya Gonzalo Montiel, Leandro Paredes, Lautaro Martinez dan Paulo Dybala, membuat permainan Argentina lebih hidup dan memiliki banyak peluang untuk mencetak gol.
Kontribusi Lautaro Martinez terhadap gol Messi, dimenit ke-108 hampir saja membawa Argentina memenangi laga, tanpa harus berlanjut ke drama adu penalti. Lepas dari jebakan offside, Martinez melakukan penetrasi dan melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Hugo Lloris, bola rebound jatuh ke kaki Messi. Dengan cukup tenang Messi mencetak gol dan membawa Argentina unggul dengan skor 3-2.
Prancis yang lebih banyak menunggu, akhirnya mendapat durian runtuh via tendangan penalti Mbappe dimenit ke-118, setelah Gonzalo Montiel melakukan handball. Laga pun berakhir dengan skor 3-3 dan kemudian laga dilanjutkan dengan drama adu penalti.
Lagi-lagi, Deschamps salah dalam melakukan pemilihan pemain saat drama adu penalti. Dua algojo pilihan Deschamps gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni, merupakan dua pesakitan yang gagal menjalankan tugasnya mengeksekusi tendangan penalti.
Sementara empat penendang penalti pilihan Lionel Scaloni berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, keempat pemain tersebut adalah Messi, Dybala, Paredes dan Montiel. Bahkan tiga pemain yang baru dimasukkan pada babak perpanjangan waktu yaitu Dybala, Paredes dan Montiel berperan penting menjadi penentu kemenangan Argentina.
Taktik dan kejelian Lionel Scaloni dalam laga final ini, berhasil ngeprank Deschamps dan bonusnya gelar juara Piala Dunia 2022 berhasil ia dapatkan bersama timnas Argentina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H