Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tanpa Sadio Mane, Senegal Lolos ke Babak 16 Besar karena Bermain dengan Hati

30 November 2022   04:17 Diperbarui: 30 November 2022   05:14 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa diperkuat Sadio Mane di Piala Dunia 2022 akibat cedera, sempat membuat fans Senegal khawatir apakah timnya bisa melaju jauh dari babak penyisihan Grup A. Untungnya ada Kalidou Koulibaly yang jadi pahlawan kemenangan Senegal atas Ekuador. Senegal berhasil lolos ke babak 16 besar karena bermain dengan hati.

Senegal yang dalam posisi terjepit mampu keluar dari lubang jarum, dan memastikan satu tiket ke babak 16 besar. Ekuador sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar. Namun hasil akhir berbicara lain, Ekuador harus tertunduk lesu di akhir pertandingan karena kalah dari Senegal dengan skor 1-2, dalam laga terakhir penyisihan Grup A, di Stadion Khalifa International, Ar-Rayyan, Selasa (29/11/2022).

Perjalanan Senegal lolos ke babak 16 besar penuh dengan jalan terjal. Diawali dengan absennya Sadio Mane di Piala Dunia 2022 akibat cedera. Kemudian memulai laga pertama babak penyisihan Grup A dengan menelan kekalahan dari Belanda dengan skor 0-2.

Beruntung dilaga kedua Senegal berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 3-1. Senegal memulangkan tim tuan rumah lebih awal dan menjadikan Qatar sebagai tuan rumah dengan penampilan terburuk di Piala Dunia, karena selalu kalah dalam 3 pertandingan di babak penyisihan Piala Dunia 2022.

Setelah melalui dua laga, Senegal menempati klasemen di peringkat ketiga dengan raihan 3 poin. Sementara Ekuador ada di peringkat kedua dengan raihan 4 poin.

Laga seru pun tersaji dalam pertandingan Ekuador versus Senegal. Kedua tim yang masih berpeluang lolos ke babak 16 besar, sama-sama tampil ngotot. Namun Ekuador yang sedikit lebih diunggulkan, mengambil alih jalannya pertandingan. Selama 10 menit awal, Ekuador menguasi ball possession hingga 64 persen.

Meski menguasai jalannya pertandingan, namun Senegal berhasil mencuri gol terlebih dahulu lewat titik putih pada menit ke-44. Penalti diberikan wasit, Clement Turpin karena Piero Hincapie melanggar Ismaila Sarr di kotak penalti.

Sarr yang mengambil tendangan penalti berhasil mengecoh kiper Ekuador, Hernan Galindez. Senegal menutup laga pada babak pertama dengan keunggulan 1-0.

Memasuki babak kedua, Ekuador kembali menguasai jalannya pertandingan. Ekuador beberapa kali memperoleh peluang emas, namun sayangnya tidak ada satu pun yang berbuah gol. Akhirnya Ekuador mampu menyamakan skor mejadi 1-1, setelah Moises Caicedo berhasil mencetak gol ke gawang Edouard Mendy, pada menit ke-67.

Gol ini bermula dari sepak pojok, bola yang dilepaskan Gonzalo Plata mengarah kepada Felix Torres. Bola kemudian ia sundul dan mengarah ke Moises Caicedo. Mendapatkan umpan bebas tanpa pengawalan dan dalam posisi tidak offside, Caicedo berhasil menjebol gawang Senegal.

Dengan hasil sementara 1-1 ini, membuat Ekuador di atas angin, karena Ekuador hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar.

Namun sayangnya, euforia tersebut hanya bertahan 3 menit. Tepat pada menit ke-70, Senegal kembali unggul lewat gol cantik yang dicetak Koulibaly.

Gol yang dicetak Koulibaly bermula dari hasil tendangan bebas yang diambil oleh Idrissa Gueye. Bola yang mengarah ke kotak penalti Ekuador, berhasil dihalau oleh Enner Valencia. Apesnya bagi Ekuador, bola sapuan Valencia malah mengarah ke Bek Chelsea tersebut. Tanpa ampun, Koulibaly melepaskan tendangan voli yang mengarah ke sudut kanan gawang Galindez.

Tertinggal 1-2, membuat Ekuador tampil menekan dan memaksa Senegal untuk bermain bertahan. Namun hinggal laga usai, Ekuador tak mampu mengejar ketertinggalan. Dengan hasil ini membuat Ekuador harus mengepak koper lebih awal, sementara itu langkah Senegal terus berlanjut ke babak 16 besar.

Kelolosan Senegal ke babak 16 besar karena para pemain bermain dengan hati. Mereka bertekad memberikan kado terbaik untuk peringatan dua tahun, salah satu legenda hidup Senegal, yaitu Papa Boupa Diop.

Papa Boupa Diop merupakan salah satu pahlawan Senegal di Piala Dunia 2002, saat itu Senegal yang berstatus sebagai debutan berhasil melaju jauh hingga babak perempatfinal. Dan Papa Boupa Diop merupakan salah satu pahlawan dalam skuad Senegal di Piala Dunia 2002 bersama pelatih Senegal saat ini, Aliou Cisse.

Diop meninggal tepat pada tanggal 29 November 2020, setelah berjuang melawan penyakit ALS. Perginya salah satu legenda hidup, membuat publik sepakbola Senegal berduka saat itu.

Setelah laga Ekuador versus Senegal usai, para pemain merayakan keberhasilan lolos ke babak 16 besar dengan membentangkan spanduk bergambar Papa Boupa Diop. Dalam spanduk tersebut bertuliskan, "true Lion Never Dies" atau singa sejati tak kan pernah mati.

Senegal yang berstatus sebagai runner up grup, selanjutnya di babak 16 besar akan berhadapan dengan Inggris yang berstatus sebagai juara Grup A. Laga ini tentu tak mudah bagi Senegal, tetapi jika Senegal kembali bermain dengan hati, maka kans untuk mengalahkan Inggris tetap terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun