Lewandowski melakukan selebrasi secara emosional, bahkan ia menangis setelah mencetak gol ke gawang Arab Saudi, dan gol ini membuat Polandia untuk sementara unggul 2-0 atas Arab Saudi.
Sebenarnya Arab Saudi tampil dengan baik, tim asuhan pelatih Herve Renard berhasil memaksa Polandia bermain bertahan. Banyak peluang emas Arab Saudi berhasil digagalkan oleh Kiper Polandia, Wojciech Szczesny.
Bahkan puncaknya, Szczesny tampil brilian dengan menggagalkan tendangan penalti, Salem Al Dawsari, di menit ke-45+1. Jika penalti Arab Saudi gol, maka skor berubah menjadi 1-1, dan andai skor berubah jadi 1-1, mungkin hasil akhir pertandingan akan berbeda.
Arab Saudi harus menunda mimpinya untuk lolos ke babak 16 besar, hingga ke pertandingan terakhir saat berjumpa Meksiko. Laga ini akan jadi sebuah laga hidup mati bagi Arab Saudi, untuk mewujudkan mimpinya melaju ke babak fase knock-out.
Sementara bagi Ali Al Bulayhi, laga lawan Argentina dan Polandia harus dijadikan sebagai pelajaran, untuk tidak melakukan aksi provokasi kepada striker lawan. Jika provokasinya gagal hal itu bisa jadi bumerang. Terbukti saat lawan Polandia tangannya terinjak dan tim Arab Saudi harus menelan kekalahan 1-2 dari Polandia. Bahkan disisa laga ia harus menahan rasa sakit di bekas luka tangannya.
Ali Al Bulayhi dkk., harus tampil lebih baik lagi dilaga terakhir lawan Meksiko, hasil akhir berupa kemenangan atas Meksiko, akan memastikan Arab Saudi lolos ke babak selanjutnya. Namun jika hasilnya seri atau malah kalah, maka kemungkinan besar Arab Saudi akan tersingkir dan mengikuti jejak wakil Asia lainnya, yaitu Qatar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H