Apa yang sebenarnya terjadi?
Padahal ketika kiper Qatar maju ke depan untuk meninju bola, di belakang kiper masih ada satu pemain Qatar yang berdiri bebas. Ternyata aturan yang dipakai mengenai offside merujuk pada aturan FIFA pada pasal ke-11.
Bahwa pemain bola yang dinyatakan dalam posisi offside adalah jika posisi pemain tersebut berada lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.
Dalam kasus laga antara Qatar melawan Ekuador ini, jika kita melihat tayangan ulang, ketika pemain Ekuador melakukan tendangan bebas posisi para pemain Ekuador tidak berada dalam posisi offside.
Namun ketika terjadi kemelut di depan gawang Qatar, salah satu pemain Ekuador yaitu Michael Estrada, kakinya telah berada dalam posisi offside. Hal ini terlihat ketika melihat tayangan ulang 3 dimensi kamera VAR.
Saat terjadi perebutan bola antara kiper Qatar, Saad Al Sheeb dan pemain Ekuador, Felix Torres. Kaki dari Michael Estrada telah berada dalam posisi offside. Padahal jika melihat tayangan ulang, masih ada satu pemain Qatar yang berada di belakang Kiper.
Ternyata jika merujuk dari pasal 11 aturan FIFA mengenai offside, ketika kiper maju ke depan, maka pemain belakang Qatar tersebut dianggap sebagai seorang kiper, dan kiper Qatar, Saad Al Sheeb karena posisinya telah maju ke depan, dianggap sebagai pemain terakhir bagi lini pertahanan Qatar.
Sehingga saat terjadi kemelut di depan gawang Qatar, terjadi perebutan bola antara Saad Al Sheeb dan Felix Torres. Bola liar kemudian menuju ke Michael Estrada, ia kemudian menyundul bola dan memberikan umpan kepada Felix Torres. Ternyata posisi Michael Estrada telah berada dalam posisi offside terlebih dahulu.
Bola hasil tendangan Felix Torres kemudian mengarah ke Enner Valencia, dan bola berhasil ia sundul ke gawang Qatar, sehingga menghasilkan gol untuk Ekuador. Sayangnya gol ini kemudian dianulir, setelah wasit VAR menyatakan pada prosesnya ada pemain Ekuador yang berada dalam posisi offside.
Keputusan dari VAR memang sudah benar, namun tetap saja hal ini menyisakan kontroversi. Lagi-lagi offside tipis-tipis telah mengganggu kenikmatan penonton ketika melihat momen menarik di lapangan. Mungkin disisa 63 pertandingan lainnya, masih akan banyak drama VAR yang tercipta, sehingga menghadirkan drama kontroversi lainnya.
Kejadian ini juga pernah terjadi di laga pembuka Piala Dunia 2010, antara tim tuan rumah Afrika Selatan melawan Meksiko. Saat itu kejadiannya hampir mirip dengan kondisi di laga Qatar melawan Ekuador.