Kedatangan mega bintang Ronaldinho ke Indonesia ternyata berakhir anti klimaks. Ronaldinho yang merupakan legenda hidup asal Brazil, sengaja datang ke Indonesia untuk menghibur penggemarnya di tanah air. Semasa masih aktif, Ronaldinho pernah dua kali menjadi pemain terbaik dunia pada tahun 2004 dan 2005, saat ia masih aktif bermain di Barcelona.
Apa yang salah dengan Ronaldinho? sehingga acara khusus milik "sang maestro" yang dikemas secara fun games, sebagai bentuk laga eksebisi penuh hiburan dan panggung utama Ronaldonho, malah jadi panggung pamer aksi (lebih miripnya semacam caper) yang ditunjukkan oleh pemain RANS Nusantara FC dan Persik Kediri.
Ronaldinho datang ke Indonesia karena undangan khusus dari pemilik RANS Nusantara FC, yang juga selebritis kondang tanah air, yaitu Raffi Ahmad. Tujuan Raffi Ahmad membawa Ronaldinho ke Indonesia, untuk memberikan hiburan dan membangkitkan sepakbola Indonesia pasca pandemi Covid-19, serta pemain bintang dunia mau melirik sepakbola Indonesia dan siapa tahu suatu saat nanti mereka bisa bermain di Indonesia.
Sejak kedatangannya di Indonesia pada hari Jumat (24/6) hingga hari H pertandingan Trofeo Ronaldinho di Stadion Kanjuruhan , Malang. Agenda sang superstar Brazil ini sangat padat. Ronaldinho harus menghadiri, peluncuran Jersey RANS Nusantara FC, kemudian berkunjung ke rumah Raffi Ahmad untuk membuat sebuah konten spesial bersama RANS Entertainment, kemudian menghadiri acara peluncuran Prestige di Pluit, Jakarta Utara.
Selain itu, ia juga harus menghadiri acara dengan para sponsor dan hadir juga dalam acara Coaching Clinic di Unggul Sport Center, Malang. Betapa terkurasnya energi dan stamina Ronaldinho, sebelum laga fun games dimulai. Belum lagi, ia harus melayani puluhan sesi foto yang diminta oleh penggemar, pemain, ofisial tim, dll.
Ketika laga dimulai antara RANS Nusantara FC lawan Persik Kediri, bayangan penonton baik yang hadir langsung di Stadion maupun pemirsa layar kaca, berharap laga ini akan menyajikan (sisa-sisa masa kejayaan) daya magis dan aksi pamer skills dari Ronaldinho.
Namun laga yang dimainkan selama 30 menit tersebut, urung menampilkan aksi Ronaldinho. Panggung yang dibuat spesial untuknya berantakan. Para Pemain RANS dan Persik, malah asyik pamer skills dan bermain serius layaknya kompetisi Liga 1 yang sedang memperebutkan tiket bertahan di Liga 1, semacam laga play-off degradasi.
Bahkan para pemain RANS tak menganggap keberadaan Ronaldinho, seolah-olah tim RANS hanya bermain dengan 10 pemain. Miris, pemain sekelas Ronaldinho jarang diberi umpan oleh para pemain RANS.
Padahal, ketika Ronaldinho mendapatkan bola, ia menunjukkan pamornya sebagai pemain kelas wahid. Meski sudah tak mampu melakukan sprint dan tak bisa mempertontonkan aksi maut gocekannya. Tetapi beberapa kill pass-nya, sering menghadirkan peluang berbahaya bagi RANS.