Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wasit Yaqoob Abdul Baqi "Merampok" Potensi 1 Poin Milik Timnas Indonesia

12 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 12 Juni 2022   06:44 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit Yaqoob Abdul Baqi, kepemimpinannya merugikan Timnas Indonesia. (Tangkapan layar: vidio.com)

Kepemimpinan Wasit asal Oman, Yaqoob Abdul Baqi merugikan Timnas Indonesia. Ada 3 keputusan wasit, yang sangat merugikan tim asuhan Coach Shin Tae-yong (STY). Dan yang paling kontroversial, keputusannya tidak memberikan hadiah penalti bagi skuad Garuda di masa injury time babak kedua. Yaqoob Abdul Baqi, merampok potensi satu poin milik Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia harus menelan pil pahit, setelah kalah tipis dengan skor 0-1 dari Yordania, dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, Minggu (12/6/2022) dini hari WIB.

Timnas Indonesia sangat percaya diri menatap laga ini, setelah di pertandingan perdana secara mengejutkan berhasil menaklukan tuan rumah Kuwait, dengan skor tipis 2-1.

Pada babak pertama skuad asuhan STY, mampu mengimbangi Yordania, bahkan ada beberapa peluang emas yang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Dimas Drajad dan Saddil Ramdani.

Meski Yordania diunggulkan dalam laga ini, namun penampilan Yordania sebenarnya tidak terlalu istimewa. Permainan Yordania terlalu monoton dan serangan mereka masih bisa digagalkan oleh lini pertahanan Indonesia. Meskipun ada beberapa yang menghasilkan peluang berbahaya bagi Yordania.

Yordania malah sering terancam oleh lemparan ke dalam khas milik Pratama Arhan, dua kali lemparan ke dalam Arhan hampir menciptakan gol bagi Indonesia, sayangnya Rizky Ridho gagal memanfaatkan umpan dari Arhan dan satu lemparan lainnya masih membentur mistar gawang.

Sayangnya Timnas Indonesia harus kecolongan lewat gol dari kaki Yazan Abdallah Alnaimat di menit ke-48. Gol ini bermula dari umpan lambung yang dikirimkan ke arah Mousa Al-Tamari, Arhan yang mengawal pergerakan Al-Tamari tak mampu mengejarnya.

Kemudian Nadeo Argawinata mencoba untuk menutup ruang tembak Al-Tamari, namun Al-Tamari memilih untuk mengirimkan umpan ke tiang jauh. Yazan Abdallah Alnaimat tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang Indonesia yang tak terjaga. Yordania memimpin dengan skor sementara 0-1.

Unggul satu gol, membuat para pemain Yordania lebih nyaman dalam menguasai pertandingan. Sebaliknya tim asuhan Coach STY terlihat terburu-buru dalam melancarkan serangan. Setelah 90 menit pertandingan berakhir, tidak ada gol lagi yang tercipta. Sehingga dengan hasil ini, untuk sementara Yordania memimpin klasemen sementara Grup A dan memiliki peluang emas untuk lolos ke Piala Asia 2023 sebagai Juara Grup.

Secara keseluruhan, Yordania lebih mengusai pertandingan, beruntung Timnas Indonesia memiliki kiper sekelas Nadeo, beberapa kali ia menyelamatkan gawang Indonesia dari kebobolan. Dan penyelamatannya paling "heroik", saat menggagalkan tendangan penalti, pemain Yordania, Mohamed Faisal Abu Zraiq di menit ke-79.

Sementara jika harus menilai penampilan skuad asuhan tim asuhan STY secara keseluruhan. Penampilan para pemain Skuad Garuda khususnya lini pertahanan tampil luar biasa, namun catatan patut diberikan kepada lini tengah dan lini depan, yang gagal menampilkan performa terbaiknya seperti saat laga lawan Kuwait. Intensitas serangan Indonesia ke gawang Yordania menurun drastis di babak kedua.

Namun ada catatan khusus dari laga ini, terutama soal kepemimpinan Wasit asal Oman, Yaqoob Abdul Baqi. Ada 3 keputusan kontroversial dari wasit yang merugikan Timnas Indonesia.

1. Ada injakan kaki ke Witan Sulaeman dari pemain Yordania yang lepas dari penglihatan Wasit dan Hakim Garis. Stefano Lilipaly dan Coach STY memprotes keputusan wasit, karena tidak memberikan pelanggaran bagi Indonesia dan tidak menghadiahi kartu kuning kepada pemain Yordania.

2. Hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Yordania, sebenarnya itu bukanlah penalti. Terlihat dalam tayang ulang, Asnawi Mangkualam memang terlihat seperti melakukan dorongan kepada Mousa Al-Tamari.

Namun setelah dilihat dengan jelas, Al-Tamari melakukan diving, sehingga ini murni bukan sebuah penalti, karena kontak dari Asnawi sangat minim sekali. Sayangnya dilaga Kualifikasi Piala Asia 2023, AFC tidak menerapkan tekhnologi Video Assistant Referee (VAR).

Beruntung Timnas Indonesia memiliki kiper Nadeo Argawinata, pemain asal Bali United ini berhasil menggagalkan tendangan penalti, Mohamed Faisal.

3. Keputusan wasit yang paling merugikan Timnas Indonesia, tentu saja potensi penalti yang seharusnya diberikan kepada Skuad Garuda. Di menit injury time terakhir babak kedua, tendangan penjuru yang diambil Mark Klok menjadi peluang terakhir Indonesia.

Bola tendangan Mark Klok mengarah ke kotak penalti Yordania dan sempat mengenai tangan Yazan Abo Al Arab. Elkan Baggott yang mendapatkan bola muntah, sempat ragu-ragu ketika akan menembaknya, karena ia menganggap pemain Yordania melakukan handball.

Kemudian tembakan Elkan Baggott melambung tinggi di atas mistar gawang, kiper Yordania. Sontak para pemain Timnas Indonesia melakukan protes ke arah wasit. Yaqoob Abdul Baqi, tak menggubrisnya, ia menganggap itu bukan sebuah penalti.

Namun jika melihat tayang ulang, terlihat jelas tangan Al Arab, menyentuh bola hasil tendangan penjuru Mark Klok. Tangan Al Arab, terlihat aktif ada gerakan ketika bola mengarah kepadanya, sehingga ini seharusnya penalti bagi Indonesia.

Andai ada VAR, potensi penalti bisa diberikan kepada Indonesia dan paling tidak jika wasit memberikan penalti, maka Indonesia punya peluang mencuri satu poin dari Yordania. Tetapi, wasit telah merampok penalti milik Indonesia.

Diving pemain Yordania saja, menghasilkan penalti. Masak iya sih, pemain Yordania yang jelas-jelas Handball malah gak berujung hadiah penalti bagi Indonesia.

Ya sudahlah semua sudah terjadi dan hasil akhirnya pun tidak bisa dirubah, Timnas Indonesia kalah dari Yordania dengan skor tipis 0-1. Dengan hasil ini, peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 masih terbuka, karena di laga terakhir Indonesia akan bertemu tim terlemah di Grup A, yaitu Nepal.

Asal tidak anggap remeh lawan dan tidak bermain seperti di laga uji coba lawan Bangladesh, Timnas Indonesia bisa mengalahkan Nepal.

Timnas Indonesia tidak hanya dituntut wajib menang atas Nepal, tetapi Skuad Garuda dituntut juga untuk mencetak banyak gol, minimal menang dengan selisih 2 gol hingga 3 gol, agar lebih aman.

Selisih gol akan berpengaruh dalam kelolosan Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023. Meski kalah di laga awal, Kuwait masih punya peluang untuk lolos ke Piala Asia 2023, sehingga Indonesia tetap harus waspada dan sebisa mungkin menang besar atas Nepal. Hal ini juga sangat penting, ketika bersaing dengan runner up grup lainnya. Selain Juara Grup, 5 runner up Grup terbaik juga berhak lolos ke Piala Asia 2023. Semoga salah satunya tim yang lolos ke Piala Asia 2023 adalah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun