Disaat Coach Shin Tae-yong (STY) dan seluruh skuad Timnas Indonesia sedang fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi laga kedua di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 lawan Yordania. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang biasa disapa Iwan Bule, malah sibuk membahas soal rencana PSSI untuk mendown grade jabatan STY, hanya melatih Timnas U-20 saja.
Hal ini disampaikan langsung oleh Iwan Bule, melalui akun Instagram resmi milik PSSI, yang di upload pada hari Jumat (11/6). Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pengurus PSSI, disaat Skuad Garuda butuh dukungan moril, PSSI malah sibuk membuat Statement gaduh, yang bisa saja membuyarkan konsentrasi pelatih dan pemain, jelang laga berat lawan Yordania.
Laga Timnas Indonesia melawan Yordania akan berlangsung pada Minggu (12/6) dini hari WIB di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City. Jika akhirnya Timnas Indonesia kalah dari Yordania, maka pertama kali yang patut disalahkan adalah PSSI.
Kenapa bisa PSSI yang disalahkan?
Pertama, ketika Skuad Merah-Putih berhasil mengalahkan Kuwait dengan skor 2-1, website PSSI memasang berita: Siapa tokoh utama dibalik kemenangan Indonesia atas Kuwait? Jawabannya jelas ; Iwan Bule...!
Padahal dibalik kemenangan atas Kuwait, yang punya andil besar adalah para pemain, pelatih dan ofisial Timnas Indonesia yang saat ini berada di Kuwait.
Setelah menimbulkan kegaduhan, berita itu kemudian dihapus oleh admin PSSI. Bahkan Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengklarifikasi bahwa berita tersebut bukan dari pihak PSSI, melainkan statement berita dari salah satu wartawan senior. Tetapi kemudian timbul pertanyaan, kenapa jika memang itu bukan berita dari PSSI bisa lolos ke website resmi PSSI?
Berarti jika sekarang pertanyaannya dirubah, Siapa yang bertanggung jawab jika Timnas Indonesia kalah dari Yordania, seharusnya jawabannya hampir sama dong, yaitu PSSI.
Jika membaca secara utuh, atas pemberitaan yang telah dihapus oleh admin PSSI, hal ini erat kaitanya dengan klaim PSSI yang merasa sebagai pihak paling punya andil besar atas kemenangan Indonesia melawan Kuwait. Isi pemberitaan itu sangat bombastis, seolah-olah kita baru saja menjadi Juara Piala Asia atau minimal baru saja Juara Piala AFF.
Euforia berlebihan inilah, yang selalu saja menjadi batu sandungan bagi Timnas Indonesia dilaga selanjutnya. Pembaca pasti masih ingat, dengan euforia ketika Timnas Garuda lolos ke final Piala AFF 2010, pemberitaan booming, pemain Timnas diincar stasiun TV untuk pemberitaan atau wawancara, para pemain dielu-elukan bak pahlawan. Hasil akhirnya, Timnas Indonesia babak belur di partai final karena kalah dari Malaysia dengan agregat 2-4 (0-3 dan 2-1).
Kedua, setelah Timnas Indonesia memenangi laga lawan Kuwait dengan skor 2-1, Ketua Umum PSSI malah membuat statement soal pelengseran jabatan STY, dari Timnas senior ke Timnas U-20. Sehari jelang laga lawan Yordania, postingan di akun Instagram PSSI mendapat banyak nyinyiran dan hujatan dari netizen dan pecinta sepakbola tanah air.
Banyak komentar bernada negatif ke PSSI, netizen menilai statement dari Iwan Bule ini kurang tepat, disaat para pemain butuh konsentrasi dan butuh dukungan moril, PSSI malah sibuk sendiri mencari panggung, seakan-akan ingin menyingkirkan STY dari kursi pelatih senior.
Netizen mendukung STY untuk tetap melatih Timnas senior. Masak iya sih, pelatih sekelas STY yang curriculum vitae-nya cukup mentereng hanya dibutuhkan tenaganya sebagai pelatih di level junior. Apa gak lucu jika dilihat media asing, pelatih Timnas U-20 kualitasnya sebagai pelatih top Piala Dunia, sedangkan pelatih Timnas Senior kualitasnya diragukan.
Wacana ini, ternyata mendapat dukungan dari anggota Exco PSSI. Salah satunya sosok kontroversial Haruna Soemitro, yang pernah mengkritik habis-habisan STY usai kekalahan dari Thailand di Final Piala AFF 2020.
Haruna mengungkapkan, "Semua tergantung STY, karena saat mulai kontrak STY sendiri yang minta menangani semua tim: U 19, U-23, dan senior! Kata orang NU kembalikan ke khittah (rencana awal)," kata Haruna.
Statement yang dikeluarkan Iwan Bule dan anggota Exco PSSI, memecah konsentrasi pemain dan STY, jelang laga krusial melawan Yordania.
Apa gak bisa ya, menahan sabar sedikit saja, setelah nanti STY dan Skuad Garuda kembali ke tanah air, baru tuh Statement soal wacana STY latih Timnas U-20 dikeluarkan dan diumumkan ke publik. Jika perlu undang seluruh wartawan olahraga media ternama di Indonesia, lakukan konferensi pers dan pengumuman besar-besaran.
Sementara itu STY tidak mengeluarkan statement apapun soal ini, semoga STY tidak tersinggung dengan blunder PSSI ini. Sepertinya, sejak STY meminta dibuatkan #training centre dan #gagalbooking soal tempat latihan timnas, yang kemudian beritanya viral di media, hubungan PSSI dan STY tidak seharmonis dulu.
Apakah PSSI merasa tersinggung dengan statement STY, sehingga PSSI gantian membalasnya dengan cara kurang elok, yaitu dengan melakukan tindakan dua, soal klaim kemenangan atas Kuwait dan wacana pelengseran jabatan STY dari pelatih senior.
Saat ini STY sedang mempersiapkan Skuad Garuda untuk mengalahkan Yordania, atau minimal menahan imbang, agar kans lolos ke Piala Asia 2023 terbuka lebar. Dengan strategi dan taktik yang tepat, Timnas Indonesia bisa mengejutkan Yordania.
Apalagi, Yordania tidak terlalu istimewa penampilannya saat mengalahkan Nepal dengan skor 2-0. Dengan mengandalkan permainan kolektivitas baik saat menyerang dan bertahan, serta tidak membuang percuma setiap peluang emas yang didapatkan, mengalahkan atau minimal menahan imbang Yordania bukanlah mimpi.
Timnas Indonesia punya potensi untuk menyulitkan Yordania, tetapi jika pada akhirnya tim asuhan Coach STY kalah, maka yang salah bukan pelatih atau pemain, melainkan PSSI karena sudah membuyarkan konsentrasi STY dan pemain.
Tetap fokus dan berikan hasil terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H