Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kena Karma Liga 1! Timnas Indonesia Terpaksa Harus Main dengan 14 Pemain Lawan Malaysia

22 Mei 2022   05:05 Diperbarui: 22 Mei 2022   06:21 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saddil Ramdani diharapkan tampil apik saat lawan Malaysia, dalam perebutan medali perunggu Sea Games 2021. (Aditya Pradana Putra/Via KOMPAS.COM)

Operator Liga 1 musim 2021/2022 membuat regulasi yang tertuang dalam pasal 52, disebutkan bahwa tentang Hasil COVID-19 dan Eligibilitas disebutkan bila setiap klub yang bertanding harus memiliki 14 pemain sehat (terbebas dari COVID-19).

Dan dalam poin penting di pasal 52 tersebut, bahwa harus ada 14 pemain yang bebas dari tes Covid-19 (hasil tes harus negatif) satu pemain diantaranya harus ada seorang kiper.

Nah pas kan dengan kondisi Timnas Indonesia U-23 saat ini, dimana hanya ada 14 pemain yang fit dan sehat untuk melawan Malaysia U-23. Aturan yang ditetapkan oleh operator Liga 1 menggambarkan kondisi Timnas Sea Games kali ini.

Dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Operator Liga 1, klub kontestan Liga 1 terpaksa harus bermain dengan pemain seadanya yang hasil Tes Covid-19 nya menunjukkan hasil Negatif.

Hal ini pernah dialami oleh klub Liga 1 Tira Persikabo, yang terpaksa harus melawan Bali United dengan berkekuatan 15 pemain (10 pemain bebas Covid-19 ditambah 5 pemain yang kondisinya cedera ringan atau belum fit 100 persen), akhirnya Tira Persikabo harus menyerah 0-3 dari Bali United dalam pertandingan tersebut.

Kasus lain juga dialami oleh Persela Lamongan yang terpaksa harus mendaftarkan 13 pemain dalam DSP (Daftar Susunan Pemain) saat berhadapan dengan Madura United. Satu pemain Persela Lamongan yang masih cedera tidak masuk dalam DSP, tetapi hasil tes Covid-19 negatif. Sehingga oleh operator Liga 1 Persela Lamongan dianggap mempunyai 14 pemain, sesuai pasal 52 (karena di pasal 52 hanya menyebutkan 14 pemain terbebas dari hasil Covid-19, tidak menyebutkan termasuk pemain yang cedera).

Dengan skuad seadanya Persela Lamongan terpaksa harus berbagi angka dengan Madura United, skor akhir imbang 1-1.

Kasus hampir mirip juga dialami oleh Persebaya Surabaya, ketika akan bertanding melawan PSIS Semarang. Persebaya Surabaya sudah berencana mengajukan penundaan laga, karena hanya mempunyai 13 pemain yang hasil tes Covid-19 nya negatif. Namun ketika melakukan tes Covid-19 pagi hari di hari H pertandingan, jelang laga melawan PSIS Semarang ada tambahan 2 pemain lagi yang hasil Tes Covid-19 nya dinyatakan negatif.

Sehingga dengan mempunyai 15 pemain negatif dari hasil tes Covid-19, Persebaya Surabaya terpaksa tetap bermain dan tidak bisa mengajukan penundaan laga. Dengan berkekuatan 15 pemain, terpaksa Persebaya Surabaya harus puas bermain imbang dengan skor kacamata saat berduel dengan PSIS Semarang.

Dengan tiga contoh kasus di atas, bisa jadi ini adalah karma dari aturan yang ditetapkan oleh Operator Liga 1, yang ternyata imbasnya dirasakan sekarang oleh Skuad Garuda Muda dan kebetulan sekali kondisinya mirip dengan yang dialami oleh kontestan Liga 1.

Disaat sudah terjatuh karena kalah dari Thailand U-23, kini 14 pemain harus bersiap memperebutkan medali perunggu, demi gengsi terakhir dan nama baik lambang garuda didada ketika berhadapan dengan Malaysia U-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun