Andaikan hal terburuk yang terjadi, misalkan Timnas Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2023 atau Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023 tetapi hanya mentok di fase grup. Masih ada banyak waktu bagi Tim Merah Putih untuk melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan. Hal ini disebabkan karena Kualifikasi Piala Dunia 2026 baru akan dimulai pada tahun 2024 hingga 2025.
Keempat, selama menunggu kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI perlu membuat semacam blue print atau rencana program kerja demi meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Jika perlu dibentuk "Tim Satgas Pengawal Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026".
Coach STY, tak bisa bekerja sendirian. Karena seluruh program yang direncanakannya dalam mewujudkan mimpi Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026, harus mendapat dukungan dari PSSI dan seluruh stakeholder sepakbola Indonesia. Jangan ada lagi oknum yang merecoki kinerja Coach STY, biarkan ia bekerja untuk memberikan prestasi bagi persepakbolaan Indonesia.
Boleh memberikan saran dan kritik, namun harus lewat cara yang santun dan dibekali data-fakta serta solusi yang ditawarkan. Jangan hanya memberikan kritik tanpa solusi yang jelas.
Marilah kita patahkan ungkapan, "Tampil di Piala Dunia bak mimpi di siang bolong". FIFA telah memberi peluang kepada Indonesia dengan menambah slot peserta Piala Dunia dari 32 ke 48, jatah wakil Asia pun otomatis ikut bertambah menjadi 8 slot negara.
Lewat program dan rencana yang matang, dari PSSI dan Coach STY mimpi tersebut bukan hanya angan-angan belaka, tetapi masih bisa diwujudkan, meskipun butuh kerja keras dan sedikit keberuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H