Dengan tangan dingin Coach STY, semoga Marselino Ferdinan tidak terkena "star syndrom" yang mekar sesaat kemudian layu. Coach STY mudah-mudahan bisa mengembangkan dan mengoptimalkan potensinya, sehingga ia bisa menjelma sebagai sosok pengatur serangan handal, yang sudah lama dirindukan oleh Timnas Indonesia, sejak era Ansyari Lubis, Fakhri Husaini dan Firman Utina.
Dengan polesan Coach STY, Marselino bisa jadi bintang masa depan Timnas Indonesia, asalkan ia nurut dengan petuah dan instruksinya.
Bersama Coach STY dan Marselino Ferdinan, kami optimis dalam dua tahun terakhir (merujuk pada kontrak Coach STY habis pada Desember 2023), Timnas Indonesia akan meraih titel juara di level senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H