Sayangnya, Coach STY melakukan kesalahan dengan menarik keluar Ricky Kambuaya. Setelah Ricky Kambuaya keluar, Indonesia ketambahan kebobolan dua gol dari Thailand dan serangan Indonesia ke lini pertahanan Thailand sudah tidak berbahaya lagi.
Tak ingin membuat kesalahan yang sama, di final leg kedua Coach STY memberikan waktu full bermain bagi Ricky Kambuaya selama 90 menit. Kepercayaan ini dijawab dengan baik oleh Ricky Kambuaya. Ia berhasil mencetak gol dan berkat penampilan apiknya pemain Thailand dibuat panik dan tidak nyaman.
Bahkan andai wasit asal Yordania, Faisal Al-Ali, lebih jeli dalam mengambil keputusan, Skuad Garuda seharusnya mendapatkan penalti di menit ke-92 saat Ricky Kambuaya dijatuhkan oleh pemain Thailand di kotak terlarang. Namun wasit tak menganggap itu sebagai pelanggaran.
Berkat penampilan apiknya sepanjang 90 menit, Ricky Kambuaya menyabet gelar Man of the match di laga melawan Thailand. Ini merupakan gelar Man of the match kedua baginya, setelah sebelumnya ia mendapatkan gelar tersebut di laga melawan Kamboja.
Dengan segala kapasitas dan kemampuan yang telah Ricky Kambuaya tunjukkan selama kejuaraan Piala AFF 2020, sudah selayaknhya jika tim AFF mengganjar Ricky Kambuaya sebagai pemain terbaik Piala AFF 2020. Saya kira seluruh pengamat bola ASEAN dan Media ASEAN sangat setuju dengan keputusan ini, jika Ricky Kambuaya merupakan pemain terbaik Piala AFF 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H