Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akibat Berulah, Asnawi Terancam Dicoret STY dari Timnas Indonesia

28 Desember 2021   00:58 Diperbarui: 28 Desember 2021   01:15 5829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)

Timnas Indonesia telah memastikan diri lolos ke babak final Piala AFF 2020, setelah mampu menumbangkan Singapura secara dramatis di semifinal leg 2 dengan skor 4-2. Skuad asuhan Shin Tae-yong (STY) membutuhkan 120 menit untuk menyudahi perlawanan 8 orang pemain Singapura. Dengan kemenangan ini, secara agregat Indonesia unggul 5-3 atas Singapura.

Di laga final, Indonesia akan bertemu Thailand, skuad asuhan Alexandre Polking berhasil lolos ke babak final setelah secara agregat unggul atas Vietnam dengan skor 2-0 (2-0, 0-0).

Laga panas yang tersaji di semifinal leg 1, antara Indonesia melawan Singapura menyajikan banyak drama menarik. Tidak hanya membuat jantung pemain dan ofisial skuad garuda diobok-obok, tetapi degupan irama jantung pecinta sepakbola tanah air juga bagaikan sedang naik roaller coaster.

Rasa gemes, kecewa, khawatir dan bahagia campur aduk jadi satu. Menonton laga Indonesia melawan Singapura, bagaikan sedang tidak melihat pertandingan sepakbola melainkan sedang menikmati film drama Korea.

Itulah indahnya sepakbola, yang menyebabkan fans sepakbola begitu terhipnotis dengan alur pertandingan yang dimainkan.

Rasa gemes tergambar saat tim Singapura hanya bermain dengan 9 orang pemain, tetapi malah Singapura mampu tampil menyerang dan mengancam gawang Indonesia. Skuad garuda tampil amburadul tanpa skema, melawan 9 orang pemain Singapura.

Perasaaan kecewa tentu saja saat melihat Timnas Indonesia malah kebobolan lewat gol tendangan bebas cantik ala David Beckham, yang dieksekusi oleh Shahdan Sulaiman. Indonesia tertinggal dengan skor 1-2, melawan 9 orang pemain Singapura.

Rasa khawatir dihinggapi oleh seluruh pecinta sepakbola tanah air, ketika di masa injury time Indonesia terkena hukuman tendangan penalti. Sesaat setelah Pratama Arhan mencetak gol yang menyamakan skor menjadi 2-2, Pratama Arhan jugalah yang mengakibatkan terjadinya tendangan penalti bagi Singapura.

Jika penalti Faris Ramli menembus gawang Nadeo Argawinata, maka habislah peluang Indonesia melaju ke final. semua pendukung Timnas Indonesia dibuat khawatir menanti eksekusi tendangan penalti Faris Ramli.

Akhirnya perasaaan bahagia terpancar, setelah eksekusi penalti Faris Ramli digagalkan oleh Nadeo dan hasil akhir skor pertandingan semifinal leg 2, Indonesia mengalahkan Singapura dengan skor 4-2.

Namun ternyata, ada hal mengkhawatirkan akibat drama "psy war", yang Asnawi lakukan pasca kegagalan Faris Ramli melakukan eksekusi penalti ke gawang Indonesia.

STY tidak melihat langsung kejadian di lapangan, ketika Asnawi melakukan ejekan ke Faris Ramli. Asnawi diduga mengucapkan kata "thank you" kepada Faris Ramli sambil memegang tangan Faris.

Sehari setelah menyaksikan video rekaman laga semifinal leg 2, STY memarahi dan menegur tindakan tak sportif dari Asnawi.

Akibat ulah dari Asnawi ini, STY mengancam akan mencoret Asnawi jika ia melakukan tindakan provokatif lagi ke pemain lawan. Bahkan ancaman STY sangat keras, Asnawi tidak akan berseragam Timnas Indonesia lagi, selama STY masih menjadi pelatih skuad garuda.

Sikap disiplin dan menjunjung tinggi fair play yang dianut oleh STY, tentu menjadi hal positif yang patut ditiru dan diteladani oleh skuad Garuda. STY tak segan bersitegang dengan pelatih Singapura, saat pemain Singapura melakukan tindakan tak sportif dengan merayakan selebrasi gol ke bench tim Indonesia.

Sikap disiplin yang diterapkan oleh STY selama melatih Timnas Indonesia juga sudah banyak memakan korban. Beberapa pemain bahkan dipulangkan atau dicoret dari skuad Timnas karena tindakan indispliner.

Dengan track record positif dari Coach STY selama melatih skuad Garuda, sehingga sangat wajar STY kecewa dengan aksi tak sportif yang dilakukan oleh Asnawi.

"Semua pemain di lapangan adalah rekan kerja, betapa hancur perasaannya setelah gagal mencetak gol penalti. Sesuatu yang tidak diterima juga buat pemain merayakan gol di depan bench lawan," ucap Shin Tae-yong dikutip dari media Korea, Joongang.

Asnawi sudah berjanji ke STY untuk tidak mengulangi lagi, Asnawi berjanji tidak akan melakukan tindakan tak sportif yang memprovokatif lawan. Semoga dengan ketegasan dan kedisiplinan STY, skuad Garuda bisa lebih fokus jelang laga final melawan Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun