Ternyata hasil kerja keras Coach STY selama ini, baru terlihat di Piala AFF 2020. Skuad Timnas Indonesia mempunyai fisik prima, mental baja dan siap bertarung dalam 90 menit serta memiliki permainan yang jelas.
Jika acuannya saat melawan Vietnam dan Malaysia, fisik para pemain Indonesia seperti pemain Timnas Korea Selatan (Korsel), daya tahan tubuhnya sangat kuat. Fisik pemain Korsel pertama kali terlihat kuat saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002, ketika Korsel mampu melaju jauh hingga babak semifinal. Saat itu di Piala Dunia 2002, para pemain Korsel berjuang dengan mengandalkan fisik dan kecepatan tanpa kenal lelah.
Karena minuman gingseng adanya di Korea, maka dengan mudah kita menyebutnya fisik pemain Korsel kuat karena mengkonsumsi gingseng. Makanya penulis memilih judul "Racikan Gingseng STY ala Timnas Korsel Siap Meracuni Singapura". Meracuni disini mempunyai arti, karena pemain Timnas Indonesia mempunyai kecepatan dan daya tahan tubuh yang kuat akan membuat skuad Singapura kelelahan, sama halnya ketika Malaysia fisiknya kedodoran di babak kedua menghadapi determinasi tinggi para pemain skuad garuda.
Dengan fisik dan mental kuat, bagaikan sehabis mengkonsumsi minuman gingseng korea, Timnas Indonesia siap melukai dan meracuni pemain Singapura, dengan kecepatan dan determinasi tinggi para pemain skuad garuda.
Dengan absennya Ramai Rumakiek karena terkena akumulasi kartu kuning, besar kemungkinan Evan Dimas akan dimainkan sejak menit awal. Namun jika memasukkan Evan Dimas, permainan mengalir Timnas Indonesia memang lebih melambat karena Evan Dimas tipe pemain penahan bola dan penyuplai bola.
Jika ingin mengontrol permainan terlebih dahulu, Coach STY bisa menempatkan Alfeandra Dewangga di tengah, untuk berduet dengan Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya.
Secara permaian Timnas Indonesia lebih diunggulkan dari Singapura. Skuad garuda dapat memanfaatkan sengatan serangan dari sisi sayap melalui Irfan Jaya, Witan Sulaeman dan Pratama Arhan. Sesekali juga bisa melakukan umpan terobosan dari lini tengah, yang terbukti ampuh membelah lini pertahanan Malaysia, terbukti dari gol pertama Irfan Jaya ke gawang Malaysia.
Yang perlu diwaspadai dari Singapura adalah ketika menghadapi bola-bola mati. Pemain Singapura sangat piawai dalam memanfaatkan gol dari bola mati. Baik dari sepak pojok maupun tendangan bebas. Tugas berat harus dijalankan oleh Elkan Baggott dan Fachrudin Aryanto untuk menjaga Safuwan Baharudin, Ikhsan Fandi dan Hariss Harun.
Poin plus Timnas Indonesia saat ini, para pemain tidak mudah panik baik ketika ketinggalan gol atau saat diserang. Biasanya ciri khas permainan Timnas Indonesia apabila sudah ketinggalan gol dan diserang habis-habisan oleh lawan, skuad garuda dihinggapi rasa panik dan permainan jadi amburadul, bola disapu tak jelas atau buang ke depan.
Coach STY telah memperbaiki sisi kelemahan Timnas Indonesia, jadi pecinta sepakbola tanah air tidak perlu ragu dan panik dengan sentuhan tangan dingin Coach STY yang terbukti ampuh memoles skuad Garuda.
Racikan gingseng milik STY ala timnas Korsel, siap melukai dan memabukkan pemain Singapura di leg pertama semifinal Piala AFF 2020, karena para pemain Singapura terus ditekan dan diajak lari oleh pemain Timnas Indonesia. Dengan memenangi laga pertama akan memudahkan ketika bertanding di leg kedua. Salam kemenangan untuk skuad garuda.