Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhiri Kutukan Sepakbola Gajah, PSSI harus Lakukan Dua Hal ini, Agar Indonesia Juara

12 Desember 2021   13:17 Diperbarui: 13 Desember 2021   11:27 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Timnas Indonesia melakukan sujud syukur setelah mencetak gol ke gawang Kamboja. (Situs Resmi AFF Suzuki Cup/via KOMPAS.COM)

Dan poin positif sejak dilatih oleh Coach STY, para pemain siap bertarung selama 90 menit dan memiliki semangat juang tinggi ala pemain Timnas Korea Selatan.

Namun ada satu ganjalan yang bisa menjadi penghalang, bagi perjuangan Timnas Indonesia dalam misinya meraih gelar juara Piala AFF 2020. Ganjalan itu berupa karma atau kutukan sepak bola gajah di Piala Tiger 1998 (awalnya Piala AFF bernama Piala Tiger). Penulis telah menulis di artikel sebelumnya di Kompasiana, dengan judul "Timnas Indonesia Puasa Gelar Selama 30 Tahun karena Karma Sepak Bola Gajah".

Sejak tragedi sepakbola gajah di Piala Tiger 1998, Indonesia hanya "nyaris" menjadi juara, yaitu di Piala AFF 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016. Tidak hanya di Piala AFF, Timnas Indonesia juga "nyaris" meraih medali emas Sea Games dari cabang sepakbola di ajang Sea Games 2011, 2013 dan 2019. Semua laga final Timnas Indonesia berakhir dengan kegagalan.

Ada dua syarat yang wajib dipenuhi oleh PSSI agar karma atau kutukan itu segera berakhir. Berikut dua syarat tersebut:

1. Permintaan Maaf dan Pengakuan Dosa Sepakbola Gajah

Hingga saat ini misteri tentang sepakbola gajah yang terjadi pada 31 Agustus 1998 belum pernah terungkap. Tidak ada permintaan maaf dari federasi PSSI saat itu atau pernyataan alasan kenapa ada tragedi sepakbola gajah di Piala Tiger 1998.

Saat itu Indonesia sengaja mengalah melawan Thailand dengan skor 2-3 demi menghindari, bertemu tuan rumah Vietnam di babak semifinal.  Dan yang lebih memalukan karena pemain Indonesia, yaitu Mursyid Effendi dengan sengaja mencetak gol ke gawang sendiri, yang dijaga Hendro Kartiko.

Mungkin sudah saatnya, Ketua Umum PSSI saat ini, yaitu Mochamad Iriawan yang biasa disapa Iwan Bule, mewakili federasi PSSI untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan dosa di Piala Tiger 1998 kepada seluruh pecinta sepakbola tanah air. Meskipun kesalahan itu bukan dimasa kepemimpinannya.

Iwan Bule perlu bersikap berjiwa besar, agar karma atau kutukan sepakbola gajah di Piala Tiger 1998 segera berakhir. Sudah saatnya untuk saling berintrospeksi diri, tanpa melihat kesalahan Ketua Umum PSSI sebelum-sebelumnya, untuk dijadikan kambing hitam.

2. Melakukan Doa Bersama

Setelah Ketua Umum PSSI Iwan Bule meminta maaf dan mengakui kesalahan dosa sepakbola gajah di Piala Tiger 1998. Federasi PSSI harus mengadakan Doa bersama, jika memungkinkan doa bersama dilakukan secara lintas agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun