Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kamboja Beri Pelajaran Berharga Kepada Timnas Indonesia, Sepak Bola itu 90 Menit Bukan 33 Menit

10 Desember 2021   14:43 Diperbarui: 10 Desember 2021   16:02 4345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia mengawali pertandingan pertama Piala AFF 2020 dengan kemenangan atas Kamboja dengan skor 4-2, laga di grup B ini dilangsungkan di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (9/12/2021).

Awalnya, Timnas Indonesia tampil dengan sangat baik, hingga menit ke-33 Timnas Indonesia sudah unggul telak dengan skor 3-0 atas Kamboja.

Rachmat Irianto membawa Indonesia unggul 1-0 di menit ke-4, memanfaatkan umpan sepak pojok dari Evan Dimas, Rachmat Irianto tanpa ada gangguan dari pemain Kamboja berhasil menanduk bola ke gawang Kamboja yang dikawal oleh, Hul Kimhuy.

Evan Dimas berhasil mencetak gol memanfaatkan umpan dari Pratama Arhan pada menit ke-17, Evan Dimas berhasil melepaskan tembakan di dalam kotak penalti yang sempat membentur kaki pemain Kamboja, Sambath Tes, bola kemudian meluncur ke arah gawang Kamboja yang gagal dihalau oleh Kiper, Hul Kimhuy. Timnas Indonesia untuk sementara unggul 2-0 atas Kamboja.

Rachmat Irianto berhasil mencetak gol kedua di menit ke-33, melalui skema yang sama dengan gol pertama yang dicetaknya. Rachmat Irianto berhasil menanduk bola hasil sepak pojok yang diambil oleh Pratama Arhan. Timnas Indonesia sangat nyaman, unggul mudah atas Kamboja dengan skor 3-0.

Kamboja yang tampil dengan sangat baik saat melawan Malaysia, seperti kesulitan menghadapi pressing tinggi yang diterapkan oleh Coach Shin Tae-yong. Hingga menit ke-33, Kamboja bermain di bawah tekanan, hasilnya Timnas Indonesia unggul telak 3-0.

Namun secara perlahan, Kamboja mulai bangkit dan mencoba untuk mengejar ketertinggalan. Di sisi lain, ketika Timnas Indonesia sudah unggul 3-0, para pemain mulai mengendurkan tekanan pressing dan menurunkan intensitas serangan.

Hasilnya Kamboja mampu memperkecil kedudukan pada menit ke-37, Yue Safy mampu membobol gawang Indonesia, yang dikawal oleh Syahrul Trisna. Gol terjadi, berawal dari sepak pojok yang diambil oleh Keo Sokpheng, Yue Sufy yang lepas dari kawalan Irfan Jaya dan Alfeandra Dewangga, mampu menyundul bola dan memperkecil kedudukan sementara, menjadi 1-3.

Setelah gol tersebut para pemain Kamboja semakin semangat untuk mencari gol selanjutnya. Sieng Chanthea dan Lim Pisoth terus menekan lini pertahanan Indonesia hingga menjelang babak pertama usai.

Timnas Indonesia sempat mendapatkan peluang emas, dari Irfan Jaya namun sayang tembakannya masih membentur tiang gawang, dan bola rebound gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Ezra Walian.

Babak kedua Coach Shin Tae-yong mencoba memasukkan Ramai Rumakiek untuk menambah daya gedor Timnas Indonesia, dan hasilnya strategi Shin Tae-yong ini berhasil, karena Ramai Rumakiek berhasil membobol gawang Kamboja, di menit ke-54.

Diawali dari pergerakan Ricky Kambuaya, yang mampu menerobos hingga mendekati kotak penalti Kamboja. Kemudian Ricky Kambuaya melepaskan umpan kepada Ezra dan dibiarkan begitu saja oleh Ezra karena tahu posisi Ramai Rumakiek dalam posisi kosong. Sambil meliuk-liuk sebentar dikotak penalti, Ramai Rumakiek mampu melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dihalau oleh penjaga gawang Kamboja. Gol ini membuat Timnas Indonesia untuk sementara unggul 4-1.

Kamboja langsung bereaksi dengan mencetak gol melalui Prak Mony Udom melalui tendangan bebas, di menit ke-60. Bola hasil tendangan bebas yang sempat membentur Rachmat Irianto, menyulitkan Syahrul Trisna untuk memblok bola. Gol ini, membuat skor berubah menjadi 4-2, untuk keunggulan Timnas Indonesia dan bertahan hingga pertandingan usai.

Kamboja memberikan pelajaran bagi Timnas Indonesia, bahwa pertandingan sepakbola itu, selesai dalam waktu 90 menit, terbukti setelah unggul 3-0 hingga menit ke-33, para pemain Timnas Indonesia mulai mengendurkan tekanan dan intensitas serangan ke gawang Kamboja juga berkurang. Pemain Timnas Indonesia mulai kehilangan fokus dan seperti meremehkan Kamboja.

Kamboja yang dibawah asuhan pelatih kepala Ryu Hirose dan Keisuke Honda, di pertandingan awal juga mampu menyulitkan Malaysia. Melansir dari livescore.com, Kamboja mampu unggul dalam penguasaan bola sebanyak 60 persen berbanding 40 persen.

Kamboja sangat berani menguasai bola, melakukan umpan-umpan pendek dan melakukan pressing tinggi terhadap para pemain Malaysia. Kekurangan para pemain Kamboja terletak di perpindahan transisi ketika menyerang ke bertahan, sehingga Malaysia mampu memanfaatkan serangan balik dan menghasilkan dua gol.

Saat melawan Timnas Indonesia, setelah tertinggal 3-0, para pemain Kamboja mulai berani mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kamboja tidak canggung untuk bermain pendek merapat dan melakukan pressing tinggi terhadap pemain Timnas Indonesia.

Yang patut diacungi jempol dari Kamboja adalah, umpan-umpan mereka begitu mengalir dan jarang sekali salah passing. Dribble bola dan tusukan dari para pemain sayap juga sangat merepotkan lini pertahanan Indonesia.

Kekurangan Kamboja di laga ini adalah, mereka kecolongan di menit-menit awal dan gagal mengantisipasi bola mati atau set piece, serta gagal memanfaatkan beberapa peluang emas di depan gawang Indonesia.

Kamboja yang bermaterikan pemain-pemain muda, akan menjadi batu sandungan Indonesia di Sea Games 2021 yang rencana akan digelar di bulan Mei 2022. Karena pada Sea Games 2019, Kamboja mampu melangkah jauh hingga babak semifinal. Apabila Indonesia tidak mengantisipasi hal ini, maka jangan heran jika dalam beberapa tahun lagi Kamboja dapat mengalahkan Timnas Indonesia.

Bagi Timnas Indonesia, laga melawan Kamboja menjadi sebuah alarm dan peringatan sebelum menghadapi laga yang lebih berat saat berjumpa Vietnam dan Malaysia. Para pemain harus tetap fokus dan berkonsentrasi selama 90 menit saat bertemu lawan yang lebih berat.

Jika kondisi serupa masih terjadi, saat hilang fokus melawan Kamboja diulang saat bertemu Vietnam dan Malaysia, maka pecinta sepakbola Indonesia harus bersiap untuk gigit jari, jika sampai Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal.

Coach Shin Tae-yong, harus segera mengevaluasi kekurangan dan kelemahan para pemain Timnas Indonesia saat bertemu Kamboja. Agar dilaga-laga selanjutnya, permainan Timnas Indonesia lebih baik lagi. Sehingga kans lolos ke babak semifinal tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun