Babak kedua Coach Shin Tae-yong mencoba memasukkan Ramai Rumakiek untuk menambah daya gedor Timnas Indonesia, dan hasilnya strategi Shin Tae-yong ini berhasil, karena Ramai Rumakiek berhasil membobol gawang Kamboja, di menit ke-54.
Diawali dari pergerakan Ricky Kambuaya, yang mampu menerobos hingga mendekati kotak penalti Kamboja. Kemudian Ricky Kambuaya melepaskan umpan kepada Ezra dan dibiarkan begitu saja oleh Ezra karena tahu posisi Ramai Rumakiek dalam posisi kosong. Sambil meliuk-liuk sebentar dikotak penalti, Ramai Rumakiek mampu melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dihalau oleh penjaga gawang Kamboja. Gol ini membuat Timnas Indonesia untuk sementara unggul 4-1.
Kamboja langsung bereaksi dengan mencetak gol melalui Prak Mony Udom melalui tendangan bebas, di menit ke-60. Bola hasil tendangan bebas yang sempat membentur Rachmat Irianto, menyulitkan Syahrul Trisna untuk memblok bola. Gol ini, membuat skor berubah menjadi 4-2, untuk keunggulan Timnas Indonesia dan bertahan hingga pertandingan usai.
Kamboja memberikan pelajaran bagi Timnas Indonesia, bahwa pertandingan sepakbola itu, selesai dalam waktu 90 menit, terbukti setelah unggul 3-0 hingga menit ke-33, para pemain Timnas Indonesia mulai mengendurkan tekanan dan intensitas serangan ke gawang Kamboja juga berkurang. Pemain Timnas Indonesia mulai kehilangan fokus dan seperti meremehkan Kamboja.
Kamboja yang dibawah asuhan pelatih kepala Ryu Hirose dan Keisuke Honda, di pertandingan awal juga mampu menyulitkan Malaysia. Melansir dari livescore.com, Kamboja mampu unggul dalam penguasaan bola sebanyak 60 persen berbanding 40 persen.
Kamboja sangat berani menguasai bola, melakukan umpan-umpan pendek dan melakukan pressing tinggi terhadap para pemain Malaysia. Kekurangan para pemain Kamboja terletak di perpindahan transisi ketika menyerang ke bertahan, sehingga Malaysia mampu memanfaatkan serangan balik dan menghasilkan dua gol.
Saat melawan Timnas Indonesia, setelah tertinggal 3-0, para pemain Kamboja mulai berani mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kamboja tidak canggung untuk bermain pendek merapat dan melakukan pressing tinggi terhadap pemain Timnas Indonesia.
Yang patut diacungi jempol dari Kamboja adalah, umpan-umpan mereka begitu mengalir dan jarang sekali salah passing. Dribble bola dan tusukan dari para pemain sayap juga sangat merepotkan lini pertahanan Indonesia.
Kekurangan Kamboja di laga ini adalah, mereka kecolongan di menit-menit awal dan gagal mengantisipasi bola mati atau set piece, serta gagal memanfaatkan beberapa peluang emas di depan gawang Indonesia.
Kamboja yang bermaterikan pemain-pemain muda, akan menjadi batu sandungan Indonesia di Sea Games 2021 yang rencana akan digelar di bulan Mei 2022. Karena pada Sea Games 2019, Kamboja mampu melangkah jauh hingga babak semifinal. Apabila Indonesia tidak mengantisipasi hal ini, maka jangan heran jika dalam beberapa tahun lagi Kamboja dapat mengalahkan Timnas Indonesia.
Bagi Timnas Indonesia, laga melawan Kamboja menjadi sebuah alarm dan peringatan sebelum menghadapi laga yang lebih berat saat berjumpa Vietnam dan Malaysia. Para pemain harus tetap fokus dan berkonsentrasi selama 90 menit saat bertemu lawan yang lebih berat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!