Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Indahnya Hidup Bertetangga, Tak Pelihara Hewan Namun Ikut Membersihkan Kotorannya

16 November 2021   11:18 Diperbarui: 16 November 2021   11:47 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing di taman di rumah. (PIXABAY/AMULJAR/via KOMPAS.COM)

Indahnya hidup bertetangga, saat kita dapat hidup berdampingan baik dengan tetangga sebelah rumah maupun tetangga dalam satu RT, layaknya sebuah keluarga atau saudara.

Saat tetangga sedang merasakan kebahagiaan kita ikut merayakan kebahagiaan tersebut (misal: pernikahan, kelahiran, khitanan, dll.) dan saat tetangga sedang tertimpa musibah kita ikut merasa berempati.

Namun terkadang ada kalanya dalam hidup bertetangga, terjadi kesalahpahaman, beda pendapat dan masalah lainnya, yang membuat kehidupan bertetangga semakin berwarna.

Ada satu hal unik dan menarik yang membuat kita terkadang kesal, marah dan tersenyum manyun. Karena ada kejadian yang membuat kita merasa gemes sendiri.

Mungkin kejadian ini, pernah dialami oleh Kompasianer maupun pembaca tulisan ini, dimana kita tidak merasa memelihara hewan, tetapi hampir setiap hari ada Kucing atau ayam tetangga yang buang kotoran di pekarangan rumah kita atau bahkan di teras rumah kita. Rasanya campur aduk kan.

Jadi ceritanya seperti ini, di lingkungan tempat tinggal saya itu ada yang memelihara kucing betina, pas persis di sebelah rumah saya. Nah, kebetulan ada kucing-kucing liar yang gak tahu milik siapa dan sering main ke rumah tetangga saya.

Kucing-kucing liar tersebut tinggal di sekitar perumahan, karena ada beberapa tetangga yang dengan rutin memberi makanan pada kucing tersebut, sehingga semakin lama banyak kucing liar yang ada di perumahan.

Entah gimana cerita awalnya, mungkin karena kucing tersebut merasa nyaman dan mempunyai tempat buat buang kotoran di pekarangan rumah saya. Hampir setiap hari ada beberapa titik lokasi kucing tersebut buang kotoran.

Awalnya sih merasa jengkel dan sebel karena baunya sangat menyengat dan didatangi lalat atau gak nyaman juga kalau tiba-tiba ada tamu yang datang ke rumah kita dan mencium bau yang tidak enak.

Namun lama-kelamaan membersihkan kotoran kucing tersebut jadi kebiasaan dan sudah terbiasa dengan bau dari kotoran tersebut. Namanya juga kucing liar yang tidak ada pemiliknya, gak enak juga kalau mau komplain ke tetangga.

Ya pada akhirnya karena sudah menjadi sebuah rutinitas dan kebiasaan, saat kucing-kucing tersebut kencing atau buang kotoran, dengan senang hati saya bersihkan kotoran tersebut. Karena hewan merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang selayaknya juga kita sayangi, bukan harus kita usir ketika hewan tersebut mendekati rumah kita disaat mau buang kotoran.

Meskipun saya tidak memelihara hewan, tetapi saya bisa merasakan bagaimana rasa sedihnya saat ditinggal atau kehilangan hewan kesayangan. Saudara sepupu saya, pernah kehilangan burung balap Merpatinya yang harganya telah mencapai Jutaan, karena dicuri orang. Tidak hanya sekali, tetapi pernah tiga kali saudara sepupu kehilangan hewan burung Merpatinya. Jadi saya tahu rasanya Kehilangan hewan.

Sehingga sebagai bentuk rasa memiliki saya sudah tidak merasa jengkel atau marah saat ada kucing yang membuang kotoran disekitar pekarangan saya, bahkan terkadang memberi makanan kepada kucing tersebut.

Mungkin yang sering atau pernah merasakan kejadian serupa dengan pengalaman saya, coba untuk lebih legowo dan jangan menyakitinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun