Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lewat Pesan Menyentuh, Pahlawan Tim Thomas 2002 Serahkan Tongkat Estafet Juara ke Tim Thomas 2020

21 Oktober 2021   02:07 Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:04 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hendrawan saat menjadi penentu gelar juara Piala Thomas 2002. (Foto: AFP)

Skuad Tim Thomas Indonesia baru saja menjadi pahlawan, mengembalikan supremasi kejuaraan bulutangkis beregu putra, yaitu gelar Juara Piala Thomas 2020 setelah penantian panjang selama 19 tahun.

Kepastian ini, diraih setelah tim Thomas Indonesia berhasil menumbangkan raksasa bulutangkis dunia, China dengan skor telak 3-0. Dalam partai final yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/21) malam WIB.

Anthony Ginting, Fajar/Rian dan Jonatan Christie menjadi aktor utama keberhasilan tim Indonesia meraih gelar juara Piala Thomas 2020.

Kesuksesan tim Thomas Indonesia meraih gelar juara, yang telah dinantikan selama 19 tahun menimbulkan euforia dan kebanggaan dihati para badminton lovers Indonesia.

Bahkan salah satunya, datang dari mantan pebululutangkis Indonesia yang menjadi pahlawan kunci keberhasilan Indonesia meraih gelar Juara Piala Thomas 2002 yang saat ini melatih tim bulutangkis Malaysia, Hendrawan.

Hendrawan merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Hendrawan berhasil meraih medali perak bagi Kontingen Indonesia, dari sektor tunggal putra Olimpiade Sydney 2000. Hendrawan juga berhasil mempersembahkan tiga gelar juara Piala Thomas, yaitu pada tahun 1998, 2000 dan 2002.

Kini setelah 19 tahun, Indonesia berhasil meraih kembali gelar juara yang telah lama dirindukan, dan Hendrawan mengungkapkan rasa bangganya dengan membuat pesan yang menyentuh melalui Instagramnya @hendrawanbadminton, dengan sebuah judul "Sejarah Telah Berganti".

Berikut pesan menyentuh dari Hendrawan, dari unggahan Instagramnya:

Sejarah Sudah Berganti....

Akhirnya dengan bangga tongkat estafet sudah saya diserahkan kepada Team Piala Thomas 2020....Melihat perjuangan kalian dari penyisihan grup,kalian semua Pantas juara dan membawa pulang Piala Thomas...

Setiap mendekati ajang Piala Thomas...selalu banyak wartawan yang bertanya kepada saya soal kemenangan Piala Thomas 2002...saya harap setelah ini,sudah tidak ada yg bertanya lagi kepada saya... sudah waktunya sejarah berganti kepada generasi yang sekarang,Team Piala Thomas 2020.

Sekali lagi selamat ya Team Piala Thomas 2020....

Sosok pelatih berusia 49 tahun tersebut, telah menyerahkan tongkat estafet kepada tim Piala Thomas 2020. Dan gelar ini pantas mereka raih, setelah melihat perjuangan tim dari babak penyisihan hingga partai final.

Dan ia juga berharap, tidak ada lagi pertanyaan kepadanya yang menanyakan mengenai kemenangan di Piala Thomas 2002, karena sejarah telah berganti kepada generasi yang sekarang yaitu tim Piala Thomas 2020. Terakhir ia menutup pesannya, dengan ucapan selamat kepada tim Piala Thomas 2020.

Hendrawan Pahlawan di Piala Thomas 2002

Saat Indonesia meraih gelar Juara Piala Thomas 2002, Hendrawan merupakan penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia. Saat meraih gelar juara Piala Thomas di Guangzhou, China.

Di partai final tersebut, Indonesia harus tertinggal terlebih dahulu setelah dipartai pertama,  tunggal putra pertama Marleve Mainaky kalah dari tunggal putra Malaysia, Wong Coong Hann, dengan skor 5-7, 5-7 dan 1-7

Candra Wijaya/Sigit Budiarto yang tampil dipartai kedua sebagai ganda putra pertama, berhasil menyamakan skor menjadi 1-1, setelah mengalahkan ganda putra Malaysia, Chan Chong Ming/Chew Choon Eng, dengan skor 7-3, 7-4 dan 7-2

Malaysia kembali unggul dengan skor 2-1, setelah pemain andalan Indonesia yaitu Taufik Hidayat harus menyerah dipartai ketiga dari tunggal putra Malaysia, Lee Tsuen Seng dengan skor ketat 7-1, 5-7, 2-7, 7-2 dan 3-7.

Dipartai keempat yang mempertandingakan laga sektor ganda putra, Halim Haryanto/Tri Kusharyanto berhasil menjaga asa Indonesia, dan menyamakan skor menjadi 2-2 setelah mampu menyudahi perlawanan ganda putra Malaysia, Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dengan skor 8-7, 7-8, 7-1 dan 7-3.

Hendrawan yang tampil dipartai terakhir, sebagai tunggal putra ketiga berhasil mengalahkan tunggal putra Malaysia Roslin Hashim, dengan skor 8-7, 7-2 dan 7-1.

Smash keras Hendrawan yang dikembalikan tanggung oleh Roslin Hashim dan kemudian bola tersebut Hendrawan serobot di depan net dengan backhand smashnya. Menjadi momen penentu gelar Piala Thomas Indonesia atas Malaysia. Gelar ini, merupakan gelar juara Piala Thomas ke-13 yang diraih oleh Indonesia.

Momen menarik terjadi setelah Hendrawan berhasil memastikan gelar juara Indonesia, ia berlari keluar lapangan setelah mengetahui seluruh skuad tim Thomas Indonesia mengejarnya untuk merayakan gelar juara. Sehingga luapan kegembiraan skuad tim Thomas 2002 dirayakan di luar lapangan.

Momen langka ini, sangat dirindukan oleh badminton lovers Indonesia, euforia seperti ini telah menghilang selama 19 tahun.

Dan kini, momen tersebut kembali hadir setelah Jonatan Christie berhasil menjadi penentu gelar juara Piala Thomas 2020, setelah berhasil menumbangkan Li Shi Feng, dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14. Gelar ini sekaligus sebagai raihan gelar ke-14 bagi tim Thomas Indonesia.

Smash menyilang Jonatan Christie gagal dikembalikan dengan sempurna oleh Li Shi Feng, seketika tumpahlah euforia dan luapan kegembiraan skuad tim Thomas Indonesia di tengah lapangan. Dan momen tersebut terjadi lagi setelah 19 tahun. Terimakasih Jojo dan skuad tim Thomas 2020.

Terimakasih juga kepada Hendrawan dan skuad tim Piala Thomas 2002, kami tunggu kepulanganmu untuk menjadi pelatih di Pelatnas Cipayung, sektor tunggal putri merindukan tangan dinginmu coach.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun