Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tim Thomas Indonesia Selamatkan Reputasi BWF dan Gengsi Kejuaraan dari Dominasi China

19 Oktober 2021   15:06 Diperbarui: 19 Oktober 2021   15:08 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia berhasil keluar sebagai Juara Piala Thomas 2020. (AP Photo/Claus Fisker)

Tim Thomas Indonesia, baru saja mengakhiri puasa gelar selama 19 tahun, setelah berhasil menjadi juara Piala Thomas 2020 dengan menundukkan China dengan skor 3-0, di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/21) malam WIB.

Tidak hanya meraih gelar juara, tim Thomas Indonesia juga menyelamatkan reputasi BWF dan gengsi kejuaraan dari dominasi China.

Hal ini bermula dari keputusan BWF yang tetap berani menyelenggarakan turnaman beregu, dalam waktu berdekatan meskipun masih dalam masa pandemi. BWF memutuskan pemindahan lokasi  tuan rumah kejuaraan Piala Sudirman, China yang awalnya diplot sebagai tuan rumah Piala Sudirman terpaksa digantikan oleh Finlandia.

Alasan dari BWF, karena di China masih ada pembatasan akibat Covid-19. Finlandia ditunjuk untuk menggantikan China, karena negara tersebut sukses dalam menyelenggarakan turnamen Internasional pada tahun 2020 dan 2021 dengan pelaksanaan yang terbukti aman dan fleksibel bagi para peserta.

Setelah gelaran Piala Sudirman 2021 selesai, sepekan kemudian BWF menyelenggarakan turnamen beregu Piala Thomas dan Uber 2020, Denmark tetap ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan. Karena, BWF menganggap bahwa negara Eropa memiliki cakupan vaksinasi yang lebih tinggi dan memiliki aturan pembatasan perjalanan yang lebih sedikit.

Keputusan menyelenggarakan hajatan besar turnamen beregu dalam waktu berdekatan sebenarnya menimbulkan pertanyaan dan dikhawatirkan akan menurunkan mutu dan gengsi turnamen.

Para pemain pasti akan merasakan keletihan luar biasa, belum lagi pemain tidak akan tampil maksimal karena jeda pertandingan yang terlalu cepat, dan kekhawatiran lainnya soal cedera pemain.

Namun BWF berdalih, bahwa jadwal Piala Sudirman 2021 dan Piala Thomas-Uber 2020 dilaksanakan dalam waktu berdekatan untuk mengurangi mobilitas pemain.

Gengsi kejuaraan turnamen beregu hampir saja menghadirkan keboringan, dimana China telah berhasil menyabet dua gelar bergengsi lewat raihan trofi Piala Sudirman dan Piala Uber.

Jika, sampai Piala Thomas juga direbut oleh China, maka kolom komentar Instagram BWF pasti akan kebanjiran banyak kritik, terutama dari netizen Indonesia. Karena dengan menyelenggarakan turnamen beregu dalam waktu berdekatan, sangat menguntungkan China untuk mencetak Hattrick trofi, yaitu Piala Sudirman, Piala Uber dan Piala Thomas.

Hal ini sangat memungkinkan karena China memiliki keuntungan yang tak dimiliki oleh tim lain yaitu tim China memiliki stok pemain berkualitas yang melimpah.

Berawal dari Piala Sudirman, saat China sukses menekuk Jepang dipartai final, dengan skor 3-1. Nama-nama pemain China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Shi Yu Qi dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan berhasil keluar sebagai pahlawan kemenangan bagi tim China, untuk mengangkat trofi Piala Sudirman.

Kemudian disusul raihan Trofi Piala Uber, yang juga diraih oleh tim putri China. Tim Tirai Bambu sukses mengandaskan perlawanan alot dari tim juara bertahan, Jepang dengan skor 3-1. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, He Bing Jiao dan Huang Dong Ping/Li Wen Mei keluar sebagai pahlawan tim uber China.

Target sapu bersih diusung China di final Piala Thomas, setelah sebelumnya berhasil menyabet trofi Piala Sudirman dan Piala Uber. 

Beruntung Indonesia tampil sebagai aktor utama, yang berhasil menggagalkan misi China, untuk mengawinkan tiga gelar sekaligus di tahun yang sama, untuk pertama kalinya.

Karena jika di kondisi normal, kalender kejuaraan BWF tidak pernah menyelenggarakan turnamen Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber di tahun yang sama. 

Kalender Piala Sudirman dilangsungkan pada tahun ganjil setiap dua tahun sekali, sedangkan Piala Thomas-Uber dilangsungkan pada tahun genap setiap dua tahun sekali.

BWF harus mengucapkan terima kasih, kepada Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie. Karena berkat penampilan gemilang mereka, reputasi BWF diselamatkan oleh tim Thomas Indonesia dari dominasi China. Sehingga trofi Piala Thomas tidak ikut serta dibawa pulang oleh tim China, tetapi dapat diselamatkan dan dibawa pulang oleh ksatria-ksatria handal dari Indonesia.

Sehingga tidak ada komentar: boring,.. boring,.. atau China lagi,... China lagi,...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun