Saat lawan Thailand, dua tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting dan Jojo menelan kekalahan dan lubang itu ditutup oleh dua pasangan ganda putra Indonesia, melalui the minions dan Fajar/Rian.
Kemudian saat lawan Taiwan, dua ganda putra Indonesia, Fajar/Rian dan Daniel Marthin/Mohammad Ahsan menelan kekalahan dan lubang itu ditutup oleh dua tunggal putra Indonesia, melalui Anthony Ginting dan Jojo.
5. Kunci Juara Grup Neraka dan Kalahkan Denmark
Keberhasilan Indonesia keluar sebagai juara grup neraka, setelah mampu mengalahkan Thailand dan Taiwan menjadi faktor kunci, keberhasilan menjadi juara grup memudahkan langkah Indonesia dibabak undian fase gugur, karena otomatis hanya bertemu dengan runner up grup di babak perempatfinal.
Faktor penting lainnya, berhasil mengalahkan Denmark di babak semifinal. Sebagai tuan rumah Denmark mempunyai kekuatan yang sangat berbahaya d sektor tunggal putra. Saat bertemu dengan Denmark tiga tunggal putra Indonesia tidak diunggulkan, dan diprediksi Indonesia akan kalah 3-2 dari Denmark.
Beruntung Jojo mampu mencuri satu poin kemenangan dari Anders Antonsen, sehingga memudahkan langkah ganda putra Indonesia Fajar/Rian mengunci kemenangan Indonesia atas Denmark.
6. Memiliki Pelatih Berpengalaman
Kesuksesan Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, tidak terlepas dari peran seoarang pelatih. Pelatih tunggal putra dan asistennya yaitu Hendry Saputra dan Irwansyah. Sementara pelatih sektor ganda putra, ada Herry IP.
Mereka mampu memotivasi pemain, memberikan arahan dan taktik serta mampu mengubah pola permainan di tengah laga untuk meraih kemenangan bagi anak asuhnya. Dan acungan jempol layak diberikan kepada Herry IP, yang berani mengubahh komposisi pemain ganda putra di laga final.
Herry IP berani mengistirahatkan Marcus F. Gideon dibabak krusial, karena Marcus dirasa kurang fit. Sehingga Herry IP berani mendorong Fajar/Rian tampil sebagai ganda putra utama.
7. Memiliki Jimat Keberuntungan yang Bernama Rhustavito