Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalah Secara Terhormat, Perjuangan Srikandi Muda Justru Baru Dimulai dan Berikut 3 Evaluasinya

15 Oktober 2021   09:31 Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:42 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Piala Uber Indonesia saat akan memulai laga melawan Perancis pada laga kedua Grup A Piala Uber 2020. (BadmintonPhoto/Yohan Nonotte/via KOMPAS.COM)

3. Porsi Latihan di pelatnas Cipayung perlu lebih ditingkatkan lagi

Contoh nyata, yang akhir-akhir ini jadi perbincangan publik, pelatih timnas Indonesia Coach STY menggembleng fisik para pemain timnas selama Latihan. Hasilnya fisik pemain semakin kuat daya tahan tubuhnya mampu bertahan 90 menit di lapangan dan daya juang pemain timnas Indonesia lebih militan tidak mudah menyerah.

Evaluasi khususnya di sektor tunggal putri, selama piala uber berlangsung daya tahan dan daya juangnya hanya bertahan selama satu set saja. Tidak hanya masalah fisik, taktik permainan pemain tunggal putri juga hanya berjalan baik satu set saja.

Perlu adanya evaluasi dan pembenahan yang berkaitan dengan porsi latihan serta taktik, ketika para pemain berlatih di palatnas cipayung.

Akan lebih baik lagi, jika para pemain putri ketika latihan, bertanding melawan pemain putra. Baik sektor tunggal maupun ganda. Itulah 3 evaluasi yang perlu PBSI atau tim pelatih perhatikan, demi kebaikan sektor putri bulutangkis Indonesia.

PBSI harus melakukan evaluasi atas pencapaian tim Uber Indonesia, karena negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand dan Denmark sedang gencar-gencarnya melakukan regenerasi tim di sektor putri. Jangan sampai Indonesia semakin tertinggal dan semakin sulit meraih gelar juara Piala Uber yang terakhir direbut Indonesia pada tahun 1996.

Salam Olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun