Siti Fadia/Ribka Sugiarto mampu tampil apik sehingga mampu mengalahkan ganda putri asal Thailand, dengan skor 21-19, 15-21 dan 21-15. Keberhasilan Siti Fadia/Ribka Sugiarto memenangi laga keempat, membuat kedudukan kembali imbang 2-2.
Akhirnya laga penentuan partai terakhir bagi kedua tim, mempertemukan tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo (Ranking 141 junior) melawan tunggal putri Thailand, Phittayaporn Chaiwan (Ranking 31).
Sempat merepotkan pemain tunggal putri Thailand di set pertama, namun Ester Nurumi harus takluk dengan mudah di set kedua. Akhirnya Phittayaporn Chaiwan, memenangi laga dengan skor 25-23 dan 21-8.
Dengan hasil kekalahan yang diraih oleh Ester Nurumi, Indonesia tersingkir di babak perempatfinal dari Thailand, dengan skor tipis 3-2.
Melihat performa yang ditampilkan oleh para pemain di ajang Piala Uber, para pemain telah tampil maksimal dan kekalahan dari Thailand tidak harus membuat para pemain tertunduk lesu.
Tim Indonesia kalah secara terhormat, dengan komposisi pemain yang ada saat ini, terutama di sektor tunggal putri. Dimana para pemain muda Putri KW dan Ester Nurumi mampu merepotkan para pemain Thailand yang di atas kertas lebih diunggulkan dan mempunyai kualitas lebih baik.
Secercah harapan untuk sektor ganda putri juga ditampilkan oleh Siti Fadia/Ribka Sugiarto yang tampil konsisten selama ajang Piala Uber. Dimana usia mereka masih sangat muda, prospek cerah untuk pasangan ganda putri Indonesia ini, jika ditangani dengan baik oleh tim pelatih.
Dengan kekalahan dari Thailand ini, justru sebagai penanda bahwa perjuangan para srikandi muda Indonesia baru dimulai langkahnya. Dengan bekal pengalaman selama bertanding di ajang Piala Uber, para srikandi muda harus memetik pelajaran untuk mengarungi turnamen-turnamen besar lainnya setelah event Piala Uber ini selesai.
Sehingga mental dan kualitas para srikandi muda akan lebih terasah, sehingga dalam 4 sampai 6 tahun kedepan, PBSI dapat memanen hasilnya dengan menjuarai Piala Uber.
Putri Kusuma Wardani, Ester Nurumi, Nandini Putri Arumni, Siti Fadia/Ribka Sugiarto, dan Nita Violina/Putri Syaikah sudah saatnya diberi beban, karena merekalah calon penerus regenerasi tim bulutangkis putri Indonesia.
Ada 3 masukan atau bahan evaluasi yang mungkin bisa dipetik pelajarannya bagi tim pelatih maupun PBSI.