Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

From Zero to Hero, Shesar Hiren Rhustavito Akan Jadi Pemain Kunci di Fase Gugur

14 Oktober 2021   05:01 Diperbarui: 14 Oktober 2021   05:42 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampil mengesankan dalam dua laga krusial, Shesar Hiren Rhustavito (SHR) kini menjadi pahlawan baru bagi perbulutangkisan Indonesia.

Dua poin penting yang ia persembahan bagi tim Piala Thomas Indonesia, mengantarkan tim Indonesia melaju ke babak perempatfinal dengan status sebagai juara grup A, yang disebut-sebut sebagai grup neraka.

Sebelum kejuaraan Piala Thomas dan Uber yang digelar di Aarhus, Denmark. PBSI melalui tim pelatih, telah menetapkan 12 pemain yang akan berlaga di Piala Thomas. Dengan komposisi 4 pemain dari sektor tunggal putra dan 8 pemain dari sektor ganda putra.

Berdasarkan pilihan tim pelatih, 4 pemain dari sektor tunggal putra yang terdaftar dalam skuad adalah Anthony Sinisuka Ginting , Jonatan Christie, SHR dan  Chico Aura Dwi Wardoyo.

Jika melihat ranking terbaru BWF dari sektor tunggal putra, maka Anthony Ginting akan turun sebagai tunggal pertama, kemudian ada Jonatan Christie yang akan tampil sebagai tunggal kedua dan SHR akan dimainkan sebagai tunggal ketiga.

Sementara bagi Chico Aura, ia hanya akan ditampilkan sebagai pemain pelapis atau pemain pengganti sesuai dengan kebutuhan tim. Misal, jika ada pemain yang cedera atau melawan tim lemah seperti Aljazair.

Bagi SHR, sebelum Piala Thomas dimulai tak banyak yang mengenal sosoknya. Hanya badminton lovers sejati-lah yang mengenal sepak terjangnya di dunia tepok bulu.

SHR besar di klub PB Djarum, sejak umur 13 tahun ia sudah bergabung dengan klub yang bermarkas di kota Kudus tersebut.

Di Usia yang tak lagi muda, yaitu 27 tahun prestasi SHR memang masih kalah mengkilap jika dibandingkan dengan Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

SHR lebih sering memenangi kejuaraan sirkuit nasional, sementara untuk gelar Internasional yang ia raih, level kejuaraannya pun masih rendah seperti seri International Challenge maupun seri International Series. Prestasi terbaiknya ketika menjadi Juara di kejuaraan BWF Vietnam Open Super 100 tahun 2018 dan Russian Open Super 100 tahun 2019.

Pandemi covid-19, ikut berimbas pada SHR. Praktis selama masa pandemi, SHR tidak pernah ikut turnamen BWF, karena hampir semua kejuaraan dihentikan oleh BWF.

Pencapaian terbaiknya saat mengikuti turnamen di masa pandemi, ia tampil hingga babak semifinal kejuaraan Spain Master BWF Super 300 tahun 2021, setelah dikalahkan sesama wakil dari Indonesia, Chico Aura.

Dengan berbagai turnamen yang ia ikuti selama ini, menempatkan SHR berada di ranking 19 dunia BWF. Sehingga menempatkan SHR, sebagai tunggal putra terbaik ketiga saat ini.

Hal inilah, yang membuat PBSI dan tim pelatih tidak ragu untuk memasukkan SHR ke dalam daftar skuad yang akan berlaga di Piala Thomas.

Walaupun di babak penyisihan, tim Piala Thomas Indonesia, tergabung dalam grup neraka bersama Taiwan dan Tahiland. Tak banyak badminton lovers yang memprediksi, jika SHR akan tampil sebagai pahlawan bahkan idola baru bagi perbukutangkisan Indonesia.

Ketika tim Piala Thomas berhadapan dengan Thailand dalam laga kedua babak penyisihan, di luar dugaan dua pemain tunggal putra Indonesia yaitu, Anthony Ginting dan Jonatan Christie kalah dari lawan-lawannya.

Anthony Ginting kalah dari Kantaphon Wangcharoen dan Jonatan Christie kalah dari pemain muda potensial Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Beruntung sektor ganda putra yang dimotori oleh, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian selalu memenangi pertandingan dan berhasil menyamakan kedudukan.

Dengan skor imbang 2-2, mau tak mau SHR harus tampil sebagai pemain terakhir yang memegang kartu As. Dalam laga penentuan melawan Thailand, SHR mempunyai dua pilhan mau tampil sebagai pecundang atau pahlawan.

Tampil sebagai pemain penentu, SHR memilih pilihan kedua, yaitu jadi pahlawan dengan mengalahkan tunggal putra wakil Thailand, Adulrach Namkul, dengan skor 23-21, 10-21 dan 21-8.

Penampilan apik yang ia tunjukkan, membuat nama SHR menjadi trending topic dikalangan pecinta bulutangkis Indonesia. Namanya, akan dikenal sebagai pemain yang menyelamatkan muka tim Indonesia dari nasib buruk tersisih di babak penyisihan grup.

Dengan kemenangan yang diraih atas Thailand, lebih meringankan langkah tim Indonesia saat bertemu Taiwan di laga pamungkas babak penyisihan grup.

Meski mempunyai bekal dua kemenangan, bukan berarti tim Indonesia sudah dipastikan lolos ke babak perempatfinal, hal ini dikarenakan secara mengejutkan Thailand mampu menglahkan Taiwan di laga pertama. Sehingga ketiga tim, masih mempunyai kesempatan yang sama untuk lolos ke babak perempatfinal.

Selain meraih hasil kemenangan atas Taiwan, ada skenario rumit yang harus Indonesia tempuh jika mengalami kekalahan atas Taiwan.

Dua tunggal putra Indonesia yang masih tampil di bawah perform saat melawan Thailand, bisa menjadi sebuah kendala dan tampil tanpa dua ganda putra terbaik Indonesia, yaitu the minions dan the daddies. Membuat kans Indonesia memenangi laga ini, semakin kecil.

Dan hal itu ternyata benar adanya, jika kita menyaksikan laga demi laga antara Indonesia melawan Taiwan. Kita seperti sedang diajak naik roller coaster, laga seru yang tersaji dalam setiap nomor membuat badminton lovers Indonesia diajak senam jantung.

Kemenangan Anthony Ginting atas Chou Tien Chen, dibalas langsung oleh Lee Yang/Wang Chi-Lin setelah mengalahkan Fajar/Rian.

Setelah skor 1-1, gantian Jonatan Christie berhasil membawa Indonesia unggul 2-1 dengan mengalahkan Wang Tzu Wei.

Taiwan berhasil menyamakan skor menjadi 2-2, setelah Lu Ching Yao/Yang Po Han berhasil mengalahkan pasangan gado-gado Indonesia, akibat Kevin belum bugar pasangan ini baru saja dipasangkan, yaitu Mohammad Ahsan/Daniel Marthin.

SHR kembali tampil sebagai tunggal ketiga, untuk berhadapan dengan Chi Yu Jen. Pertandingan ini, berjalan dengan sangat seru dan menegangkan. Di set pertama, SHR sering melakukan kesalahan sendiri, sehingga di set pertama, Chi Yu Jen unggul 21-16.

Di set kedua, SHR tampil lebih percaya diri dan lebih solid, sehingga SHR gantian unggul di set kedua dengan skor 21-18.

Di set penentuan, kedua pemain terus bergantian berebut poin. Saling serang dan saling beradu permainan net menjadi tontonan yang sangat seru dan menarik. Akhirnya SHR memenangi laga, setelah Chi Yu Jen melakukan dua kesalahan di poin-poin kritis.

Salah servis dan bola serobotan yang mampu dikembalikan oleh SHR, menjadi salah satu momen penting, yang membuat SHR unggul dengan skor 21-19

Dengan raihan kemenangan SHR ini, memastikan langah Indonesia untuk melaju ke babak perempatfinal sebagai juara Grup A, didampingi oleh Thailand.

SHR tampil sebagai pahlawan dalam dua laga krusial, saat melawan Thailand dan Taiwan. Dengan kemampuan dan kualitas permainan yang dimiliki SHR, ia akan memegang peran kunci bagi tim Indonesia saat memasuki fase gugur.

Dengan belum stabilnya permainan Anthony Ginting dan Jonatan Christie, ditambah lagi Kevin Sanjaya tidak dalam kondisi bugar, skor imbang 2-2 bisa saja terjadi lagi, sehingga mau tak mau harus memainkan laga terakhir untuk tunggal ketiga.

Siapapun lawan Indoneisa di fase gugur, sudah barang tentu tim lawan akan mempelajari taktik dan cara bermain yang ditampilkan oleh SHR. Titik terlemah SHR akan coba diekspos oleh lawan untuk mengalahkannya.

Dengan demikian, tim pelatih perlu memperbaiki dan menambah porsi latihan untuk mengurangi kesalahan sendiri yang dilakukan oleh SHR. Seperti, bola lob masih sering keluar, kalah dalam permainan netting dan smash silang mash sering keluar.

SHR dan tim pelatih juga perlu membenahi aspek mental, karena tekanan di fase gugur akan lebih besar konsekuensinya. Kekalahan SHR di partai terakhir akan membuat Indonesia tersingkir di fase gugur.

Semoga dengan dua bekal kemenangan penting yang SHR persembahkan bagi Indonesia, tidak membuat ia cepat puas. Ketenaran yang ia raih saat ini, tidak akan membuatnya besar kepala dan lupa diri. Karena beban yang akan dipikul oleh SHR di fase gugur akan lebih berat.

Mudah-mudah SHR dkk, mampu membawa pulang Piala Thomas kembali ke tanah air, setelah terakhir menjuarainya pada tahun 2002.

Salam Olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun