Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Guardiola Termakan Omongan Sendiri dan 3 Kejadian Kontroversial Iringi Hasil Buruk City

19 September 2021   16:30 Diperbarui: 19 September 2021   19:21 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jack Grealish gagal membawa Man. City kalahkan Southampton. (AFP/OLI SCARFF/via kompas.com)

Manchester City gagal meraih 3 poin saat menghadapi Southampton, dalam laga pekan kelima Liga Inggris, di Stadion Etihad, Sabtu (18/9/21) malam WIB. Kedua tim bermain dengan skor imbang kacamata. Hasil ini, membuat Guardiola termakan omongan sendiri dan serunya tensi laga ini, hingga menimbulkan 3 kejadian kontroversial.

Jelang laga melawan Soton, julukan untuk tim Southampton, Guardiola menyatakan dilaman resmi klub, bahwa Manchester City tidak membutuhkan seorang striker. City hanya butuh bermain lebih baik untuk dapat menciptakan gol, karena City tidak punya striker yang mampu mencetak 25 gol dalam semusim, maka yang diharapkan Guardiola, para pemain City harus melakukannya dalam sebuah tim. 

Sehingga dari pernyataan Guardiola ini, dapat disimpulkan bahwa semua pemain City mampu diandalkan untuk menciptakan gol dengan mengandalkan kolektivitas tim.

Sepertinya apa yang dikatakan oleh Guardiola ada benarnya, saat melihat laga City vs Soton, para pemain City bekerja sama untuk mengurung pertahanan Soton demi mencari gol kemenangan.

Meski sempat lambat panas di awal laga, City mendapatkan peluang pertama pada menit ke-22, peluang ini didapatkan oleh Ilkay Guendogan. Memanfaatkan umpan silang dari Kyle Walker dari sisi sayap kanan, bola sundulan dari Guendogan sayangnya masih melambung diatas gawang.

Pada menit ke-26, gantian Raheem Sterling menyia-yiakan peluang yang didapatkannya. Punya ruang tembak yang agak sedikit terbuka, tembakan Sterling masih melebar dari target.

Tim asuhan Guardiola terus tampil mendominasi untuk mengurung pertahanan Soton. Kali ini giliran, Bernardo Silva yang gagal memanfaatkan umpan manis dari Gabriel Jesus, karena Bernardo Silva terlambat sepersekian detik dalam menyambar bola tersebut.

Menit ke-41, Fernandinho mengirim umpan lambung kepada Gabriel Jesus yang tanpa pengawalan dari bek Soton, sayangnya sundulan dari Gabriel Jesus masih melebar.

Lagi-lagi lini depan City, tampil tumpul di babak pertama. Mereka gagal mengkonversi peluang yang didapatkannya. Bahkan di babak pertama City tampil sangat mengenaskan, karena tak mampu menciptakan satu shots on target pun.

Jalannya laga babak kedua, agak lebih menarik dibandingkan babak pertama, karena Soton lebih berani tampil terbuka untuk mengimbangi permainan City.

City dan Soton saling berbalas peluang. Pada menit ke-53 peluang City melalui Gabriel Jesus, namun usahanya masih belum menemui sasaran, sama halnya dengan peluang dari Soton, melalui Che Adam yang masih melebar.

Pada menit ke-61, wasit Jon Moss membuat keputusan kontroversial. Berawal dari blunder Kyle Walker di lini pertahanan City, saat bola yang dikuasainya mampu direbut oleh pemain soton, dan bola tersebut diumpan ke Adam Armstrong. Armstrong kemudian melakukan penetrasi ke kotak penalti City.

Saat sudah di dalam kotak penalti, Walker menjatuhkan Armstrong. Wasit langsung menunjuk titik putih dan memberikan kartu merah untuk Walker. 

Dua keputusan kontroversi tersebut kemudian dianulir, setelah meninjau VAR, Jon Moss membatalkan penalti untuk Soton dan mencabut kartu merah untuk Walker.

Setelah kejadian kontroversi ini, intensitas serangan kedua tim menurun. Pada menit ke-76, Soton mendapatkan peluang melalui tembakan Armstrong yang masih dapat ditangkap oleh Ederson.

Menjelang berakhirnya laga, tepatnya pada menit ke-91, City sebenarnya mampu mencuri gol kemenangan melalui Sterling. Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit akibat offside. 

Kevin De Bruyne mengirim umpan silang yang mampu disundul dengan baik oleh Phil Foden, sundulan Foden mampu ditepis oleh Kiper Soton, Alex McCarthy. Bola rebound kemudian disambar oleh Sterling, setelah berkomunikasi dengan wasit VAR, Jon Moss membatalkan gol Sterling tersebut.

Laga akhirnya berkesudahan dengan skor 0-0, hasil ini tentu sangat merugikan bagi City. Selain sebagai tuan rumah, lawan yang dihadapi juga bukan tim kategori bix six yang biasanya lebih merepotkan City. 

Dengan tambahan 1 poin, City tertinggal 3 poin dari pimpinan sementara Klasemen Liverpool.

Guardiola termakan omongannya sendiri, ia tidak membutuhkan striker untuk skuad City. Namun fakta di lapangan menunjukkan hal kebalikan. Laga-laga berikut ini menunjukkan jika City, membutuhkan pengganti sepadan untuk menggantikan posisi Sergio Aguero yang telah hengkang ke Barcelona.

1. Community Shield, Manchester City vs Leicester City : 0-1 (kalah)

2. Liga Inggris, Tottenham Hotspur vs Manchester City : 1-0 (kalah)

3. Liga Inggris, Leicester City vs Manchester City : 0-1 (menang)

Selain laga melawan soton, yang berakhir dengan skor imbang 0-0. 3 laga di atas menunjukkan bahwa City, membutuhkan sosok predator murni yang mampu menyelesaikan peluang City, untuk dapat dikonversi menjadi sebuah gol.

Banyaknya peluang yang tercipta saat melawan Soton, dengan melakukan 16 percobaan, 10 diantaranya melenceng dari target, merupakan sebuah alarm bagi skuad Guardiola. Penguasaan bola City mencapai 64 persen, menjadi sia-sia jika pada akhirnya tidak tercipta gol kemenangan bagi City.

Guardiola beranggapan bahwa mereka tidak butuh striker, karena pada saat kondisi terbaik City mampu menciptakan banyak gol. Tetapi, Guardiola lupa bahwa, suatu saat tim akan menemui hari apes, seperti saat lawan Soton. 

Ketika para pemain andalan tidak mampu mencetak gol. Dibutuhkan seorang striker murni yang mampu tampil sebagai penyelamat tim, dengan gol penentunya.

Sisi menarik dari pertandingan ini, selain Guardiola termakan omongan sendiri, juga menyajikan 3 drama kontroversial yang membuat para pundit sepakbola Inggris geleng-geleng kepala, yaitu Gary Lineker dan Michael Owen. Mereka beranggapan bahwa VAR telah membuat perbedaan besar dalam laga City vs Soton.

1. Wasit Anulir Kartu Merah Kyle Walker

Jon Moss memberikan kartu merah kepada Kyle Walker karena melanggar Adam Armstrong di kotak penalti pada menit ke-61, namun setelah melihat tayangan video dipinggir lapangan Jon Moss membatalkan kartu merah tersebut. 

Padahal dalam tayangan ulang terlihat jika kaki Walker melanggar Armstrong, Moss juga tidak menurunkan hukuman menjadi kartu kuning. Keputusan Moss yang tidak memberikan hukuman apapun kepada bek kanan timnas Inggris tersebut mendapat sorotan.

2. Wasit Anulir Penalti Setelah Liat Video VAR
Selain menganulirkan hukuman kartu merah bagi Walker, wasit Jon Moss juga membatalkan hukuman penalti bagi City. Padahal sebelum melihat video tayangan ulang dipinggir lapangan, Moss begitu yakin memberikan hadiah penalti atas pelanggaran Walker terhadap Armstrong.

Setelah melihat tayangan ulang, Jon Moss mencabut penalti tersebut. Jelas ini merugikan bagi Soton, karena potensi mereka unggul lewat tendangan penalti urung terjadi dan potensi melawan 10 pemain City juga tidak kesampaian setelah kartu merah bagi Walker dibatalkan oleh wasit.

3. Wasit Anulir Gol Sterling Seetelah Melihat Tayangan VAR
Gol kemenangan City yang dihasilkan oleh Sterling di injury time juga tak luput dari kontroversi. Karena posisi Sterling dalam tayangan ulang, sudah berada dalam posisi offside sebelum menyambar bola rebound hasil sundulan Phil Foden. Namun yang jadi sorotan tetap wasit Jon Moss, karena ia membutuhkan bantuan VAR untuk pengambilan keputusan yang tepat. 

Performa Jon Moss, benar-benar jadi sorotan dalam laga ini. Untuk keputusan offside Sterling dirasa sudah tepat, hanya saja pelanggaran dari kaki Walker ke Armstrong yang luput dari pengamatan Jon Moss, yang seharusnya jadi keuntungan untuk Soton.

Itulah sisi menarik, dari laga City vs Soton. Dimana Guardiola termakan omongan sendiri soal kebutuhan pos striker dan keputusan kontroversial dari wasit Jon Moss. 

Salam Olahraga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun