Dua akun twitter Internasional telah mengunggah video ini. Yang pertama akun twitter  @FBskill yang memiliki jumlah followers 183,5 ribu pengikut. Unggahan video tersebut, yang diberi caption: Which league is this?,  telah dilihat 949,8 ribu kali, video ini juga telah mendapatkan 1,2 ribu komentar.
Kemudian akun twitter yang kedua @nocontextfooty yang memiliki jumlah followers 938,9 ribu pengikut, unggahan video tersebut telah dilihat 950,2 ribu kali dan mendapatkan 386 komentar. Berbagai komentar menghiasi kedua akun twitter tersebut, rata-rata komentar negatif yang bermunculan.
Bahkan media ternama asal Spanyol, Marca turut bereaksi atas insiden ini. Marca, membuat judul pemberitaan yang membuat kita malu: "Laga persahabatan di Indonesia tak selalu bersahabat: tendangan maut tahun ini?"
Dalam pemberitaan media asal Spanyol tersebut, dilaporkan bahwa Muhammad Nadhif terkapar akibat terkena tendangan Kungfu dari kaki Syaiful Indra Cahya yang mengenai wajahnya. Marca, juga terkejut dengan kejadian ini, karena laga kedua tim ini merupakan laga persahabatan. Bagaimana kerasnya laga yang memperebutkan titel bergengsi di kompetisi domestik.
Selain itu, atas kejadian ini akun media sosial milik AHHA PS Pati FC mendapatkan banyak kecaman dari warganet. Bahkan beberapa waktu alalu, akun Wikipedia profil AHHA PS Pati FC sempat diedit oleh orang yang tak dikenal, dengan menyebutkan bahwa AHHA PS Pati FC merupakan tim MMA.
Akibat Tindakan kedua pemain ini, manajemen AHHA PS Pati FC langsung mengambil Langkah tegas. Dengan memulangkan kedua pemain dari pemusatan Latihan di Jakarta. Jika kemudian hari, kedua pemain masih melakukan Tindakan kasar, klub akan mencoret mereka.
Sementara PSSI melalui, sekjennya Yunus Nusi telah berkomunikasi dengan pihak klub AHHA PS pati FC, agar pemain yang melakukan Tindakan brutal tersebut mendapatkan sanksi tegas.
Menurut pengamatan penulis, kejadian seperti ini pernah juga dialami oleh tim yang sama yaitu, Persiraja Banda Aceh. Pemainnya atas nama Akli Fairuz, meninggal dunia pada tahun 2014 karena berbenturan keras dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rochman. Kiper PSAP Sigli, dianggap mencederai lawan dan pada sidang komdis dijatuhi skorsing larangan bermain setahun.
Aksi brutal merupakan hal wajar dan lumrah yang sering terjadi di kompetisi Liga Indonesia. Bahkan tak jarang aksi negatif dari para pemain senior ditiru oleh juniornya. Imbasnya, sering kali para pemain timnas Indonesia terbawa suasana kompetisi domestik. Saat berlaga di level Internasional, pemain timnas sering bertindak kasar kepada lawan.
Seringkali timnas Indonesia dirugikan tingkah laku pemain timnas Indonesia, karena terkena kartu merah atau terkena akumulasi kartu kuning.
PSSI harus berani mengambil Langkah tegas dan efek jera bagi para pemain yang melakukan Tindakan kasar dan brutal. PSSI dan klub harus berani menghukum para pemain yang berlaku tidak terpuji tersebut.