Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pelatih Richard Mainaky Pensiun, Kabar Buruk Untuk Perbulutangkisan Indonesia

6 September 2021   23:25 Diperbarui: 7 September 2021   11:30 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky (BADMINTON INDONESIA/via kompas.com)

Sementara di Olimpiade Beijing 2008, pasangan ganda campuran Indonesia yang saat itu juga sedang berasa di puncak performa, yaitu Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal mempersembahkan medali emas, karena di final kalah dari pasangan ganda campuran asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung.

Kegagalan ini, tambah menyakitkan setelah Flandy Limpele/Vita Marissa kalah di semifinal, juga dari pasangan Korea Selatan tersebut, sehingga gagal menciptakan All Indonesia Final, padahal potensi itu ada. Sehingga ia dapat medali perak lagi, selepas raihan medali perak dari Olimpiade Sydney 2000.

Jadi seharusnya ia bisa memberikan raihan tiga medali emas Olimpiade. Tapi karena kurang beruntung ia hanya mendapatkan satu medali emas dan ia sempat merasa gagal dengan hasil yang ia dapatkan dari Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Beijing 2008.

Sebenarnya ada satu momen buruk lagi, jika Richard Mainaky melakukan flashback, yaitu momen Olimpiade London 2012. Dimana saat itu, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia yang sedang dalam performa top Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal memenuhi ekspektasi.

Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir kalah dipartai semifinal dari pasangan ganda campuran asal China, Xu Chen/Ma Jin dan ketika perebutan medali perunggu mereka kalah dari pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

Namun, kegagalan dari Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir mereka tebus dengan medali emas Olimpiade Rio 2016, setelah mengalahkan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Pelatih yang tak segan-segan memberikan hukuman kepada pemainnya, berupa Surat Peringatan (SP), SP1 bahkan SP3 ini, mempunyai harapan terakhir di akhir masa bhaktinya. Richard ingin, anak didiknya berhasil memberikan konstribusi kepada tim Piala Sudirman untuk meraih gelar juara Piala Sudirman yang telah lama dinantikan oleh bangsa Indonesia.

Mengenai siapa calon penggantinya, Richard Mainaky menyebut asisten pelatihnya saat ini yang juga mantan anak didikya, yaitu Nova Widianto sangan cocok untuk mengantikannya, karena Richard telah mempersiapkan Nova menjadi pelatih kepala ganda campuran, selepas ia pensiun.

Alasan Richard memilih Nova, karena ia telah lama menjadi asisten pelatih Richard. Sebagai asisten pelatih, Nova juga sudah berhasil membuktikan diri dengan berhasil membawa anak didiknya meraih gelar juara dunia junior dan juara asia junior. Selain itu pengalaman Nova sebagai pemain yang telah berhasil meraih dua kali gelar juara Kejuaraan Dunia dan medali perak Olimpiade Beijing 2008.

Sebenarnya tanda-tanda Richard memberikan tongkat estafet pelatih ganda campuran kepada Nova Widianto, terlihat di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Richard memberikan tanggung jawab penuh kepada Nova untuk mendampingi Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti selama kejuaraan Olimpiade berlangsung.

Sementara PBSI, belum membahas mengenai calon pengganti bagi Richard Mainaky, alasan PBSI karena Richard masih akan tetap melatih ganda campuran hingga mendekati akhir September selepas Piala Sudirman. Kepeutusan mengenai siapa calon penggantinya harus dirapatkan terlebih dahulu oleh pengurus PBSI. Hal ini disampaikan oleh, Ketua Bidang Humas dan Media, Broto Happy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun