Perginya seorang pemain bintang Barcelona, yaitu Lionel Messi ternyata menambah luka perih di tubuh manajemen Barcelona. Penyebab hengkangnya Messi dari pelukan Barcelona, karena adanya krisis finansial yang melanda Barcelona dan adanya pembatasan gaji dari otoritas la liga.
Ada satu masalah pelik lagi, yang ternyata baru diungkapkan oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta pada senin 16 Agustus 2021 saat melakukan jumpa pers di Camp Nou. Joan Laporta tak bisa berkelit lagi dari masalah krisis finansial Barcelona.
Joan Laporta, membuat pernyataan yang membuat publik merasa tercengang, Barcelona mempunyai hutang Bank senilai 1,35 miliar euro atau setara 22,8 Triliun!, angka yang sangat fantastis dan bikin bulu kuduk merinding.
Jika uang tersebut dimiliki oleh orang Indonesia, sebut saja si A (tetapi bukan merupakan utang, tapi harta kekayaan), maka si A tersebut masuk peringkat ke-14 dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Kalau di Indonesia dengan uang segitu mah, bisa tajir melintir 7 turunan.
Bukan hanya Messi, yang terkena getahnya akibat krisis finansial ini, karena gagal direkrut kembali oleh Barca. Namun Ada lagi  nama-nama lain seperti, Eric Garcia, Memphis Depay dan Sergio Aguero yang sempat tidak bisa didaftarkan oleh manajemen Barca ke otoritas la liga.
Krisis ini, juga menyebabkan pergerakan proses transfer Barcelona jalan di tempat musim ini, mereka hanya mampu merekrut pemain yang berstatus free transfer. Bahkan nama, beken seperti Georginio Wijnaldum dapat ditikung oleh PSG, padahal sebelumnya kedua pihak telah sepakat mengenai perpindahan mantan punggawa Liverpool ini ke markas Camp Nou.
Laporan keuangan Barcelona akhir tahun lalu, sudah merugi 481 juta euro (sekitar 8,1 T). hal ini dikarenakan Barcelona harus mengeluarkan uang senilai 1,136 juta euro sementara uang yang masuk ke kas Barcelona hanya senilai 655 juta euro.
Pandemi covid-19 menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan Barcelona, yang diperkirakan mencapai 91 juta euro.
Hutang Bank Barcelona yang telah mencapai 22,8 T, tentu sangat gawat dan beresiko. Warisan hutang yang sangat besar dari era kepengurusan Presiden klub, Josep Maria Bartomeu menjadi salah satu alasan yang disampaikan oleh Joan Laporta.
Era Bartomeu (2014-2020) diduga penuh intrik dan skandal korupsi, bahkan laporan keuangan dimanipulasi agar kondisi finansial Barcelona terlihat sehat. Tidak hanya itu, Bartomeu juga diduga menggunkan kas Barcelona untuk keperluan pribadi, ditambah lagi tidak becus dalam melakukan transfer pemain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!