Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

3 Alasan Mychelle Bandaso Berpeluang Gantikan Greysia dan Berduet dengan Apriyani

13 Agustus 2021   15:43 Diperbarui: 14 Agustus 2021   07:03 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unggahan pribadi di Instagram Greysia Polii, menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 merupakan Olimpiade terakhirnya. Itu artinya, tidak lama lagi Greysia akan benar-benar resmi mundur dari pelatnas Cipayung.

Dalam Unggahan di Instagram, Greysia mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Jepang dan Presiden IOC yang tetap melaksanakan Olimpiade Tokyo 2020, walaupun sempat tertunda setahun. Greysia sempat merasa hancur hatinya ketika Olimpiade 2020 tertunda, karena ia sempat berpikir tidak punya peluang untuk tampil di Olimpiade terakhirnya.

Dalam pesan terakhirnya, Greysia mengatakan bahwa Olimpiade mengajarinya untuk terus mengejar mimpi walaupun mustahil dan belajar untuk menjaga sportifitas atas lawan.

Serta yang bikin nyesek dan hati ambyar, "Terima kasih dan selamat tinggal pada @olympics terakhir saya di @tokyo2020," Greysia menutup kalimatnya.

Dengan kode unggahan Instagram ini, PBSI harus segera mulai mencari calon pengganti Greysia untuk dipasangkan dengan Apriyani. Hal ini juga disampaikan oleh pelatihnya, Eng Hian saat jumpa pers virutal pada Jumat 6 Agustus 2021 lalu.

Coach Eng telah mempunyai beberapa kandidat kuat yang akan dipasangkan dengan Apriyani. Menurut Coach Eng calon pengganti Greysia harus memiliki kriteria sebagai berikut: daya juang, tekad kuat dan mental juara.

Beberapa nama telah bermunculan di media sosial Sebut saja ada, Siti Fadia, Ribka Sugiarto, Yulfira Berkah. Namun tiba-tiba muncul nama Mychelle Bandaso. Siapakah Mychelle Bandaso.

Pemilik nama lengkap Mychelle Chrystine Bandaso, lahir di Tarakan 23 Tahun silam menjadi calon terkuat pasangan baru untuk Apriyani. Pemain yang memiliki julukan Yuta Watanabe-nya (Yuta Watanabe merupakan pemain ganda putra Jepang, yang mempunyai pertahanan bagus, sulit ditembus) versi pebulutangkis putri Indonesia, sama-sama memiliki pegangan tangan kidal dan memiliki pertahanan kuat.

Dalam Video Instagram yang di unggah oleh salah satu akun @ftosports.co, mempertunjukkan salah satu aksi ciamik Mychelle Bandaso saat bertahan melawan pasangan ganda campuran China, Feng Yanzhe/Zhang Shuxian, di Thailand Masters 2020.

Mychelle Bandaso mampu bertahan dengan baik walaupun mendapatkan serangan bergelombang dari pasangan China, namun ia masih mampu mengembalikan bola dengan baik.

Berpasangan dengan Apriyani bukan merupakan hal yang asing bagi Mychelle Bandaso, karena ia pernah berduet dengan Apriyani di kejuaraan Mola TV PBSI Home Tournament sektor ganda putri.

Namun yang menjadi pertanyaan disini, saat ini Mychelle Bandaso sedang bermain di Ganda Campuran Adnan Maulana, Apakah ia mampu bermain di sektor ganda putri yang mempunyai tipikal permainan berbdeda.

Kiprah Mychelle Bandaso, sebelum bermain di sektor ganda campuran pernah bermain di sektor ganda putri, pengalaman bermain dengan Apriyani di kejuaraan Mola TV PBSI Home Tournament sektor ganda putri menjadi nilai plus untuk Mychelle Bandaso sebagai kandidat kuat pasangan Apriyani.

Awal mula bergabung dengan PB Djarum, Mychelle Bandaso dimainkan di sektor tunggal putri, untuk meningkatkan kemampuan individunya. Berkat penampilan apiknya di sektor tunggal akhirnya Mychelle Bandaso, dialihkan untuk bermain di sektor ganda.

Prestasi Mychelle Bandaso terus menajak saat ia berhasil meraih dua gelar dari sektor ganda putri dan ganda campuran di turnamen Astec Open 2014. Penampilan Mychelle Bandaso terus meningkat dan meraih prestasi di level junior.

Mychelle Bandaso Bersama Serena Kani, pernah menjadi juara ganda putri di India International Challenge 2016 itu merupakan Raihan prestasi terbaiknya di sektor ganda putri.

Sementara di sektor ganda Campuran, ia pernah menjadi juara Singapore Internasional Challenge pada 2017 bersama Andika Ramadiansyah.

Saat dipasangkan dengan Adnan Maulana, kedua pasangan ini mampu tampil apik di tahun 2019. Saat menjuarai Russian Open 2019, serta menjadi runner up Hyderaabad Open dan Indonesia Master Super 100 di tahun 2019.

Ada 3 alasan kuat yang menjadikan Mychelle Bandaso berpeluang mendampingi Apriyani sebagai duet pasangan baru: Mempunyai Defense yang kuat, pernah bermain dengan Apriyani di sektor ganda putri dalam kejuaraan Mola TV PBSI Home Tournament dan prestasi-prestasi yang diraihnya selama ini menjadikan mental juaranya semakin kuat.

Keputusan akhir tentu ada di tangan PBSI dan Eng Hian, apakah Siti Fadia, Ribka Sugiarto, Yulfira Berkah dan Mychelle Bandaso sebagai calon kuat pendamping Apriyani. Atau malah akan ada nama kejutan selain nama-nama tersebut yang akan berpasangan dengan Apriyani.

Siapapun pasangan yang akan diduetkan dengan Apriyani, harapannya kedua duet baru ini nantinya dapat memberikan prestasi terbaik bagi perbulutangkisan ganda putri Indonesia. Syukur-syukur mampu memberikan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Salam Olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun