Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Dramatis: Emas Brazil, Blunder Bek Spanyol dan Peran Dua Mantan Rekan Messi di Barcelona

8 Agustus 2021   06:07 Diperbarui: 8 Agustus 2021   10:35 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Getty Images/Koki Nagahama)

Brazil berhasil mempertahankan medali emas dari cabang olahraga sepakbola putra, setelah mengalahkan Spanyol di partai final dengan skor 2-1. Sebelumnya Brazil meraih medali emas, di Olimpiade Rio 2016 saat Brazil menjadi tuan rumah.

Final cabang olahraga sepakbola putra Olimpiade Tokyo 2020, dilangsungkan di Stadion Internasional Yokohama. Pertandingan antara Brazil dan Spanyol berjalan sengit dan menarik, jual beli serangan tersaji dilaga yang berakhir dramatis untuk kemenangan Brazil, setelah melewati laga selama 120 menit. 

Sejak awal turnamen Olimpiade berlangsung, Spanyol selalu menguasai penguasaan bola rata-rata diatas 60 persen, sejak babak penyisihan hingga semifinal. Namun di partai final ini, penguasaan bola Spanyol tidak terlalu dominan. Spanyol benar-benar dapat lawan yang sepadan dari Brazil.

Spanyol tampaknya seperti kehabisan bensin, karena 6 pemainnya telah mentas di Euro 2020 sebelumnya seperti, Unai Simon, Pedri, Mikel Oyarzabal, Dani Olmo, Pau Torres, dan Eric Garcia. Bahkan seorang Pedri harus melakoni 73 pertandingan sepanjang musim ini, termasuk laga final Olimpiade melawan Brazil.

Sementara skuad Brazil masih segar bugar selama Olimpiade Tokyo 2020, karena tidak ada pemain Brazil yang berlaga di ajang Copa America 2021.

Laga final ini, juga mewakili gengsi antara benua Eropa dan Benua Amerika. Andai saja ini final Piala Dunia, animo dan perhatian penikmat sepakbola dunia akan tertuju dalam laga ini. Tetapi karena ini, hanya laga final Olimpiade maka antusiasmenya terasa kurang, apalagi partai final berlangsung tanpa penonton akibat Pandemi covid-19.

Brazil dan Spanyol sama-sama berambisi dan bernafsu untuk memenangi medali emas. Terakhir Spanyol mendapatkan emas saat menjadi tuan rumah di Olimpiade Barcelona 1992, sama halnya dengan Spanyol, Brazil meraih medali emas Olimpiade saat menjadi tuan rumah di Olimpiade Rio 2016.

Karena ambsi dari kedua tim tersebut laga final sejak awal hingga 120 menit berjalan ketat dan seimbang. Unai Simon, hampir saja melakukan dua blunder pada pertandingan final ini.

Yang pertama ketika, sapuan Unai Simon ke tengah lapangan tidak maksimal dan jatuh di kaki pemain Brazil, beruntung tendangan pemain Brazil tidak membuahkan gol untuk Brazil.

Blunder kedua berujung penalti bagi Brazil, Unai Simon gagal mengantisipasi bola hasil tendangan bebas pemain Brazil, alih-alih meninju bola, Unai Simon malah membuat pelanggaran terhadap Matheus Cunha. Setelah melihat VAR, wasit asal Australia, Chris Beath memutuskan memberi hadiah penalti untuk Brazil. Beruntungnya bagi Simon, karena tendangan penalti Richarlison melambung tinggi diatas mistar gawang.

Petaka bagi Spanyol terjadi di saat injury time babak pertama memasuki menit kedua, umpan lambung dari Claudinho ke tiang jauh mampu dikejar oleh Dani Alves. Umpan Dani Alves ke Matheus Cunha menimbulkan kemelut di depan gawang Spanyol yang gagal diantisipasi oleh Bek-bek Spanyol.

Martin Zubimendi, Pau Torres dan Eric Garcia melakukan blunder yang mengakibatkan terjadinya gol ini, bola kemelut sebenarnya bisa diantisipasi dengan baik, jika Zubimendi dan Pau Torres berkonsentrasi melakukan heading. Sementara Eric Garcia yang berada di dekat kemelut juga hanya terdiam menyaksikan Cunha melepaskan tendangan keras ke gawang Unai Simon.

Kredit pantas diberikan kepada mantan rekan Messi di Barcelona, yaitu Dani Alves. Alves yang berlari dari luar kotak penalti mampu menjangkau umpan Claudinho, dan mengirim assist kepada Cunha.

Ketinggalan gol di babak pertama, para pemain Spanyol bereaksi di babak kedua dengan lebih intens melakukan serangan ke gawang Brazil. Hasilnya di menit ke-61 Mikel Oyarzabal mampu mencetak gol, dan menyamakan skor menjadi 1-1.

Proses terjadinya gol, Oyarzabal karena mampu memanfaatkan umpan lambung dari sisi sayap dari Carlos Soler. Umpan lambung dari Soler melewati hadangan bek-bek Brazil, tanpa ampun Oyarzabal menyambar bola tanpa melakukan kontrol bola terlebih dahulu. Gol cantik pun terjadi, lewat tembakan first time dari Oyarzabal, yang gagal diantisipasi kiper Brazil, Aderbar Santos.

Skor imbang 1-1, membuat laga semakin seru, jual beli serangan terjadi antar kedua tim. Skor imbang bertahan di waktu normal 90 menit. Saat laga perpanjangan waktu, Spanyol lebih menguasai permainan dan bermain dengan sangat nyaman.

Permainan tiki-taka coba dialirkan oleh tim asuhan, Luis de la Fuente. Bryan Gil, yang dimasukkan di babak kedua menggantikan Marco Asensio, sering memberi ancaman untuk gawang Brazil yang jaga oleh Aderbar Santos.

Sementara dari kubu Brazil, masuknya Malcom di menit ke-91 menggantikan Matheus Cunha, menambah dimensi serangan Brazil, lewat tusukan-tusukannya yang sering membahayakan gawang Spanyol.

Usaha dari Bryan Gil, melalui tendangannya masih menerpa tiang, sementara manuver Malcom di menit ke-108 menghadirkan medali emas bagi Brazil tetapi menghasilkan petaka bagi Spanyol.

Sebelemu Malcom, menciptakan gol penentu untuk kemenangan Brazil, sepertinya laga akan ditentukan melalui drama tos-tosan adu penalti. Karena, kedua tim terlihat agak berhati-hati memasuki babak kedua perpanjangan waktu, Namun Malcom membuat laga menjadi mudah untuk Brazil.

Gol penentu kemenangan dari Brazil, berawal dari Antony yang menguasai bola di lini tengah kemudian mengirim umpan yang membelah pertahanan Spanyol, yang lagi-lagi gagal diantisipasi oleh Jesus Vallejo. Bek Spanyol ini, gagal mengantisipasi bola lambung dari Antony.

Vallejo tidak mengira jika, di belakangnya ada Malcom, mantan rekan Messi di Barcelona, yang siap berlari kencang untuk berebut bola dengan Vallejo. Vallejo kalah satu langkah saat terjadi perebutan bola, yang menjadi penentu laga final.

Setelah mampu memenangi adu sprint dengan Vallejo, Malcom mampu melepaskan tendangan dengan kaki kirinya tanpa bisa diantisipasi dengan baik oleh Unai Simon. Gol ini untuk sementara, membuat Brazil unggul 2-1 atas Spanyol.

Di sisa 12 menit pertandingan, serangan-serangan dari Spanyol gagal menghadirkan gol bagi Spanyol. Hasil akhir 2-1 untuk Brazil, membuat Brazil dapat mempertahankan medali emas yang diraihnya 5 tahun silam di Olimpiade Rio 2016.

Kekalahan menyakitkan ini, membuat Spanyol menuai rasa sakit yang kedua kalinya dalam tempo 31 hari. Sebelumnya pada laga semifinal Euro 2020, pada tanggal 7 Juli 2021, Spanyol kalah adu penalti melawan Italia.

Perjuangan Pedri, selama 73 pertandingan tidak menghasilkan raihan trofi gelar juara atau medali emas bagi skuad Spanyol. Pedri selalu kalah dalam dua laga penting yang selalu berjalan dramatis.

Medali emas yang diraih oleh Brazil di final sepakbola putra, Olimpiade Tokyo 2020 karena berkat peran penting dua mantan rekan Messi di Barcelona, yaitu Dani Alves dan Malcom, serta blunder dari para bek Spanyol yang gagal mengantisipasi bola, sehingga menghadirkan petaka bagi Spanyol.

Selamat untuk Brazil, dan untuk pemain Spanyol jangan berkecil hati karena skuad ini masih muda, perjalanan mereka masih Panjang, ada Euro 2024 bagi skuad muda Spanyol untuk menebus dua kegagalan di Euro 2020 dan Olimpiade 2020. Saat Euro 2024 nanti, skuad Spanyol akan lebih siap dan matang secara mental.

Salam Bung Arson dan Salam Sepakbola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun