Namun di sisi lain, ada kelemahan dalam aturan salary cap, karena adanya pembatasan gaji si pemain tidak dapat menuntut kontrak gaji tinggi kepada klub yang memiliki pemasukan yang lebih besar sekalipun.
Sementara di La Liga, salary cap ditentukan berdasarkan pemasukan dari setiap klub di setiap musim baru akan dimulai. Contohnya, di musim la liga musim 2021/2022 Barcelona dan Real Madrid  mempunyai izin dari otoritas La Liga untuk menghabiskan gaji sebesar 480 juta euro setahun (setara 8,1 triliun rupiah).
Masalah dalam kesepakatan kontrak baru Messi dan Barcelona, Messi akan digaji sekitar 1,05 triliun nilai yang fantastis ini sudah dipangkas sebanyak 50 persen dari gaji Messi sebelumnya di Barcelona. Nilai tersebut, belum termasuk gaji 25 pemain utama lainnya, diantaranya ada 12 pemain yang rata-rata mempunyai gaji selangit.
Faktor pembatasan gaji inilah, yang membuat Messi tidak jadi direkrut oleh Barcelona.
Kabar ini, kemudian berhembus di berbagai media. Jurnalis atau pandit sepakbola la liga terbelah menjadi dua bagian. Ada yang menganggap bahwa, kabar tidak bergabungnya Messi ke Barcelona adalah bagian dari taktik Barcelona untuk menekan otoritas la liga, seperti yang disampaikan oleh Andy West salah satu jurnalis BBC Sport.
Sedangkan, Jurnalis asal Spanyol Jose Felix Diaz beranggapan bahwa apa yang sedang Messi dan Barcelona lakukan adalah bukan bagian dari strategi untuk menekan otoritas la liga, karena semua pihak yang terlibat dalam negoisasi transfer tersebut membenarkan jika Messi dan Barcelona Resmi berpisah.
Presiden Barcelona, Joan Laporta tidak ingin proses transfer ini berlarut-larut dan mengganggu persiapan Barcelona dalam pra musim. Sekitar pukul 11 siang waktu Spanyol, Joan Laporta melakukan konfrensi Pers untuk menjelaskan sedetail-detailnya proses transfer Lionel Messi.
Laporta Menjelaskan, bahwa memang proses negoisasi berjalan dengan lancar antara pihak Barcelona dan Messi. Namun semua itu terhambat oleh krisis finansial yang menimpa Barcelona dan adanya pembatasan gaji yang telah ditetapkan oleh otoritas la liga.
Laporta menambahkan, pihak Barcelona tidak sedang menekan atau melakukan manuver untuk bernegoisasi ulang terkait pembatasan gaji untuk Barcelona, demi kelonggaran untuk merekrut Messi.
Barcelona juga telah bersiap untuk menghadapi era baru, era dimana nama besar Messi tidak lagi berseragam Barcelona. Pihak Barcelona juga mengucapkan terimakasih atas dedikasi dan prestasi yang telah Messi berikan kepada Barcelona.
Laporta lebih memilih untuk menyelamatkan Barcelona, daripada memaksakan mengkontrak Messi. Atas keputusan ini, kedua pihak sangat merasa sedih dan kecewa karena tidak dapat melanjutkan Kerjasama.