Sebenarnya publik tidak salah, jika menaruh harapan besar di Pundak mereka, karena mereka-lah pasangan yang dicap bakal mampu memikul beban berat tersebut. Karena kedua pasangan ganda putra ini mempunyai segudang prestasi mentereng dalam kejuaraan mayor BWF.
Sehingga mental kedua pemain ini, sudah pasti teruji, dalam laga-laga besar. Namun ternyata event Olimpiade, mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dan berbeda. Kejutan tersingkirnya Kento Momota di babak penyisihan tunggal putra menjadi sebuah alarm peringatan bagi the minions dan the daddies, untuk mereka lebih waspada dan mempersiapkan mental saat bertanding.
The minions nampak belum siap memikul beban berat yang dibebankan kepada mereka, saat mereka dengan mudah tumbang di babak perempatfinal dari ganda putra Malaysia. Marcus/Kevin seperti memikul beban berat yang mengganggu pikiran mereka selama Olimpiade. The minions seperti kehilangan arah, sehingga permainan terbaik mereka sama sekali tidak muncul di laga yang sangat menentukan itu.
Sedangkan bagi the daddies, kekalahan dari Lee Yang/Wang Chi-Lin karena mereka tidak bisa keluar dari tekanan serangan-serangan tajam dari pasangan Taiwan ini. Ketenangan Hendra/Ahsan yang selama ini menjadi ciri khas mereka, dibuyarkan oleh smash-smash keras Lee Yang/Wang Chi-Lin. Tanpa ampun Lee Yang/Wang Chi-Lin menyudahi laga semifinal hanya dalam tempo 27 menit.
Lee Yang/Wang Chi-Lin seperti mendapat durian runtuh akibat adanya pandemi covid-19, sejak awal tahun 2021 mereka mampu memanfaatkan momen disaat para pebulutangkis top ganda putra meredup atau memilih absen dari kejuaraan Bwf world tour 2020, Thailand open super 1000 dan Yonex Thailand open super 1000.
 Lee Yang/Wang Chi-Lin malah mampu mencetak hattrick gelar juara di tiga kejuaraan tersebut. Momen tersebut, menjadi batu loncatan bagi pasangan Taiwan untuk tampil moncer dengan meraih emas dari sektor ganda putra Olimpiade Tokyo 2020.
Dua tembok besar, karena pandemi covid-19 dan beban berat tradisi emas yang menjadi faktor kegagalan the minions dan the daddies di Olimpiade Tokyo 2020 ini, Semoga bisa menjadi bahan evaluasi bagi PBSI, untuk dapat menebusnya di Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali emas dari sektor ganda putra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H