Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inggris Akan Juara Euro 2020 dan Southgate Pantas Raih Penghargaan Gelar "Sir"

11 Juli 2021   08:49 Diperbarui: 11 Juli 2021   19:52 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Getty Images/Frank Augstein - Pool)

Gareth Southgate berpeluang mendapatkan gelar kehormatan "Sir" dari Kerajaan Inggris andai dapat membawa Inggris menjadi Juara di Piala Eropa 2020. Dibawah kepemimpinan Gareth Southgate Inggris tampil stabil di semua ajang kompetisi Internasional. Tanpa ada pemian bintang seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, John Terry, David Beckham, Sol Campbell, Rio Ferdinand hingga Wayne Rooney, Inggris terus melaju hingga babak Semifinal Piala Dunia 2018.

Prestasi tim asuhan Southgate melampaui pencapaian Frank Lampard Cs., pencapaian terbaik mereka melaju sampai babak perempatfinal Piala Dunia 2006 saat dihentikan langkahnya oleh Portugal.

Namun sayangnya, Langkah tim asuhan Gareth Southgate di Piala Dunia 2018 dihentikan oleh Kroasia di babak semifinal, Southgate mengandalkan pemain yang ketenarannya di zamannya belum menyaingi nama besar Lampard Cs., Southgate mengandalkan Jordan Pickford, Harry Maguire, John Stones, Kyle Walker, Ashley Young, Jordan Henderson, Jese Lingard, Dele Alli, Raheem Sterling, dan Harry Kane.

Southgate berhasil menyatukan para pemain muda potensial dengan pemain senior. Racikan strategi Southgate yang berani tampil terbuka dan melakukan serangan balik cepat menjadi senjata utama Inggris di Piala Dunia 2018.

Prestasi gemilang yang ditunjukkan oleh Inggris di Piala Dunia 2018, Kembali berlanjut di Piala Eropa 2020. Pemain seperti Jordan Pickford, Harry Maguire, John Stones, Kyle Walker, Jordan Henderson, Raheem Sterling, dan Harry Kane yang tampil apik di Piala Dunia 2018 tetap dipertahankan. 

Ditambah amunisi baru, yang tampil mempesona di klub masing-masing di musim kompetisi 2020/2021 seperti Luke Shaw, Mason Mount, Kalvin Phillips, Declan Rice, Phil Foden, Jack Grealish, Bukayo Saka, dan Jadon Sancho.

Tampil di pertadingan penyisahan grup D Harry Kane dkk, mengalahkan Kroasia dengan skor 1-0, kemudian Inggris tampil menurun saat berjumpa Skotlandia dengan skor imbang 1-1. Pertandingan melawan Skotlandia, yang berakhir dengan hasil imbang membuat Inggris dituduh sengaja menghindari kemenangan untuk menghindari bertemu dengan Runner up grup F, yang diisi raksasa eropa seperti, Prancis, Jerman dan Portugal.

Kekhawatiran ini, dipatahkan oleh Inggris saat bertemu dengan Republik Ceko, Inggris tampil sportif mengalahkan Republik Ceko dengan skor 1-0. Di babak penyisihan Inggris tampak seret gol, dalam tiga pertandingan Inggris hanya mencetak dua gol. Semua gol Inggris diciptakan oleh Sterling. Inggris nampak angin-anginan permainannya selama babak penyisihan grup.

Racikan Southgate baru terlihat, ketika memasuki babak 16 besar saat bertemu dengan salah satu kandidat juara, Jerman. Permainan jelek Inggris selama di babak penyisihan diprediksi akan dilindas dengan mudah oleh Der Panzer Jerman.

Namun taktik Southgate, yang berani melakukan tekanan ke Jerman ala bermain gegenpressing milik Liverpool, membuat Jerman kewalahan. Tekanan-tekanan dari pemain Inggris dan serangan sayap cepat dari Sterling dan Bukayo Saka ditambah permainan apik pemain pengganti Jack Grealish membuat Inggris menang atas Jerman dengan skor 2-0.

Di babak perempatfinal, tanpa kesulitan Inggris membantai tim asuhan Andriy Shevchenko dengan skor 4-0. Permainan menawan yang diperlihatkan tim asuhan Southgate selama fase gugur, membuat Inggris diunggulkan saat bertemu dengan Denmark di babak Semifinal.

Permainan Inggris yang terus menggempur Denmark dari semua sisi, membuat Denmark di paksa menyerah dengan skor tipis 2-1 untuk kemenangan Inggris. Sempat unggul diawal, melalui tendangan bebas spektakuler milik Mikkel Damsgaard, Inggris mampu membalas melalui gol bunuh diri Simon Kjaer dan gol kontroversi milik Harry Kane.

(Tangkap Layar/Twitter@ESPNFC)
(Tangkap Layar/Twitter@ESPNFC)

Sebelum adanya gol Harry Kane, nampak ada beberapa kejadian aneh yang tidak terlihat oleh wasit, hakim garis dan VAR. Sebelum Sterling melakukan penetrasi ke kotak penalti Denmark, nampak disisi kanan ada bola yang masuk, namun diabaikan oleh hakim garis dan wasit. Padahal dalam aturan jika ada dua bola dilapangan harus dihentikan terlebih dahulu jalannya pertandingan.

Kemudian, saat wasit menunjuk titik putih karena menganggap pelanggaran dan setelah ada tinjauan VAR nampak tidak ada kontak berarti antara dua pemain Denmark, Joakim Maehle dan Mathias Jensen terhadap Sterling. Dan saat terjadi penalti, nampak mata kiper Denmark Kasper Schmeichel dapat gangguan laser dari fans Inggris. Namun wasit tidak melihat hal tersebut. Akhirnya, Inggris melaju ke Final dan akan bertemu dengan Italia.

Walaupun laga Inggris melawan Denmark menyisakan kontroversi, namun secara umum Inggris tampil dominan. Dengan menguasai jalannya pertandingan selama 120 menit, jika bukan karena penampilan gemilang dari kiper Denmark, mungkin Inggris dapat mengalahkan Denmark dalam waktu normal 90 menit.

Southgate mempunyai peluang untuk mengalahkan Italia, dan membawa Inggris Juara Piala Eropa untuk pertama kalinya. Ada beberapa faktor yang mendukung Inggris dapat mengalahkan Italia di babak final, diantaranya:

1. Faktor Tuan Rumah

Bermain di Stadion Wembley, menjadi keuntungan Inggris karena Inggris akan didukung oleh Puluhan ribu suporter fanatiknya. hal ini tidak dimiliki oleh Italia, bermain di depan pendukungnya akan membuat motivasi pemain Inggris semakin meningkat.

2. Skuad Inggris lebih bugar

Italia harus bersusah payah dalam fase gugur saat bertarung hingga 120 menit dengan Austria, berhadapan dengan tim kuat Belgia dan bermain hingga adu penalti saat bertemu Spanyol di babak Semifinal. Inggris praktis nampak kesulitan hanya saat berjumpa dengan Denmark yang harus dilalui dalam tempo 120 menit. Dan tidak ada pemain cedera di skuad Inggris. Berbeda dengan Italia, Spinazzola sebagai pemain pilar harus menepi di partai final karena cedera

3. Motivasi untuk Juara Pertama kalinya

Inggris banyak dihuni oleh skuad muda potensial dipadukan pemain senior, hal ini dapat memotivasi para pemain muda Inggris untuk tampil trengginas demi sebuah gelar mayor pertama Piala Eropa. Dengan menajdi juara harga para pemain di bursa transfer akan meningkat pesat dan mereka juga akan dikenang sebagai legenda di masa mereka pensiun.

Itulah 3 faktor yang membuat Inggris dapat menumbangkan Italia di babak final. Ditambah ada motivasi tersendiri dari pelatih Inggris untuk mempersembahkan gelar juara bagi Inggris saat ia menjadi pelatih. Karena disaat pernah menjadi pemain, Southgate gagal memberi gelar mayor bagi Inggris.

Bahkan dari kerajaan Inggris sudah mempersiapkan gelar kehormatan bagi Southgate jika berhasil mengantarkan Inggris juara, yaitu gelar "Sir". Dengan mendapatkan gelar "Sir" Southgate akan bersanding dengan legenda-legenda sepakbola sebelumnya seperti, Sir Stanley Matthews, Sir Matt Busby, Sir Bobby Charlton, Sir Geoff Hurst, Sir Alex Ferguson, Sir Bobby Robson, dan Sir Kenny Dalglish. Dengan motivasi akan diberi gelar dari kerajaan Inggris, pasti akan semakin memotovasi Southgate untuk membawa Inggris Juara Euro 2020, karena pemberian gelar "Sir" merupakan penghargaan paling tinggi di Kerajaan Inggris.

Euforia yang sedang dirasakan oleh Masyarakat Inggris dengan melaju ke final Euro 2020, membuat Southgate dan skuadnya tidak ingin mengecewakan ekspektasi tinggi yang ditujukan kepada timnya. Southgate pasti sudah punya rencana taktik yang matang untuk dapat membawa Inggris Juara Euro 2020. Hati-hati Mancini, karena (Sir) Gareth Southgate akan melakukan segala cara untuk mengalahkan Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun