Apakah pernah kalian pernah mendengar bahwa keberuntungan bisa datang kepada kita tidak hanya sekali. Ehmmm, semoga saja sih iya, karena keberuntungan akan mempermudah langkah dan tujuan kita selanjutnya.
Namun, dalam dunia sepakbola seperti kejuaraan Piala Eropa maupun Piala Dunia, keberuntungan jarang datang berkali-kali. Karena persaingan antar tim begitu ketat di zaman sepakbola modern seperti saat ini.
Yunani pernah merasakan semesta mendukung mereka saat menjadi juara Euro 2004, tak diunggulkan tapi Yunani mengejutkan dunia. Namun, berbeda cerita dengan Kroasia yang mengejutkan dunia dua kali, hanya saja keberuntungannya hanya sampai di semifinal Piala Dunia 1998 dan Runner up Piala Dunia 2018.
Denmark sendiri pernah merasakan bahwa saat itu semesta benar-benar mendukung mereka, saat mereka menjuarai Piala Eropa 1992. Datang sebagai tim tamu undangan, Denmark kemudian meledak dengan tidak terduga menjuarai Euro 1992.
Kisah manis Denmark di tahun 1992, akan dicoba untuk diulang Kembali oleh skuad Denmark saat ini, Denmark telah melangkah jauh sampai ke babak semifinal. Dalam pertandingan perempatfinal, Denmark yang merupakan tim kuda hitam di Euro 2020 menang tipis, atas tim kuda hitam lainnya yaitu Republik Ceko dengan skor 2-1.
Thomas Delaney langsung membawa unggul Denmark pada menit kelima. Memanfaatkan situasi sepak pojok, Delaney menyambut umpan Jens Stryger Larsen dengan sundulan.
Denmark Kembali unggul atas Republik Ceko di menit ke-42. Setelah tendangan Kasper Dolberg gagal diantisipasi oleh kiper Tomas Vaclik. Joakim Maehle yang melakukan penetrasi dari sisi sebelah kiri, kemudian melakukan umpan crossing yang disambut Kasper Dolberg di tiang jauh.
Republik Ceko sempat memberikan ancaman kepada Denmark, dengan memperkecil kedudukan melalui top skor sementara Euro 2020 bersama Cristiano Ronaldo, yaitu Patrik Schick. Gol Patrik Schick di menit ke-49 memanfaatkan umpan silang dari Vladimir Coufal, Schmeichel gagal menghalaunya, sehingga Republik Ceko berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2.
Sempat memperkecil kedudukan tetapi, Republik Ceko tidak dapat memanfaatkan momen untuk memukul balik Denmark. Mereka hanya bisa menguasai bola, tanpa tahu arah tujuan dimanakah gawang Denmark.