Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mirip Kisah Euro 1992, Semesta Ingin Denmark Juara demi Christian Eriksen

22 Juni 2021   10:10 Diperbarui: 23 Juni 2021   05:33 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah enggak sih kamu merasa, bahwa hidup kita itu penuh dengan perjuangan seperti nggak ada ujungnya? Namun tiba-tiba ada keberuntungan yang datang menghampiri kita.

Misal nih, skripsi kita gak kelar-kelar karena dapat dosen pembimbing yang aslinya itu enak banget, tapi gak tau kenapa, pas kita melakukan bimbingan dan konsultasi, dosen tersebut seperti killer banget sama kita.

Proses pembuatan skripsi seperti dipersulit, karena saking banyaknya isi skripsi yang harus diperbaiki atau direvisi. Belum wisuda karena terkendala di skripsi, seperti berat banget perjuangannya.

Akhirnya tibalah saatnya, untuk sidang ujian skripsi, kebayang kan proses skripsinya kayak apa Panjang banget prosesnya seperti rel kereta api. Pasti pas sidang ujian skripsi bakal dibantai habis nih sama dosen pembimbing dan dosen penguji.

Booomm!!! ternyata kali ini keberuntungan ada di pihak kita, sidang berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, sehingga keluh kesah dan perjuangan selama ini terbayar lunas berakhir dengan kepuasan dan kebahagiaan.

Ya, nasib sama juga dirasakan oleh tim dinamit Denmark. Penulis mencatat sudah dua kali ini, Denmark harus melalui pertandingan Euro dengan penuh perjuangan dan keberuntungan.

Pertama, momen Euro 1992 dimana Denmark yang sejatinya tidak lolos di Euro 1992, namun nasib mereka berubah 180 derajat karena UEFA memutuskan bahwa Denmark sebagai tim pengganti Yugoslavia, Karena Yugoslavia dilarang tampil akibat adanya perang saudara.

Sebagai tim pengganti, otomatis Denmark hanya dipandang sebelah mata oleh tim lain, tidak masuk dalam kategori tim unggulan. Tergabung di penyisihan grup Bersama tuan rumah Swedia, Prancis dan Inggris. Denmark mampu tampil sebagai Runnner up grup, sehingga Denmark lolos ke babak semifinal bertemu dengan juara bertahan Euro 1988 Belanda.

Di babak semifinal Denmark mampu tampil mengejutkan, dengan menumbangkan sang juara bertahan lewat drama adu penalti dengan skor 5-4. Aksi heroik ditampilkan, penjaga gawang Peter Schmeichel karena berhasil menggagalkan tendangan pemain bintang Belanda, Marco van Basten.

Di partai final Denmark sudah ditunggu calon juara lainnya, yaitu Jerman. Bayangan tim Jerman, sudah pasti mereka akan dengan mudah mengalahkan Denmark. Karena Jerman berstatus sebagai juara dunia 1990 dan dua kali berhasil menjadi juara piala eropa, wajar jika Jerman sangat diunggulkan.

Dewi fortuna ternyata lebih memihak ke Denmark. Sepanjang pertandingan final, tim asuhan Richard Moller Nielsen, harus berjuang menahan gempuran serangan dari Jerman. Denmark justru berhasil meraih kemenangan atas Jerman dengan skor, 2-0.

Inilah awal mula tim Denmark dijuluki sebagai tim Dinamit. Ya, Denmark datang ke Euro 1992 sebagai tim pengganti, namun Denmark berhasil meledak penampilannya hingga menjadi juara piala Eropa untuk pertama kalinya, dengan perjuangan dan keberuntungan .

Yang kedua, kelolosan Denmark ke babak 16 besar Euro 2020. Sebelum Euro 2020 dimulai, tim Denmark optimis dapat lolos ke babak 16 besar dengan proses yang mudah, tidak sedramatis seperti saat ini. Bahkan, pada prosesnya penuh dengan perjuangan bahkan ada pemain yang berjuang habis-habisan, yaitu Christian Eriksen.

Kebahagiaan Denmark lolos ke babak 16 besar. ( AP/Hannah McKay) 
Kebahagiaan Denmark lolos ke babak 16 besar. ( AP/Hannah McKay) 

Denmark mengawali laga menghadapi Finlandia, laga yang seharusnya mudah untuk Denmark, namun berakhir dengan kekalahan. Dalam laga ini, ada momen di mana Christian Eriksen tiba-tiba terjatuh di lapangan akibat serangan jantung. Aksi heroik pemain Denmark dan tim medis dalam menyelamatkan nyawa Eriksen akan menjadi salah satu momen manis Euro 2020.

Dengan perasaan terpaksa dan masih syok para pemain Denmark harus melanjutkan pertandingan melawan Finlandia, mungkin in menjadi salah satu penyebab kekalahan tim Denmark dari Finlandia dengan skor tipis 1-0.

Di laga kedua, pemain Denmark mencoba untuk lebih kuat dan tegar, ketika berhadapan dengan Belgia. Terbukti, Denmark mampu menyulitkan salah satu kandidat kuat Juara Euro 2020 dengan mencetak gol lebih dulu melalui gol Poulsen di menit kedua. Namun, Belgia mampu membalikan keadaan, sehingga Belgia di akhir laga menang dengan skor 2-1.

Nasib Denmark berada diujung tanduk, dalam dua laga Denmark belum berhasil mengumpulkan poin dan berada di posisi juru kunci. Laga terakhir melawan Rusia belum menjamin Denmark untuk lolos ke babak 16 besar, karena nasib mereka bergantung pada laga tim lain, yaitu Finlandia vs Belgia.

Bahkan, Denmark masih harus menunggu nasib bersama para penghuni peringkat ketiga penyisihan grup, jika meraka berhasil berada diposisi ketiga penyisihan grup B. Denmark masih bisa berharap untuk dapat tiket terakhir peringkat 3 terbaik yang diambil 4 tim,

Denmark tidak peduli dengan skenario yang penuh liku-liku untuk sebuah tiket babak 16 besar. Yang ada di dalam benak para pemain, mereka ingin menang di hadapan pendukung sendiri. Pemain Denmark ingin, suporter bangga pada perjuangan mereka dan kemenangan akan menjadi kado istimewa untuk proses kesembuhan Christian Eriksen.

Booomm!!! dinamit itu akhirnya meledak lagi di saat yang tepat. Tanpa ampun Denmark mencukur habis Rusia dengan skor 4-1. Keberuntungan tidak berhenti disini, ada kabar gembira di laga lain, ternyata Belgia berhasil mengalahkan Finlandia dengan skor 2-0.

Aturan dari UEFA yang membuat Denmark lolos ke babak 16 besar. Walaupun ketiga tim yaitu Denmark, Finlandia dan Rusia sama-sama mengoleksi tiga poin, namun, Denmark unggul selisih gol (+2) secara head to head dengan Finlandia (0) dan Rusia (-2).

Hasil ketiga tim di pertandingan penyisihan Grup B:

Denmark vs Finlandia = 0-1

Finlandia vs Rusia = 0-1

Rusia vs Denmark = 1-4

Perjuangan Denmark yang tak kenal lelah dan ditambah dengan keberuntungan yang menaungi mereka membuat Denmark lolos ke babak 16 besar. Selanjutnya Denmark akan menghadapi Wales di babak 16 besar.

Seolah-olah semesta masih menginginkan Denmark bertahan lebih lama di Euro 2020, karena lawan mereka hanya Wales. Karena kedua tim mempunyai kekuatan dan pemain yang seimbang, sehingga Denmark mempunyai kesempatan untuk lolos ke babak perempatfinal.

Mungkin, jika dewi fortuna menginginkan Denmark Juara Euro kali ini, sebagai kado yang setimpal untuk perjuangan Christian Eriksen dalam melawan serangan jantungnya. Maka, akan ada banyak ledakan kejutan yang akan ditampilkan oleh Denmark demi mengulang sukses Juara Euro 1992.

Untuk penggemar sepakbola yang anti kemapanan, kabar ini pasti akan membuat mereka gembira, karena akan ada tim kejutan yang akan mebuat Euro 2020 penuh warna dan kejutan. Kita nantikan, seberapa jauh ledakan Dinamit itu akan meledak-ledak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun