Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Debut Manis Shin Tae-yong di Laga Resmi Melawan Thailand

3 Juni 2021   03:29 Diperbarui: 3 Juni 2021   03:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, Timnas Indonesia berada dalam titik terendah. Hal ini disebabkan karena mengalami 5 kekalahan beruntun dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar. Kalah 3 kali di laga kandang melawan Malaysia, Thailand dan Vietnam. Serta, kalah 2 kali di laga tandang menghadapi UEA dan Malaysia.

Yang membuat sangat miris, tentu saja karena kalah 3 kali beruntun di laga kandang melawan sesama Negara Asean. Sebagai pemerhati serta pendukung Timnas Indonesia kita pantas malu dengan hasil ini, karena kita tidak mampu meraih satu kemenangan pun di kandang sendiri.

Padahal kala itu, masih belum ada Pandemi Covid-19 sehingga dukungan puluhan ribu suporter begitu membahana, tetapi belum dapat mengangkat semangat dan moral para pemain. Yang lebih miris lagi, seluruh pemain terbaik Timnas kala itu menjadi bagian dari tim yang arsiteki oleh Simon McMenemy. Akibatnya, hingga saat ini rangking FIFA Indonesia terjerambab di posisi 173.

Awan kelam, selama Timnas Indonesia dilatih oleh Simon McMenemy membuat pecinta sepakbola Indonesia menjadi apatis dalam memberikan dukungan ke timnas.

Hal inilah, yang membuat Ketua Umum PSSI yang saat itu baru terpilih yaitu Mochammad Iriawan, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publik sepakbola Indonesia yaitu dengan cara merekrut pelatih top Asia bahkan namanya sudah mendunia karena timnas Korea yang dilatihnya mengubur impian Jerman juara bertahan Piala Dunia 2014, untuk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 dengan mengalahkannya dengan skor 2-0. Shin Tae-yong, akhirnya ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak 28 Desember 2019.

Angin segar dan optimisme, mulai menghinggapi seluruh insan persepakbolaan Indonesia. Secercah harapan mulai nampak, diharapkan Shin Tae-yong dapat membawa prestasi bagi Indonesia.

Namun apa daya, Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia melumpuhkan seluruh aspek ekonomi dunia, tidak hanya aspek ekonomi, sepakbola pun terkena imbas dari pandemi ini.

Seluruh laga kompetitif sepakbola timnas Indonesia tertunda mulai dari, lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar dan Piala AFF 2020. Sehingga timnas Indonesia belum bisa merasakan hasil kemenangan dari tangan dingin Shin Tae-yong di laga resmi.

Praktis Shin Tae-yong, lebih intens menangani Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia dan Piala Asia U-19 2021 di Uzbekistan.

PSSI melakukan pemusatan latihan di Jakarta, Kroasia, dan Spanyol, untuk menghadapi kedua event besar tersebut. Sayangnya, kedua event tersebut ikut dibatalkan FIFA dan AFC karena alasan pandemi Covid-19. Selama memoles Timnas U-19 Shin Tae-yong menerapkan banyak hal baru yang membuat kaget para pemain dan fans sepakbola Indonesia. Semua aspek diperhatikan mulai dari fisik, taktik, mental, Latihan di gym, aspek makanan dan nutrisi, dan lainnya.

Hasilnya setelah melewati berbagai laga uji coba selama di Kroasia dan Spanyol Timnas U-19 dapat bermain penuh spartan selama 90 menit. Sebelum Shin Tae-yong datang, rata-rata para pemain dapat bermain hanya 60-75 menit.

Tidak hanya itu, permainan timnas U-19 lebih modern khas timnas Korea. Perubahan yang dibawa oleh Shin Tae-yong di Timnas U-19, diharapkan menular ke Timnas senior.

Gebrakan berani diambil oleh Shin Tae-yong, dalam persiapannya menghadapi 3 laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar. Shin Tae-yong hanya menyisakan Evan Dimas, dari skuad lama asuhan Simon McMenemy. Rata-rata umur pemain yang dibawa ke Dubai, UEA sangat mencengangkan 22,8 tahun.

Alasan regenerasi dan mental para pemain senior yang sedang drop (karena kalah 5 kali di kualifikasi Piala Dunia) menjadikan Shin Tae-yong berani mengambil Langkah ini.

Optimisme selama persiapan di Jakarta dan Dubai membuat kita yakin jika Timnas Indonesia dapat berbuat banyak di sisa 3 laga tersebut. 2 hasil uji coba selama di Dubai, meski kalah melawan Afghanistan dan Oman tidak menyurutkan keyakinan tersebut.

Debut laga resmi Shin Tae-yong melawan Tahiland dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (3/6) malam WIB.

Menjadi laga debut yang sangat dinantikan oleh seluruh pecinta sepakbola Indonesia. Hasil kemenangan akan menjadi kado manis bagi Shin Tae-yong, sementara bagi pecinta sepakbola kemenangan akan menjadi sebuah asa Timnas Indonesia untuk menjaga peluang Lolos ke Piala Asia 2023.

Laga ini tidak mudah bagi Shin Tae-yong karena Timnas kehilangan banyak pemain di sektor pertahanan. Dimulai dari pencoretan Yanto Basna karena telat dating dalam TC, penolakan Elkan Baggot membela Timnas, belum fitnya Ryuji Utomo, cedera Koko Ari dan Andy Setyo dalam Latihan di Dubai, serta yang terbaru kasus Indispliner Nurhidayat.

Praktis hanya tersisa Arif Satria, Rachmat Irianto, dan Rizky Ridho di pos bek tengah yang berada dalam kondisi siap tempur menghadapi Thailand. Kebobolan 6 gol selama uji coba di Dubai menjadi PR tersendiri bagi lini belakang ditambah krisis bek yang menimpa timnas, hal ini tentu menjadi membuat pusing Shin Tae-yong dalam meracik formula bagi permainan Timnas.

Ditambah lagi Thailand dilatih oleh pelatih top asal Jepang yaitu Akira Nishino. Thailand memburu kemenangan untuk menjaga peluang ke babak selanjutnya lolos ke babak ketiga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Thailand juga mempunyai beberapa pemain berbahaya yang wajib diwaspadai oleh pemain lini tengah dan lini belakang Indonesia. Nama-nama seperti, Tristan Do, Sarach Yooyen, Suphanat Mueanta dan Supachok Sarachat. Nama terakhir Ialah sosok yang mencetak 2 gol ke gawang Indonesia di Stadion GBK, Jakarta pada 10 September 2019.

Shin Tae-yong, pasti sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Thailand kemenangan menjadi harga mati yang ditargetkan oleh pelatih asal Korea. Persiapan yang sudah dipersiapkan sejak di Jakarta dan Dubai menjadi faktor penting untuk Timnas.

Rasa kebersamaan dan kekompakan yang telah terjalin dalam skuad Timnas. Tempaan fisik dari Shin Tae-yong, membuat para pemain siap berjibaku selama 90 menit. Egy Maulana Vikri, Adam Alis dan Evan Dimas menjadi motor penggerak bagi Timnas untuk mengalahkan Thailand. Serta kisah manis, Shin Tae-yong pernah mengalahkan pelatih Thailand Akira Nishino di Liga Champions Asia 2010. Ketika itu, dalam duel babak 16 besar tanggal 11 Mei 2010, Shin Tae-yong yang melatih Seongnam Ilhwa membungkam Gamba Osaka asuhan Nishino dengan skor telak 3-0.

Faktor-faktor inilah yang diharapkan mampu untuk membungkam Thailand, mengalahkan Thailand akan menjadikan motivasi pemain meningkat untuk menghadapi laga selanjutnya melawan UEA dan Vietnam.

Tidak hanya itu, kemenangan melawan Thailand akan mengatrol Rangking FIFA dan menjawab kritik bahwa masa depan sepakbola Indonesia masih cerah. Hal yang paling penting dan harus digaris bawahi adalah, hargailah sebuah proses karena Shin Tae-yong sedang membangun sebuah pondasi untuk sepakbola Indonesia, jangan pecat Shin Tae-yong sebelum kontraknya berakhir.

Salam Kemenangan dan Salam Sepakbola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun