Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Arcandra Tahar Santer Dikabarkan Akan Menjadi Bos PGN

12 Desember 2019   14:08 Diperbarui: 12 Desember 2019   14:07 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : KOMPAS.com / AKHDI MARTIN PRATAMA)

Pasalnya, keuntungan yang dikantongi perusahaan turun 69,87 persen secara tahunan (year-on-year/YOY).

Hingga akhir bulan juni 2019, jumlah keuntungan bersih yang diperoleh PGN hanya sebesar 54,04 juta dolar amerika. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan dapat membukukan keuntungan mencapai 179,39 juta dolar amerika.

Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan tertekannya kinerja bottom line PGN di antaranya anjloknya penjualan minyak dan gas, penurunan nilai properti, serta rugi selisih kurs.

Jumlah pendapatan yang diperoleh PGN pada semester I-2019 terkoreksi 6,69 persen YoY menjadi 1,79 miliar dolar amerika, di mana penjualan minyak dan gas mencatatkan koreksi paling dalam hingga 38,22 persen  YoY menjadi hanya 196,21 juta dolar amerika.

Sedangkan pendapatan dari distribusi gas cenderung stabil, meskipun turun tipis 1,82 persen secara tahunan menjadi 1,33 miliar dolar amerika.

Di sisi lain, perusahaan juga membukukan penurunan nilai atas properti minyak dan gas di blok Pangkah mencapai  44,18 juta dolar amerika.

Merujuk pada laporan keuangan perusahaan, kerugian tersebut diakibatkan karena ada perubahan rencana manajemen terkait pertimbangan teknis dan komersial yang mengakibatkan turunnya profil produksi.

Pada semester I tahun 2019, PGN juga mengalami kerugian atas selisih kurs mata uang yang lebih besar, dari hanya 19,81 juta dolar amerika menjadi 34,07 juta dolar amerika.

Mempertimbangkan kinerja perusahaan yang kurang baik selama semester I tahun 2019, apakah menjadi alasan untuk mengganti susunan pengurus utama perusahaan.

Menteri BUMN Erick Thohir memang sedang melakukan perombakan di sejumlah perusahaan BUMN yang dinilai bermasalah, setelah Pertamina, BTN, PLN, dan kemungkinan Garuda yang juga baru saja tersandung masalah penyelundupan barang ilegal. Menarik kita tunggu gebrakan Erick Thohir selanjutnya.

Sumber : [1] [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun