Tak hanya menayangkan liga-liga top eropa, stasiun televisi swasta juga menanyangkan Liga Champions eropa karena harganya relatif lebih murah, sejak era 90-an sampai saat ini liga Champions tidak pernah luput dari layar kaca pemirsa. Alasan hak siar murah, menjadikan liga Champions dan liga Europa masih rutin disiarkan secara gratis. Selain itu, masih ada turnamen Piala Eropa dan Piala Dunia yang juga masih rutin disiarkan oleh TV swasta di Indonesia.
Walaupun tayangan gratis, tetapi bagi pemilik receiver antena Parabola menjadi petaka, karena tayangan gratis tersebut hanya bisa disaksikan dengan menggunakan antena UHF, sementara antena Parabola diacak dengan alasan berkaitan dengan kebocoran hak siar.
Era saat ini, liga Inggris menjadi sangat populer dimata pecinta sepakbola tanah air. Banyak pecinta sepakbola yang harus trecking memindahkan arah decoder parabolanya untuk melihat tayangan sepakbola top eropa melalui televisi luar negeri atau harus streaming untuk dapat menyaksikan  laga liga Inggris.
Pasti pecinta sepakbola sangat merindukan untuk kembali ke zaman era 90-an atau awal 2000-an ketika semuanya serba gratis. Tentu kita menginginkan menjadi anak kecil, yang dimanja oleh orang tua seperti cerita saya diawal tulisan ini. Hanya yang berkantong tebal saja, yang saat ini bisa menikmati tayangan liga Inggris sebagai liga paling top di dunia.
Salam hangat.
Rujukan : detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H