Saat itu, RCTI menayangkan dua kali dalam seminggu. Pada tahap awalnya, RCTI menyiarkan kompetisi liga Inggris sampai tahun 1993, kemudian hak siarnya diambil alih oleh SCTV dan ANTV. Pada waktu itu, SCTV mendapatkan jatah siaran Sabtu malam, sedangkan ANTV menyiarkan liga Inggris pada Minggu Malam. Pada saat disiarkan oleh SCTV dan ANTV, pada saat itu Manchester United dibintangi oleh sosok kontroversial Eric Cantona yang terkenal dengan sebutan "King Kungfu", sementara Liverpool dibintangi oleh Robbie Fowler dan Alan Shearer masih bermain di Blackburn Rovers.
SCTV dan ANTV, menayangkan liga Inggris sampai musim 1996/1997. Setelah itu, SCTV sendirian melanjutkan hak siarnya hingga musim 2000/2001. Pecinta liga Inggris saat itu, pasti akan teringat dengan iklan keramik tak usah saya sebutkan merk-nya, yang tidak retak atau rusak ketika dijatuhi salah satu bidak catur yang tinggi besar seperti raksasa.
Sementara untuk persaingan perebutan gelar juara liga Inggrisnya, pada saat itu diramaikan persaingan Manchester United dan Arsenal. Karena SCTV, menyiarkan liga Inggris selama 7 musim beruntun, predikat TV liga Inggris sempat melekat kepada SCTV saat itu. Sebelum akhirnya TPI (sekarang bernama MNCTV), mengambil alih jatah hak siarnya mulai musim 2001/2002.
Setelah itu, ada TV7 (sekarang bernama Trans7) mengambil hak siar liga Inggris hingga musim 2006/2007. Saat TV7, menayangkan liga Inggris pecinta sepakbola Indonesia dimanjakan, karena di akhir pekan ada 5 pertandingan yang disiarkan live oleh TV7. Saat, hak siar dipegang oleh TV7 persaingan liga Inggris diramaikan oleh 3 kuda pacu yaitu Manchester United, Arsenal dan Chelsea dengan Jose Mourinho yang diberi dana melimpah oleh raja minyak dari Rusia Roman Abramovich.
Kemudian, tayangan liga Inggris menjadi barang mahal dan langka bagi pecinta sepakbola yang berkantong pas-pasan. Setelah hak siar dibeli oleh TV berbayar milik Malaysia, yaitu Astro. Hak eksklusif dimiliki oleh Astro, selama tiga tahun sejak 2007. Walaupun ada yang bisa beradaptasi dengan model seperti ini, namun banyak juga yang memprotes langkah bisnis seperti ini. Setelah Astro, bergantian hak siar liga Inggris di pegang oleh Aora, Indovision, BEIN sport hingga kini MolaTV bergantian menjadi pemegang hak siar liga terpopuler.
Dengan semakin melambungnya harga hak siar liga Inggris membuat TV swasta mengalami kesulitan untuk menyiarkan liga Inggris secara gratis. Sebelum TVRI menyiarkannya musim ini, selama tiga musim ke depan. Ada MNC Group yang sempat rutin menyiarkan saat Indovision mendapat jatah hak siar, dan saat BEIN sport berbagi tayangan dengan Indovision, RCTI dan MNCTV sebagai perusahaan induknya sempat menayangkan 3 musim sampai musim kemarin.
Tetapi, bagi pecinta sepakbola era 90-an, liga Italia-lah yang selalu jadi tontonan yang wajib ditunggu oleh pecinta sepakboal Indonesia saat itu. Liga Italia lebih populer dari pada liga Inggris, karena pada saat itu banyak pemain top bermain di liga Italia, sebut saja Maradona, Ronaldo, Zidane, Kaka, Ibrahimovic, Crespo, dll. RCTI memegang hak siar liga Italia mulai 1993-2002.
Saat itu, kehadiran Rayana Djakasurya (saat itu wartawan Tabloid Bola yang bertugas di Italia) sebagai reportase, yang memberikan laporan langsung dari Italia sebelum pertandingan dimulai melalui sambungan telepon, semakin menambah aroma liga Italia serasa kita menyaksikan pertandingan langsung dari dalam arena.
Saat ini, RCTI kembali bernostalgia dengan kesuksesannya dimasa lalu dengan menayangkan kembali liga Italia, mulai pekan ke-12 RCTI menanyangkan liga Italia yang terkenal dengan sebutan Seri A.
Lalu, bagaimana dengan liga lainnnya, sejak dulu La Liga atau Bundesliga tidak begitu populer dengan pemirsa televisi di Indonesia. Faktor kepindahan Cristiano Ronaldo ke Real Madrid, sempat mengatrol kepopuleran La Liga akibat persaingan dengan Lionel Messi, tetapi ketika Ronaldo pindah ke Juventus pamor La Liga kembali memudar. Apalagi gelar La Liga hanya sering diperebutkan oleh dua kuda pacu, Real Madrid dan Barcelona.