Ada baiknya pemain dan pelatih sama-sama bersikap profesional. Mungkin, hal ini bisa disamakan dengan kasus cerita, pasangan suami-istri yang masih tinggal dalam satu atap rumah setelah pengadilan agama memvonis cerai untuk berpisah, tetapi putusan cerai dari pengadilan agama per tanggal 19 November 2019. Pasangan suami-istri tersebut pasti akan merasa canggung atau sungkan. Ada baiknya suami-istri tetap berhubungan baik sampai resmi bercerai, salah satunya dengan cara memberi kado manis agar perpisahan mereka berkesan.
Kado manis ini, mungkin yang bisa memotivasi timnas Indonesia untuk kalahkan Malaysia. Dalam kondisi terbaik pun, timnas Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia saat bertanding di Satdion Gelora Bung Karno Jakarta pada laga kandang timnas melawan Malaysia. Dengan skuad baru yang masih segar, karena ada tambahan beberapa pemain baru produk lama seperti Septian David dan Febri Haryadi. Semoga bisa menghadirkan dimensi baru dalam skema penyerangan timnas.Â
Kemenangan akan menjadi kado manis untuk perpisahan Simon McMenemy dan sebagai obat pelipur lara, karena timnas belum meraih kemenangan sama sekali. Semoga Simon McMenemy mempunyai senjata pamungkas yang akan dikeluarkannya saat laga melawan Malaysia. Seperti sebuah film drama laga serial Indonesia, seorang Ksatria akan mengeluarkan aji-ajinya (senjata pamungkasnya), jika dalam kondisi terdesak. Sehingga senjata pamungkas terakhir Simon McMenemy, dapat menghadirkan kemenangan perdana bagi timnas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H