Laga Big Match akhir pekan ini, akan tersaji di dua liga top kompetisi eropa. Laga yang menyedot perhatian seluruh pecinta sepakbola dunia akan tersaji di Liga Inggris dengan mempertemukan Juara Liga Champions Musim 2018 / 2019 melawan Juara Liga Inggris Musim 2018 / 2019, yaitu antara Liverpool Vs Manchester City.
Laga ini, merupakan persaingan antar pelatih dan pemain yang sudah terlibat duel panas dalam tiga musim terakhir. Tensi panas mulai terjadi sejak musim 2017 / 2018 ketika Liverpool menyingkirkan Manchester City di babak Perempatfinal Liga Champions, persaingan terus memanas hingga saat ini.
Sementara, laga big match lainnya terjadi di Liga Italia, yang merupakan laga klasik atau bisa disebut seperti laga el clasico-nya Liga Italia, yaitu mempertemukan Juventus Vs AC Milan. Juventus yang merupakan juara Liga Italia berturut-turut selama 8 musim terakhir akan melawan AC Milan yang sedang dalam kondisi terpuruk.
Sejak AC Milan mengalami masalah finansial, AC Milan sudah keluar secara teratur dalam persaingan perburuan scudetto. Dalam beberapa musim terakhir, persaingan dipanaskan oleh Juventus, Napoli, Inter Milan Dan AS Roma.
Melihat gengsi dan kelas laga big match akhir pekan ini antara Liverpool Vs Manchester City dan Juventus Vs AC Milan jelas sudah beda kelas dan gengsi, seluruh perhatian pecinta sepakbola dunia akan tertuju kepada Liga Inggris, menyaksikan pertandingan bak partai final Liga Inggris antara Liverpool Vs Manchester City.
Musim lalu perlombaan memperebutkan trofi Liga Inggris dimenangkan oleh Manchester City dengan hanya berjarak 1 poin dari Liverpool. Musim ini pun, persaingan Liga Inggris akan melibatkan, dua kuda pacu yang sama yaitu Liverpool dan Manchester City yang saat ini berjarak 6 poin.
Jika kemenangan menjadi milik Liverpool, semakin memperlebar jarak menjadi 9 poin dan memperbesar kans Liverpool untuk menjadi juara di akhir musim nanti. Jika kemenangan menjadi milik Manchester City, maka jarak semakin diperkecil hanya menjadi 3 poin artinya persaingan akan semakin memanas dan terbuka.
Berbicara mengenai, perbedaan kelas Liga Inggris dan Liga Italia dalam 10-15 musim terakhir, saat ini Liga Inggris semakin unggul dibandingkan Liga Italia maupun liga top eropa lainnya. Dalam bahasa ekonomi, siapa yang bisa bertahan melawan arus perubahan dialah yang akan jadi pemenang pengusa pasar.
Kita ambil contoh, bahwa salah satu perusahaan merk HP terkenal yaitu Nokia, dulu menguasai pasar penjualan HP terbesar selama kurang lebih 14 tahun. Kemudian, ketika ada perubahan Nokia masih merasa puas dengan produk-produknya dan tidak mau berinovasi, masih merasa pede dengan operasi symbian dan terlambat ketika mengganti sistemnya menggunakan windows phone.
Oleh karenanya mereka tergerus oleh smartphone bersistem operasi menggunakan android dan ios pada saat itu, kemudian persaingan dimenangkan oleh Samsung dan iPhone. Saat ini, smartphone dengan sistem android dan ios yang merajai pasaran.
Contoh lain yang terjadi di Indonesia, untuk usaha penjualan atau perdagangan saat ini yang merajai pasaran adalah usaha yang menerapkan sistem penjualan berbasis online. Penjualan fashion dengan sistem tradisional atau konvensional banyak yang mengalami gulung tikar.
Perubahan itu tersebut, tidak disadari oleh pengelola Liga Italia, mereka masih belum bisa move on dari romansa kesuksesan dimasa lalu saat menjadi pemilik liga terbaik dunia di era 1990-an dan awal 2000-an.
Sejak liga-liga top sepakbola eropa berubah menjadi industri komersial, Liga Inggris menjadi liga yang paling menarik untuk ditonton karena banyaknya pemain bintang dan pelatih top yang meramaikan persaingan Liga Inggris. Serta, mempunyai ciri chas permainan kick and rush yang menampilkan permainan cepat dan menyerang sehingga penonton merasa menikmati melihat permainan Liga Inggris.
Faktor lain, yaitu adanya kasus Calciopoli yang menurunkan pamor Liga Italia di mata pecinta sepakbola dunia. Hanya fans-fans klub tradisional yang masih bertahan untuk menyaksikan Liga Italia.
Jika kita mundur, 15 tahun lalu di musim 2004-2005 seandainya di akhir pekan ini, ada partai Liverpool Vs Manchester City dan Juventus Vs AC Milan. Publik sepakbola dunia, akan melihat partai big match Juventus Vs AC Milan. Karena 15 tahun yang lalu, pamor Liga Italia masih diatas Liga Inggris banyak pemain bintang yang bermain di Juventus dan AC Milan.
Di Juventus pada saat itu ada Buffon, Cannavaro, Thuram, Nedved, Del Piero dan Ibrahimovic. Kemudian di skuad AC Milan ada Kaka, Shevchenko, Maldini, Nesta, Crespo dan Cafu. Sementara pada musim 2004 / 2005, bintang Liverpool dan Manchester City masih minim.
Skuat Liverpool yang terkenal saat itu Dudek, Carragher, Gerrard, Xabi Alonso, sementara pemain bintang skuad Manchester City, yaitu David James, Shaun Wright-Philips dan Robbie Fowler. Otomatis melihat skuad yang ada dan pamor liga pada musim 2004 / 2005, penikmat sepakbola lebih memilih menonton laga Juventus Vs AC Milan.
Melihat persaingan Liga Musim ini, Liverpool dan Manchester City banyak dihuni oleh pemain bintang terutama skuad mahal Manchester City. Tanpa media promosi pun, laga Liverpool Vs Manchester City akan menyedot perhatian jutaan pasang mata seluruh dunia dibandingan dengan laga Juventus Vs AC Milan.
Permainan taktik gegenpressing ala Jurgen Klopp diramu dengan serangan balik cepat akan bertemu dengan dominasi penguasaan bola ala Pep Guardiola ditambah umpan-umpan cantik di luar nalar kita.
Ditambah lagi, aroma persaingan perebutan titel juara dan gengsi antar pelatih membuat laga ini tidak boleh dilewatkan. Terlebih sebelumnya pelatih Manchester City sudah melayangkan psywar kepada Liverpool, perihal diving Sadio Mane saat melawan Aston Villa.
Sedangkan, laga Juventus Vs AC Milan tidak memperebutkan gelar Liga Italia, sehingga gengsinya berbeda kelas dibanding laga-laga prestise Liverpool vs Manchester City, karena AC Milan tercecer di posisi ke-13.
Jika dalam beberapa tahun ke depan, Liga Italia masih belum ada perbaikan dalam pengelolaan liga, maka, pamor Liga Italia masih kalah dari Liga Inggris maupun Liga Spanyol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H