Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pecat Simon McMenemy, Langkah Awal Ketua Umum PSSI Memperbaiki Sepak Bola Indonesia

6 November 2019   17:12 Diperbarui: 7 November 2019   08:30 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simon McMenemy pelatih Timnas Indonesia, resmi dipecat oleh PSSI. Kabar dipecatnya Simon McMenemy dari akun resmi Instagram PSSI. "PSSI secara resmi berpisah dengan Simon McMenemy. Simon akan menjalani laga terakhir kontra Malaysia pada  19 November mendatang di Kuala Lumpur. Terima kasih, Coach Simon!" tulis akun instagram PSSI.

Kabar pemecatan Simon McMenemy, sebenarnya bukan kabar yang mengejutkan. Karena sejak menangani Timnas Indonesia performa tim besutan Simon McMenemy, tidak seperti saat Simon McMenemy masih menangani Timnas Filipina di Piala AFF 2010 atau saat membawa Bhayangkara FC Juara Liga Indonesia 2018. 

Sentuhan tangan dingin dan daya magis Simon McMenemy seperti hilang, permainan timnas Indonesia bisa dikatakan dibawah standar dan membosankan. Dari 7 laga bersama timnas, Simon McMenemy hanya meraih 2 kemenangan dan menelan 5 kekalahan. 

Dosa besar Simon McMenemy, yang akan selalu diingat oleh publik sepakbola tanah air adalah 3 kekalahan, dari sesama Negara ASEAN melawan Malaysia (kalah 2-3), Thailand (kalah 0-3) dan Vietnam (kalah 1-3) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Tiga kekalahan yang membuat Indonesia kehilangan muka dikandang sendiri, juga memupuskan harapan Indonesia untuk lolos ke babak ketiga.

Ketua umum PSSI yang baru saja terpilih, Mochamad Iriawan atau yang dikenal dengan nama Iwan Bule langsung mengambil gebrakan dalam waktu 4 hari sejak dilantik, dengan memecat Simon McMenemy. Langkah yang diambil oleh Iwan Bule patut kita apresiasi. Namun, yang perlu ditindaklanjuti selanjutnya adalah siapa yang akan mengisi kursi pelatih selanjutnya patut kita tunggu.

Selain gebrakan dengan memecat pelatih, publik juga berharap ada perbaikan secara menyeluruh masalah persepakbolaan Indonesia. Selama ini publik sepakbola tanah air, merasa jenuh dan bosan mendengar banyaknya masalah dan hiruk pikuk persepakbolaan tanah air. Bukan prestasi yang sering kita dengar, tetapi masalah kericuhan suporter, mafia sepakbola, praktek pengaturan skor, persoalan wasit, bentrok jadwal liga dengan timnas, dan masalah lainnya yang masih menumpuk.

Yang patut dicermati, siapapun calon pengganti Simon McMenemy akan sia-sia jika segala permasalahan yang ada tidak segera diselesaikan oleh PSSI.  Kita mengharapkan sepakbola berjalan dalam rel yang benar tanpa ada konflik dan kepentingan. 

Sejak penulis mengamati persepakbolaan Indonesia mulai era Ketua PSSI Azwar Anas hingga saat ini, prestasi timnas Indonesia tidak dalam masa keemasan. Kita tidak perlu memimpikan prestasi timnas seperti kisah kerajaan Majapahit, yang menjadi kerajaan Nusantara yang sangat disegani dan mencapai puncak kejayaannya pada masa itu. 

Atau kita tidak perlu membayangkan kisah cerita sepakbola Indonesia yang begitu disegani di Asia sebelum era 1990-an.  Yang publik sepakbola tanah air harapkan, adalah segera ada perbaikan yang nyata dari pengurus PSSI saat ini untuk segera memperbaiki segala macam permasalahan sepakbola Indonesia.

Kita merindukan suporter yang damai, ketika kita merasa nyaman mengajak keluarga kita untuk berlibur melihat pertandingan sepakbola di dalam stadion tanpa ada rasa khawatir akan ada kericuhan akhir pekan. Kita juga merindukan, timnas Indonesia bisa jadi Juara di tingkat Asean, karena sejak 1991 timnas Indonesia puasa gelar di level senior.

Jika segala macam permasalahan yang ada dapat diselesaikan, dan persepakbolaan Indonesia sudah berjalan pada rel yang benar maka siapapun pelatih yang menangani timnas Indonesia akan membawa Indonesia Juara. Karena suasana kompetisi dan sepakbola yang kondusif akan membawa pengaruh yang positif untuk perkembangan sepakbola Indonesia ke depan.

Semoga, langkah awal yang diambil oleh Iwan Bule dengan memecat Simon McMenemy, merupakan babak baru untuk perkembangan sepakbola Indonesia. Dalam kondisi darurat seperti ini, atau jika yang dibutuhkan adalah prestasi instan. 

Maka, nama pelatih yang wajib untuk menggantikan Simon McMenemy harus mempunyai nama besar. Karena dengan segala permaslahan sepakbola yang ada saat ini, diperlukan tangan dingin dari pelatih yang sudah berpengalaman di pentas dunia dan punya kualitas. 

Nama yang beredar dalam beberapa hari terakhir adalah Luis Milla yang sudah tidak asing buat pecinta sepakbola Indonesia dan Shin Tae-yong pelatih asal Korea Selatan yang membawa Korea Selatan Lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia.

Jika penulis, memberikan saran dan analisa dalam kondisi saat ini pelatih berkualitas yang perlu didatangkan dari Jepang atau Korea Selatan. Karena melihat postur tubuh dan fisik yang tidak jauh berbeda, serta pelatih asal Jepang atau Korea Selatan memiliki aturan dan kedisiplinan yang ketat. Sehingga sangat cocok dengan karakter pemain Indonesia yang terkadang kurang disiplin atau indispliner. Jika melihat ketersediaan yang ada, maka Shin Tae-yong wajib didatangkan. Karena kita sudah tau kualitasnya di Piala Dunia 2018 bersama tim Korea Selatan.

Selamat Bekerja Ketua PSSI, langkah awalmu sudah tepat. Publik menantikan gebrakanmu selanjutnya demi perbaikan sepakbola Indonesia. Tidak hanya dilan yang rindu akan sosok milea, publik sepakbola juga rindu dengan prestasi timnas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun