Mohon tunggu...
Sonya Leoni Selan
Sonya Leoni Selan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bercerita tentang pendidikan dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Kontekstual

29 Agustus 2022   17:30 Diperbarui: 29 Agustus 2022   21:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan kontektsual merupakan pendidikan non formal yang pembelajarannya sedikit berbedah dari pembelajaran yang di lakukan di sekolah formal.

Namun ranah pembelajaranya tidak terlepas dari metode litersi(membaca dan menulis). Literasi merupakan dasar dari pendidikan kontekstual.

Saya sangat tertarik dengan pendidikan kontekstual, dimana pendidikan yang memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk  meriset( mencari dan menemukan sendiri) sesuatu yang ingin mereka ketahui.

Pendidikan kontekstual mengajak anak-anak untuk memahami diri mereka dan apa yang ada di sekitar mereka.

Selain itu pendidikan kontekstual juga mengajak anak-anak untuk melihat permasalahan yang ada di sekitar mereka dan bisa berpikir kritis hingga nantinya mereka bisa memecahkan masalah tersebut.

Pendidikan kontekstual yang di bangun di desa Oebo, Kecamatan Kuanfatu merupakan salah satu kunci ketika nantinya membawa perubahan terhadap desa tersebut. Di bentuk dalan suatu komunitas yang namanya komunitas O'of Tilun.

Pendidikan yang  di lakukan oleh kami para fasilitator adalah mengajak anak- anak untuk meriset tentang sesuatu hal.

Sudah beberapa tahun ini, pendidikan kontekstual tetap berjalan sampai saat ini, dan sudah banyak hal yang di lakukan oleh anak-anak di desa Oebo.

Salah satunya adalah anak-anak disuruh untuk menenun. Nah, sebelum mereka menenun mereka di suruh untuk melakukan riset terlebih dahulu.

Meriset dijadikan cara belajar dan dialog menjadi kunci dalam pencaharian pengetahuan tentang bagaimana menenun. Mencari narasumber merupakan salah satu kegiatan yang di perlu laksanakan terlebih dahulu.

 Sampai sekarang masih banyak orang memandang sebelah mata tentang pendidikan kontekstual, tapi bagi saya pendidikan kontekstual sangat menjawab kebutuhan ilmu pengetahuan bagi anak-anak khususnya di desa.

Kalau di sekolah anak-anak di ajarkan sesuai kurikulum yang di siapkan oleh penerintah, namun dalam pendidikan kontekstual anak-anak di ajar untuk bagaimana memanfaatkan pangan lokal yang ada di desa mereka. Jadi anak-anak yang langsung turun tangan dalam mengerjakan project yang di tentukan.

Pendidikan kontekstual menolong anak-anak memanfaatkan atau mengelolah hasil alam menjadi sesuatu yang menarik ketika dilihat oleh orang-orang sekitar.

Harapan kami kedepan adalah dengan adanya pendidikan kontekstual di sini, anak-anak mampu berpikir kritis sesuai dengan situasi yang ada disekitar mereka, karakter mereka juga lebih di bentuk menjadi lebih baik.

Dan nantinya mereka mampu memberdayakan aset-aset yang ada di desa Oebo menjadi sesuatu yang nantinya membawa perubahan dan bisa saja mereka mampu menciptakan lapangan kerja untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Sonya Leoni Selan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun