Mohon tunggu...
Sony WijayaNurcholis
Sony WijayaNurcholis Mohon Tunggu... Lainnya - saya mahasiswa

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Moda Transportasi Darat Berbasis Rel untuk Menunjang Kebutuhan Transportasi Umum dan Mengurangi Polusi Udara

11 Juni 2024   22:29 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan transportasi umum berbasis rel di Indonesia sebagai solusi untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan telah menarik perhatian para peneliti dan praktisi transportasi di dalam negeri. Melalui penelitian-penelitian yang dilakukan di Indonesia, langkah ini diakui sebagai langkah progresif yang memiliki potensi besar dalam menciptakan dampak positif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Berdasarkan penelitian di dalam negeri, terdapat konsensus mengenai urgensi pengembangan transportasi umum berbasis rel sebagai alternatif bagi kendaraan pribadi. Dalam jurnal "Transportasi: Jurnal Ilmiah Bidang Teknik Sipil" (Volume 20, Nomor 2) oleh Prayitno dan Joko (2020), disoroti bahwa peningkatan kendaraan pribadi di perkotaan Indonesia telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Solusi pemerataan transportasi umum berbasis rel menjadi penting untuk mengurangi tekanan pada infrastruktur jalan raya dan mendorong transisi ke mode transportasi yang lebih berkelanjutan.

Penelitian oleh Tamin dan Aulia dalam "Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan" (Volume 6, Nomor 1) menjelaskan bahwa polusi udara di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Kendaraan bermotor menjadi penyumbang utama emisi gas buang dan partikulat berbahaya. Dalam konteks ini, pengembangan sistem transportasi umum berbasis rel memiliki potensi besar untuk mengurangi polusi udara. Dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih ramah lingkungan, emisi karbon dan partikulat dapat ditekan, menghasilkan udara yang lebih bersih dan lebih sehat bagi penduduk perkotaan.

Selain dampak lingkungan, pengembangan transportasi umum berbasis rel juga memiliki manfaat ekonomi yang signifikan. Dalam "Jurnal Ekonomi Pembangunan" (Volume 20, Nomor 2) oleh Setyowati (2019), dikemukakan bahwa investasi dalam pengembangan infrastruktur transportasi umum dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek tersebut menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam berbagai tahap, dari perencanaan hingga operasional. Dampak ini tidak hanya dirasakan di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat lokal di daerah-daerah yang dilalui oleh jalur transportasi tersebut.

Namun, untuk menghadirkan dampak positif tersebut, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci. Menurut penelitian dalam "Jurnal Transportasi" (Volume 20, Nomor 2) oleh Santosa et al. (2020), implementasi proyek transportasi umum berbasis rel memerlukan sinergi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Koordinasi yang baik dalam perencanaan, pembangunan, dan operasional menjadi faktor penting dalam menjamin kesuksesan proyek ini.

Secara keseluruhan, berdasarkan penelitian-penelitian dalam jurnal-jurnal Indonesia, pengembangan transportasi umum berbasis rel di Indonesia untuk mengurangi polusi dan kemacetan memiliki dasar yang kuat. Dengan mengutip penelitian-penelitian ini, kita dapat melihat bahwa langkah ini dianggap sebagai langkah strategis yang memiliki dampak positif dalam mengurangi dampak negatif pertumbuhan perkotaan. Namun, implementasi yang sukses memerlukan dukungan komprehensif dari berbagai pihak dan keterlibatan aktif dalam memastikan dampak positif yang diinginkan tercapai.

Diharapkan pada Pemerintahan baru di tahun 2024 bisa berkoordinasi dengan seluruh kalangan yang ada di Indonesia mulai dari organisasi, komunitas, maupun para pekerja sipil yang digaji oleh negara untuk memajukan Indonesia. Perlu juga bagi masyarakat umum agar memakai angkutan umum seperti krl dan lain lain untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor agar polusi di Indonesia semakin berkurang, kita harus mencontoh dari negara maju bagai mana mereka selalu memakai angkutan umum dan sangat jarang memakai kendaraan pribadi. Pemerintah juga harus menyediakan fasilitas angkutan umum yang merata tidak hanya di kota besar saja tapi di daerah yang terpencil juga harus ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun