Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Psikologi [2] Perspektif Utama dalam Pendekatan Psikologi-Psikodinamik

14 Juli 2019   13:29 Diperbarui: 28 Juni 2021   22:30 2968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Freud, seorang individu diharapkan berada dalam kondisi mental stabil ketika ketiga elemen berada dalam tahap keseimbangan. Ketika ego berada dalam kondisi bentrok atau konflik dengan id dan superego, hasilnya akan berupa tekanan psikologis atau ketidakseimbangan. 

Menurutnya, kita manusia hanya tahu sedikit tentang pikiran atau proses berpikir kita dan istirahat tetap tersembunyi dari kita atau hadir dalam pikiran bawah sadar kita.

Psikodinamik Carl Jung

Ahli Psikoterapi Swiss memperluas teori Psikodinamik yang didalilkan oleh Freud pada abad ke-20. Dia berusaha untuk mengintegrasikan yang berlawanan, sambil tetap mempertahankan entitas masing-masing. 

Versinya tentang Psikodinamik kurang memberi perhatian pada konflik antara Id dan Superego; alih-alih fokusnya lebih pada memadukan berbagai bagian atau corak kepribadian.

Baca juga : "Behavior-Therapy dan Psikodinamika" Dalam Intervensi Klinis

Teori Psikodinamik dalam Konteks Saat Kini dan Penerapannya pada Studi Kepemimpinan dan Organisasi

Dalam konteks saat ini, teori psikodinamik dianggap sebagai bidang multidisiplin yang berada dalam tahap evolusi berkelanjutan. Fokusnya adalah pada analisis dan investigasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran manusia, pola respons dan berbagai faktor lainnya.

  1. Inti Tema Hubungan Konfliktual atau konsep "Inner Theatre": Mc Dougall (1985), berfokus pada konsep teater dalam dan menjelaskan bagaimana pengalaman awal kita tentang masa kanak-kanak dalam hubungannya dengan pengasuh kita memengaruhi atau mengatur perilaku kita sehari-hari atau pola respons. Dalam teater batin kita, manusia memiliki kecenderungan untuk mengembangkan tema hubungan yang kompleks selama periode waktu tertentu, yang berkontribusi dalam pengembangan tipe kepribadian kita, yang juga dianggap sebagai CCRT atau Core Conflictual Relationship Themes (Luborsky & Crits-Christoph, 1998) . Analisis teater dalam atau CCRT, akan membantu kita untuk memahami perbedaan dalam pola perilaku individu dan motivasi yang mendasarinya, penyebab konflik baik di tempat kerja maupun di depan pribadi dan memberikan solusi yang tepat untuk memperkuat hubungan interpersonal atau meningkatkan produktivitas.
  2. Hubungan Pemimpin dan Pengikut: Teori Psikodinamik dengan tepat menjelaskan esensi kepemimpinan, dengan menganalisis berbagai motif yang mengatur perilaku seorang pemimpin dalam konteks organisasi. Penekanannya adalah pada hubungan antara para pemimpin dan pengikut untuk memastikan keberhasilan dan kesejahteraan organisasi, pola motivasi mereka, preferensi untuk individualisme atau bekerja secara kolaboratif dalam sebuah kelompok. Studi psikodinamik juga menganalisis sisi gelap kepemimpinan.
  3. Studi psikodinamik membantu dalam analisis arus bawah organisasi: Teori ini memberikan jawaban atas penyebab arus bawah organisasi yang bisa merupakan hasil dari masalah hubungan, masalah komunikasi kelompok & kurangnya motivasi, masalah perilaku pemimpin atau neurosis organisasi yang lengkap. Pendekatan psikodinamik mengadopsi pendekatan klinis atau lebih fokus pada wawasan pribadi untuk menyelesaikan akar penyebab masalah dengan menciptakan praktisi yang reflektif dan bertanggung jawab.
  4. Evaluasi Sistematik dan pendekatan yang komprehensif: Teori ini membantu dalam penyelidikan sistematis dan mendalam tentang penyebab masalah hubungan atau perilaku dalam konteks organisasi dengan berfokus pada interaksi individu, kelompok atau seluruh komunitas. Berbagai metode diadopsi untuk menyelidiki penyebab masalah seperti studi kasus kehidupan nyata, umpan balik 360 derajat, pelatihan dan wawancara mendalam untuk menganalisis berbagai perspektif perilaku.

Baca juga : Psikodinamika sigmund Freud

Keterbatasan Teori Psikodinamik

  • Teori Freud telah dikritik dengan alasan terlalu subjektif dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, karena karyanya didasarkan pada analisis perilaku pasien yang menjalani perawatan untuk masalah mental dan fokusnya lebih pada disfungsi atau abnormal. .
  • Teori ini gagal menjelaskan solusi untuk mendorong reformasi perilaku pada individu atau pemimpin. 
  • Fokusnya lebih pada peningkatan kesadaran diri dan dengan demikian tidak bisa secara praktis dikaitkan dengan bidang pelatihan untuk mengubah perilaku.
  • Pendekatan psikodinamik banyak berfokus pada aspek individualistik atau gaya kepemimpinan atau kepribadian seorang pemimpin, yang karenanya mengabaikan masalah sistemik atau bidang struktural yang menjadi perhatian.

***
Solo, Minggu, 14 Juli 2019. 12:50 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun