Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Monolog untuk Bawang

16 April 2019   08:10 Diperbarui: 16 April 2019   08:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tidak bermaksud membuatmu menangis
aku tidak bermaksud apa-apa
tetapi ini tidak membuat engkau bertahan
dari mengupas tubuhku
lapis demi lapis

air mata mengaburkan matamu saat meja terisi
dengan sekam, potong daging
semua puing-puing pengejaran
manusia yang tertipu miskin
engkau mencari hatiku

perburuan yang engkau inginkan
di bawah setiap kulitku
terletak kulit lain
aku bawang murni
persatuan murni
dari luar dan dalam
permukaan dan inti rahasia

lihatlah dirimu
memotong dan menangis
apakah ini caramu menjalani hidup
pikiranmu
pisau tanpa henti
didorong oleh fantasi kebenaranmu

persatuan abadi
memotong kulit demi kulit
dari berbagai hal
hancurkan dan robek
satu-satunya tandamu
kemajuan
cukup sudah

engkau tidak harus bersedih
karena dunia dilirik melalui selubung
bagaimana lagi yang bisa dilihat
bagaimana engkau akan merobek
selubung mata selubung itu

bahwa engkau adalah
engkau yang ingin memahami hati
dari banyak hal
haus untuk tahu di mana artinya kebohongan
cicipi apa yang engkau pegang
di tanganmu, jus bawang

kulit putih, cabik aku yang menyengat
engkaulah satu-satunya
berkeping-keping
apa pun yang engkau maksud
untuk mencintai, dalam arti untuk
engkau mengubah diri sendiri
engkau bukan siapa dirimu

jiwamu memotong momen ke momen dengan pisau
keinginan segar, tanah ditaburkan
dengan kulit yang ditinggalkan
dan di lingkaran terdalammu

bukan satu, bodoh, engkau terbagi dalam hati
hilang dalam labirin kamar, darah, dan cinta
hati yang suatu hari akan mengalahkanmu sampai mati

***
Solo, Selasa, 16 April 2019. 7:57 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun