Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangisan Ibu Alam

18 Maret 2019   17:26 Diperbarui: 18 Maret 2019   17:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

butuh waktu lama bagiku
untuk memperbaiki cara hidup kalian
karena kalian telah menjadi bermusuhan
aku tidak punya lagi untuk diberikan

tanahku penuh dengan sampah
anak-anakku terlantar
mereka hidup dalam ketakutan sangat
menonton teman-teman menghilang

kalian memperlakukan aku seperti lelucon
mencekikku dengan asap kalian
lepaskan aku dari pakaian apa pun
dan tinggalkan aku dengan musuhku

aku telah menjadi buatan manusia
yang melayani kalian seperti pelayan
tidak alami dan tidak murni
penyakit tanpa obat

apakah kalian tahu bagaimana perasaanku
lihat bekas luka yang aku sembunyikan
aku kehilangan hak dan suaraku
kalian meninggalkanku tanpa pilihan

aku dibentuk berdasarkan keserakahan
dalam kesakitan aku terisak dan berdarah
aku sudah terinfeksi
disalahgunakan dan diabaikan

apakah kalian mendengar aku menangis
aku sakit dan sekarat
kalian adalah terapiku
cintai aku dan bebaskan aku

anak-anakku, aku mencintai kalian
aku harap kalian juga mencintaiku
ibu kalian membutuhkan kalian sekarang
bantu aku, aku akan menunjukkan caranya

daur ulang dan hemat
perhatikan hak yang pantas aku dapatkan
dengar suaraku yang melemah
bantu aku mendapatkan kembali ketenanganku

tampaknya apa yang kalian lakukan
lebih berpengaruh pada kalian
aku ibu alam
bukan manusia pasti

kalian menjalani kehidupan yang kalian tiriskan
kalian menghirup udara yang kalian nodai
minumlah air tanah kalian
dan makan makanan yang kalian manja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun