Memang, langsung dari aplikasi yang menawarkan layanan dan bahan makanan ke Apps for Entertainment, smartphone telah merasuki atau lebih tepatnya, menginvasi hidup kita sedemikian rupa sehingga sekarang sulit untuk membayangkan seperti apa hidup kita jika bukan karena itu.
Kemudahan dan kemudahan penggunaan yang disediakan perdagangan berbasis smartphone sangat berguna di negara-negara seperti Indonesia di mana waktu keterhubungan dan masalah lain seperti penetrasi internet rendah membuat konsumen dan produsen sama-sama kesulitan untuk meningkatkan bisnis mereka.
Penjelasannya, karena smartphone tersebar di Indonesia dan karena itu, operator seluler menyediakan bandwidth dan data dengan harga murah, siapa pun dan setiap orang yang memiliki smartphone dapat memotong kebutuhan untuk memiliki PC dengan akses broadband dan sebagai gantinya, menggunakan smartphone sebagai penanda identitas dan sebagai media perdagangan.
Lihatlah ke sekeliling di setiap kota di Indonesia dan kita akan menemukan bahwa hampir semua orang meminta nomor ponsel dari informasi lain karena perangkat ada di mana-mana, berarti bahwa komunikasi orang ke orang memang telah diubah oleh smartphone.
Selain itu, telah memberdayakan jutaan pedagang kecil dan pengusaha untuk meningkatkan bisnis mereka dengan menjangkau pasar yang belum dimanfaatkan untuk semuanya.Â
Bahaya dan Kerugian dari Smartphone di Mana-mana
Karena itu semua, ada beberapa kerugian dari jangkauan luas smartphone. Salah satunya adalah bahwa individu jahat telah menemukan lebih mudah untuk mengakses detail pribadi pengguna dan kemudian melecehkan mereka untuk semuanya, mulai dari telemarketing hingga tujuan yang lebih berbahaya seperti peretasan dan melakukan penipuan berbasis online dan mobile.
Terlebih lagi, dengan smartphone yang ada di mana-mana, mudah bagi siapa saja untuk mengakses banyak sekali data pengguna dan kemudian menggunakannya untuk menyedot uang dan barang berharga lainnya.
Memang, ini adalah masalah global dan tidak terbatas pada negara atau wilayah tertentu seperti yang ditunjukkan skandal di Facebook dan Cambridge Analytica di mana akses tidak sah ke data pengguna telah digunakan untuk iklan politik bertarget dan kegiatan melanggar hukum lainnya.
Selain itu, sifat adiktif dari smartphone berarti bahwa sekarang ada penyakit baru seperti ketergantungan game yang membuat kaum remaja cenderung kurang rentang perhatian dan rasa kehilangan.
Selanjutnya, kemudahan dengan WhatsApp dan alat komunikasi lainnya bertukar pesan berarti bahwa smartphone dapat digunakan untuk menyebarkan berita palsu dan telah menyebabkan kekerasan mob di beberapa bagian dunia.